Tujuan penelitian ini untuk memahami mengapa santri memilih pergi ke diskotik dari pada tempat-tempat hiburan lain yang ada di Surabaya. Teori yang di gunakan adalah teori pilihan rasional James Coleman. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif dengan metode pendekatan studi kasus . pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumen. Metode pemilihan informan menggunakan purposive sampling sebanyak tiga informan. Teknik analisis melalui reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan dengan menggunakan triangulasi sumber, untuk proses keabsahan data melalui perbandingan data yang diperoleh di lapangan dari hasil wawancara pada ketiga informan. Hasil penelitian ini diketahui bahwa: telah didapati banyak hal yang melatar belakangi santri memilih pergi ke diskotik Top 10 antara lain terjadi karena situasai dan kondisi yang dijalani santri di pondok pesantren dalam kesehariannya mengahadapi berbagai kegiatan menimbulkan rasa bosan dan stress, sehingga membuat santri memerlukan hiburan. Dalam memenuhi kebutuhan hiburan yang dianggap membawa santri pada keenangan membuat santri memilih diskotek Top 10 bukan hanya sebagai tempat hiburan untuk melepaskan penat, akan tetapi didalam diskotik banyak hal yang bisa dilakukan oleh para santri karena didalam tempat ini menyediakan banyak hal yang dapat memuaskan keinginan santri. Misalnya, minum-minuman keras, dugem (dance) dan lainnya.


Deskripsi Lain

The purpose of this study is to understand why students choose to go to discos from other entertainment venues in Surabaya. The theory in use is the rational choice theory James Coleman. This research uses descriptive qualitative research with case study approach method. Data collection through observation, interviews, and documents. Informant selection method using purposive sampling as much as three informant. Technique of analysis through data reduction, data presentation, and conclusion by using source triangulation, for data validity process through comparison of data obtained in the field from interview result to three informants. The results of this study note that: has been found many things that background santri choose to go to the Top 10 discotheques among others occur because situasai and conditions undertaken by students in boarding schools in their daily life faced various activities cause boredom and stress, thus making santri require entertainment. In fulfilling the needs of entertainment that is considered to bring students to the pleasure of making santri choose Top 10 discotheque not only as a place of entertainment to release fatigue, but in the discotheques many things can be done by the santri because in this place provides many things that can satisfy the desire of santri. For example, drinking, dugem (dance) and others.

• PERSEPSI SANTRI DI PONDOK PESANTREN MAHASISWA DAN PENGURUS PONDOK PESANTREN SALAFIYAH TERHADAP PERBANKAN SYARIAH(Studi Kasus Pesantren Mahasiswa Asmail Husna, Tebu Falah,Al-Kayyis dan Pengurus Pondok Pesantren Salafiyah Darussalam, Darul Hikmah
• fenomena transaksi perilaku homoseksual di pondok pesantren air baru kabupaten pamekasan (studi kasus tentang perilaku homoseksual di pondok pesantren)
• KARAKTERISTIK JIWA KEWIRAUSAHAAN SANTRI (Studi Kasus di Pondok Pesantren An-Nafi’iyah, Desa Kampak, Kecamatan Geger,Kabupaten Bangkalan)
• METODE PEMBELAJARAN PESANTREN DALAM MEMBENTUK KARAKTER KEMANDIRIAN SANTRI (PONDOK PESANTREN NASY’ATUL-MUTA’ALLIMIN SUMENEP)
• POLA KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM MENINGKATKAN SOLIDARITAS ANGGOTA DI IKATAN ALUMNI SANTRI SIDOGIRI