Anda belum Log-in!
Silahkan Log in

Selamat Datang di Portal Digital Content Publisher
Selasa , 16 April 2024

Perpustakaan sebagai jantung pendidikan tinggi di Indonesia, harus mampu memberi kontribusi yang berarti bagi pelaksanaan proses belajar mengajar di perguruan tinggi.

TRUNOJOYO » KP&PKL » Manajemen Sumberdaya Perairan
di-posting oleh imam pada 2021-10-18 08:56:27  •  429 klik

PENGUKURAN KADAR FOSFAT (PO4) DI DAERAH ALIRAN SUNGAI BEKTIHARJO KABUPATEN TUBAN
disusun oleh DEVA KURNANING

SubyekKADAR FOSFAT (PO4)
ALIRAN SUNGAI
Kata KunciKADAR FOSFAT (PO4)
ALIRAN SUNGAI

[ Anotasi Abstrak ]

Air merupakan salah satu kebutuhan yang mendasar untuk setiap makhluk hidup. Air sangat diperlukan untuk memenuhi kehidupan makhluk hidup seperti manusia, hewan, dan tanaman. Air bagi makhluk hidup sangatlah penting dan mempunyai peranan besar dalam kelangsungan hidup. Air tawar yang digunakan dalam kegiatan rumah tangga oleh manusia seperti untuk mencuci pakaian dan mencuci piring, minum, dan memasak. Air juga diperlukan dalam kegiatan pertanian seperti mengairi sawah dan dalam kegiatan industri. Hal ini tidak dapat dipungkiri dapat menimbulkan konflik karena persediaan air yang terbatas untuk memenuhi setiap kebutuhan. Tidak dapat dipungkiri banyaknya berbagai aktivitas manusia menyebabkan penurunan kualitas air (Sulistyorini et al., 2016). Sungai tergolong sumber mata air permukaan yang memiliki banyak manfaat bagi makhluk hidup. Kualitas air sungai akan mengalami penurunan dan perubahan sesuai dengan kondisi lingkungan yang dipengaruhi oleh berbagai macam aktivitas di sekitar sungai. Pola kehidupan manusia dan cara memanfaatkan sumberdaya alam menjadi pengaruh secara dominan terhadap penurunan kualitas air (Mardhia dan Viktor, 2018). Tingkat pencemaran di perairan sungai saat ini sangatlah tinggi diikuti dengan meningkatnya jumlah penduduk yang berdampak pada kebutuhan air bersih yang meningkat. Sumber- sumber pencemaran air penyumbang terbesar pada perairan sungai seperti limbah rumah tangga, limbah industri, dan limbah pertanian. Sumber-sumber pencemaran air pendukung selain dari bahan-bahan tercemar antara lain perubahan cuaca dan tata guna lahan (Pradana et al., 2019). Kualitas air yang baik dipengaruhi oleh unsur-unsur yang terkandung di dalamnya. Indikator yang digunakan untuk mengetahui secara fisik air telah tekontaminasi zat tercemar yaitu dengan adanya perubahan warna dan bau. Salah satu pengukuran kualitas air tercemar dari limbah pertanian menggunakan fosfat (Indarsih et al, 2011). Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tuban merupakan instansi yang bergerak dalam lingkungan hidup untuk memonitoring kualitas air wilayah Tuban sesuai dengan baku mutu yang telah ditetapkan oleh Pemerintah. Kegiatan Praktik Kerja Lapang (PKL) di Dinas Lingkungan Hidup Tuban untuk mengukur kualitas air dengan beberapa parameter yaitu fosfat, derajat keasaman, dan Dissolved Oxygen (DO). Parameter utama fosfat yang di uji sebagai indikator kualitas air untuk menentukan perairan tergolong oligotrofik, mesotrofik, dan eutrofik. Metode yang digunakan untuk mengukur kualitas air sungai yaiyu menggunakan spektrofotometer UVVIS. Kegiatan Praktik Kerja Lapang (PKL) dilakukan untuk mengaplikasikan teori yang telah didapatkan di perkuliahan serta menambah wawasan dan pengetahuan selama kegaiatan berlangsung.

Kontributor: AB Chandra, S.Si., M.Si
Tanggal tercipta: 2021-08-03
Jenis(Tipe): Text
Bahasa: Indonesia
Pengenal(Identifier): TRUNOJOYO-KP-180351100072
No Koleksi: 180351100072


 Download File Penyerta (khusus anggota terdaftar)

 File PDF  1. TRUNOJOYO-KP-22585-180351100072-LAPORAN PKL 180351100072.pdf - 3684 KB


 Dokumen sejenis...

     Tidak ada !

 Dokumen yang bertautan...





 Kembali ke Daftar