Air merupakan salah satu sumberdaya alam yang sangat diperlukan bagi semua makhluk hidup khususnya manusia. Sumber daya air perlu perhatian khusus yang mana harus kita lindungi agar dapat dimanfaatkan dengan baik oleh manusia dan makhluk hidup lainnya. Pemanfaatan air dengan berbagai kepentingan harus dapat kita lakukan dengan bijak. Sumberdaya air yang banyak dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia dan makhluk hidup lainnya yaitu sungai. Sungai merupakan ekosistem yang penting bagi manusia dan makhluk hidup, dimana sungai dapat menyediakan air untuk berbagai macam keperluan (Effendi, 2003). Air sungai merupakan aliran yang ada dipermukaan bumi dengan alur yang memanjang melewati derah hulu ke hilir. Air sungai mengalir dari tempat tinggi menuju tempat yang rendah. Perjalanan aliran sungai dari hulu ke hilir membawa volume air yang besar. Air sungai yang keluar dari mata air umumnya memiliki kualitas air yang sangat baik. Proses aliran sungai akan mengalami penerimaan bahan tercemar yang terbuang sengaja di lingkungan sekitar sungai. Bahan yang terbuang dapat mempengaruhi dan memberikan dampak terhadap kondisi kualitas air pada badan sungai akibat limbah domestik (Aziz et al., 2013). Sungai akan mengalami penurunan kualitas air jika tidak dapat memanfaatkan air dengan baik sesuai status mutu air secara normal. Status mutu air menunjukan tingkat kondisi yang baik pada perairan dengan membandingkan baku mutu yang telah ditetapkan. Sifat air yang mampu melarutkan berbagai zat padat, gas, cair maupun mikroorganisme yang dapat menimbulkan dampak pada zat yang terlarut dalam air. Kandungan zat yang tidak mengganggu kesehatan manusia dapat dikatakan air bersih. Kandungan zat yang melebihi nilai ambang batas dapat dikatakan air tercemar. Kondisi air sungai yang tercemar ini sangat merugikan dikarenakan air sungai menjadi salah satu contoh air yang masih dimanfaatkan oleh sebagian masyarakat (Azizah dan Mira, 2015). Parameter kimia yang dapat diperlukan bagi perairan salah satunya yaitu amonia (NH3). Amonia merupakan senyawa organik yang dapat digunakan sebagai sumber energi terhadap proses nitrifikasi oleh bakteri aerobik. Keberadaan adanya bakteri pengurai berpengaruh pada persediaan oksigen baik secara alami terlarut pada badan air. Daya racun dari amonia pada badan perairan dapat meningkat pada saat kelarutan oksigen rendah. Amonia yang melebihi baku mutu akan mengakibatkan pengaruh buruk pada makhluk hidup (Komarwidjaja, 2005). Dinas Lingkungan Hidup Tuban merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang memiliki tugas pokok yaitu pengelolaan laboratorium lingkungan secara profesional.dalam meningkatkan kapasitas sumber daya manusia terhadap kualitas suatu perairan, pengendalian mutu dan keamanan hasil pengujian serta penerapan sistem manajemen mutu. Pengujian mengenai mutu daerah aliran sungai srunggo terdapat pengujian amonia, (Total Suspended Solid) TSS, DO dan pH. Salah satu pengujian kimia yang menggunakan metode Spektrofotometri yakni pengujian kandungan amonia. Berdasarkan hal tersebut, Dinas Lingkungan Hidup Tuban layak dan tepat untuk melakukan Praktek Kerja Lapang untuk mengetahui dan memahami metode pengujian amonia daerah aliran sungai (DAS) Srunggo

• Perancangan Sistem pengukuran kinerja perusahaan dengan menggunakan metode balance scorecard (BSC) Studi kasus di PT.Telkom divisi regional V Jawa Timur
• APLIKASI PENILAIAN KINERJA DENGAN METODOLOGI CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT (CRM) (STUDI KASUS PT. PERTAMINA (PERSERO) TBBM CAMPLONG)
• ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH MELALUI ANALISIS RASIO KEUANGAN APBD(Studi Kasus pada Pemerintah Kabupaten Bangkalan, Sampang dan Pamekasan)
• STATUS TINGKAT PENCEMARAN DENGAN PENGUKURAN (BOD) KEBUTUHAN OKSIGEN BIOLOGI DI PERAIRAN MLAJAH DAN PERAIRAN UJUNG PIRING KABUPATEN BANGKALAN
• Pengukuran Kinerja Pada Koperasi SAE (Sinau Andandani Ekonomi) Pujon Kabupaten Malang