CV. Jaya Buring Nusantara merupakan perusahaan yang memproduksi beberapa rempah-rempah. CV. Jaya Buring Nusantara terletak di Kabupaten Mojokerto dengan produk yang diproduksi antara lain lada bubuk, ketumbar bubuk dan kunyit bubuk. Kendala yang dihadapi oleh perusahaan yaitu pengendalian persediaan bahan baku yang masih menggunakan cara pemesanan bahan baku apabila bahan baku yang dibutuhkan akan habis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui safety stock yang dibutuhkan perusahaan, titik pemesanan kembali (reorder point), dan total biaya persediaan bahan baku yang optimal. Metode yang digunakan untuk mencari total biaya persediaan yang optimal yaitu menggunakan metode economic order quantity (EOQ) multi item. Dari perhitungan safety stock diperoleh nilai safety stock untuk masing-masing bahan baku pada yaitu merica hitam sebesar 41 kg, merica putih sebesar 37 kg, ketumbar sebesar 34 kg, dan kunyit sebesar 70 kg. Dilakukan perhitungan reorder point diperoleh nilai titik pemesanan kembali pada bahan baku merica hitam sebesar 125 kg, merica putih sebesar 114 kg, ketumbar sebesar 67 kg, dan kunyit sebesar 104 kg. Dilakukan perhitungan total biaya persediaan bahan baku dengan menggunakan EOQ multi item diperoleh biaya sebesar Rp 758.755.282,-. Sedangkan biaya pada perusahaan diperoleh sebesar Rp Rp 799.374.388,-. Sehingga hasil perhitungan EOQ multi item bisa meminimalkan biaya persediaan bahan baku dengan menghemat biaya persediaan sebesar Rp 40.619.106,-.


Deskripsi Lain

CV. Jaya Buring Nusantara is a company that produces several spices. CV. Jaya Buring Nusantara is located in Mojokerto Regency with products produced including ground pepper, coriander powder and turmeric powder. The obstacle faced by the company is controlling raw material inventory which still uses the ordering of raw materials if the raw materials needed will run out. This study aims to determine the safety stock needed by the company, the reorder point, and the optimal total cost of raw material inventory. The method used to find the optimal total cost of inventory is using the multi-item economic order quantity (EOQ) method. From the calculation of the safety stock, the safety stock value for each raw material is obtained, namely black pepper of 41 kg, white pepper of 37 kg, coriander of 34 kg, and turmeric of 70 kg. The reorder point calculation was carried out to obtain the reorder point value for the raw material for black pepper of 125 kg, white pepper of 114 kg, coriander of 67 kg, and turmeric of 104 kg. Calculation of the total cost of raw material inventory using multi-item EOQ obtained a cost of Rp 758,755,282, -. While the cost to the company is Rp. 799,374,388,-. So that the results of the multi-item EOQ calculation can minimize the cost of raw material inventory by saving inventory costs of Rp. 40,619,106,-.

• PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ) MULTI ITEM