Pelayanan Kefarmasian merupakan sebuah layanan yang diberikan secara langsung dan bertanggung jawab terhadap pasien, hal ini berkaitan erat dengan sediaan farmasi dengan tujuan untuk mencapai hasil pasti dalam meningkatkan suatu mutu kehidupan pasien. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan unit Instalasi Farmasi RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu terdapat obat yang kadaluarsa mencerminkan kurangnya ketelitian dalam perencanaan, kurang efisien dalam sistem distribusi dan pengamatan terhadap perubahan pola penyakit. penelitian ini membahas pengendalian persediaan obat menggunakan metode Economic Order Quantity (EOQ) multi item dengan faktor kadaluarsa dan pengembalian produk. Model metode ini digunakan karena sesuai dengan permasalahan yang ada, yaitu dengan menentukan jumlah pesanan yang optimal dengan mempertimbangkan biaya pemesanan dan biaya penyimpanan yang diterapkan pada situasi di mana Rumah Sakit melakukan pembelian bersama dari beberapa jenis item atau barang. Tujuan dari penelitian ini adaalah untuk mengetahui berapa banyak jumlah pesanan obat yang optimal. Sehingga dapat meminimumkan jumlah obat yang kadaluarsa dan kekurangan obat. Selanjutnya dilakukan perhitungan Reorder point (ROP) yang merupakan suatu titik atau level persediaan di mana proses pemesanan harus dilakukan kembali untuk menjaga kelangsungan pasokan. Hasil dari penelitian ini menghasilkan jumlah Total Inventory Cost yang minimum dari sebelumnya yaitu Rp. 574.132.424,000 menjadi Rp. 290.840.875,753.


Deskripsi Lain

Pharmaceutical services are a service that is provided directly and responsibly to patients, this is closely related to pharmaceutical preparations with the aim of achieving certain results in improving the quality of life of patients. Based on observations made by the Pharmaceutical Installation Unit of Syarifah Ambami Rato Ebu Hospital, there are expired drugs reflecting a lack of precision in planning, less efficiency in the distribution system and observation of changes in disease patterns. This study discusses the control of drug inventory using the multi-item Economic Order Quantity (EOQ) method with expiration and product return factors. This method model is used because it is in accordance with the existing problem, namely by determining the optimal number of orders by considering the order cost and storage costs applied to situations where the Hospital makes a joint purchase of several types of items goods. The purpose of this study is to find out how much is the optimal number of drug orders. So that it can minimize the number of expired drugs and drug shortages. Furthermore, the calculation of the Reorder point (ROP) is carried out which is a point level of inventory where the ordering process must be carried out again to maintain continuity of supply. The results of this study resulted in a minimum Total Inventory Cost from the previous Rp. 574,132,424,000 to Rp. 290,840,875,753.

• PENGENDALIAN PERSEDIAAN OBAT MENGGUNAKAN MODEL ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ) MULTI ITEM DENGAN FAKTOR KADALUWARSA DAN PENGEMBALIAN PRODUK (STUDI KASUS : UNIT INSTALASI FARMASI RSUD SYARIFAH AMBAMI RATO EBU)