Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana nilai-nilai spiritual diintegrasikan dalam praktik kewirausahaan di pesantren, dengan fokus pada Koperasi Pondok Pesantren (Kopontren) Sirrul Cholil di Bangkalan, Madura. Pesantren ini merupakan salah satu contoh yang aktif membangun kemandirian ekonomi berbasis ajaran Islam melalui koperasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan lapangan (field research) dengan metode kualitatif, di mana data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsep barokah dipahami sebagai bertambahnya kebaikan dan keberlanjutan atas izin Allah. Konsep ini menjadi motivasi utama dalam menjalankan usaha, meskipun keuntungan secara finansial tidak selalu besar. Nilai-nilai Islam seperti shiddiq (jujur), amanah (dapat dipercaya), istiqamah (konsisten), fathanah (cerdas), dan tabligh (menyampaikan kebenaran) menjadi dasar moral dalam pengelolaan koperasi. Pandangan para karyawan dan pengurus terhadap pekerjaan, rekan kerja, dan lingkungan sangat dipengaruhi oleh sikap, cara berkomunikasi, pengalaman pribadi, dan harapan masa depan, sesuai dengan teori persepsi. Pendekatan teori tindakan sosial Max Weber digunakan untuk menjelaskan bahwa aktivitas ekonomi di pesantren ini tidak hanya didasarkan pada logika untung-rugi, tetapi juga dipengaruhi oleh nilai dan motivasi spiritual. Oleh karena itu, pengembangan ekonomi di Pondok Pesantren Sirrul Cholil tidak hanya bertujuan untuk mandiri secara finansial, tetapi juga sebagai sarana dakwah dan pengabdian sosial. Pesantren ini menjadi contoh ekonomi berbasis nilai yang memberikan manfaat nyata bagi kesejahteraan masyarakat sekitar.


Deskripsi Lain

This study aims to examine how spiritual values are integrated into entrepreneurial practices in Islamic boarding schools, focusing on the Sirrul Cholil Islamic Boarding School Cooperative (Kopontren) in Bangkalan, Madura. This Islamic boarding school is one example that actively builds economic independence based on Islamic teachings through cooperatives. This study uses a field research approach with qualitative methods, where data is collected through interviews, observations, and documentation. The results show that the concept of barokah is understood increasing goodness and sustainability by Allah's permission. This concept is the main motivation in running a business, although financial profits are not always large. Islamic values such shiddiq (honest), amanah (trustworthy), istiqamah (consistent), fathanah (intelligent), and tabligh (conveying the truth) are the moral basis for managing cooperatives. The views of employees and administrators towards work, coworkers, and the environment are greatly influenced by attitudes, communication methods, personal experiences, and future expectations, in accordance with perception theory. Max Weber's social action theory approach is used to explain that economic activities in this Islamic boarding school are not only based on the logic of profit and loss, but are also influenced by spiritual values and motivations. Therefore, economic development in the Sirrul Cholil Islamic Boarding School is not only aimed at financial independence, but also a means of preaching and social service. This Islamic boarding school is an example of a value-based economy that provides real benefits for the welfare of the surrounding community.

• Persepsi Santri terhadap Konsep Barokah dalam Pengembangan Ekonomi Pondok Pesantren Sirrul Cholil Pendekatan Teori Tindakan Sosial Max Weber