Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi dinamika modal sosial dalam membentuk motivasi dan efisiensi kerja karyawan pada industri rumah tangga genteng tanah liat di RT 17 Desa Mendalanwangi, Kabupaten Malang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Sampel penelitian terdiri dari 5 orang narasumber yang merupakan pelaku utama dalam industri genteng lokal tersebut. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan dokumentasi lapangan, dengan instrumen berupa pedoman wawancara semi-terstruktur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa modal sosial berperan besar dalam menciptakan efisiensi kerja melalui jejaring sosial berbasis kekeluargaan, budaya gotong royong, dan kepercayaan antar pengrajin. Namun, motivasi kerja lebih banyak dipengaruhi oleh faktor-faktor internal seperti tanggung jawab keluarga, kebutuhan ekonomi, dan kepuasan batin, bukan semata karena interaksi sosial. Temuan lain menunjukkan bahwa praktik kerja informal, minimnya pelatihan, serta belum terbentuknya lembaga kolektif seperti koperasi menjadi kendala struktural dalam pengembangan potensi sosial yang ada. Oleh karena itu, dibutuhkan integrasi antara kekuatan sosial horizontal dengan dukungan kelembagaan vertikal untuk memperkuat keberlanjutan industri rumah tangga ini secara ilmiah dan produktif.


Deskripsi Lain

This study aims to explore the dynamics of social capital in shaping work motivation and efficiency among employees in the clay roof tile home industry located in RT 17, Mendalanwangi Village, Malang Regency. This research employed a qualitative approach using a case study method. The sample consisted of five participants who are key actors in the local roof tile industry. Data were collected through in-depth interviews, participatory observation, and field documentation, using a semi-structured interview guide the primary research instrument. The results show that social capital significantly contributes to work efficiency through family-based networks, mutual cooperation practices, and mutual trust among artisans. However, work motivation is more dominantly influenced by internal factors such family responsibility, economic needs, and personal satisfaction rather than social interactions. The study also reveals that informal work practices, the lack of training, and the absence of formal institutions such cooperatives serve structural obstacles to maximizing existing social potential. Therefore, integration between horizontal social strength and vertical institutional support is essential to strengthen the scientific and productive sustainability of this home industry.

• DINAMIKA MODAL SOSIAL DALAM MEMBENTUK MOTIVASI DAN EFISIENSI KERJA KARYAWAN: SEBUAH EKSPLOITASI ILMIAH ATAS POTENSI SOSIAL PADA INDUSTRI GENTENG TANAH LIAT DI RT 17 DESA MENDALANWANGI