Penelitian ini mengkaji bagaimana ide dan pengalaman disampaikan dalam dialog karakter imajiner Adolf Hitler di film Jojo Rabbit (2019). Dialog film adalah bentuk bahasa yang dibuat dengan cermat untuk menggambarkan pengalaman, dan metode yang disebut Linguistik Fungsional Sistemik (SFL) adalah kerangka kerja yang kuat untuk menganalisisnya. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi jenis-jenis kata kerja (yang disebut proses transitivitas) yang digunakan oleh karakter tersebut dan menjelaskan bagaimana kata-kata ini membentuk cara pandang dunia yang spesifik bagi tokoh utama. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Data, yang terdiri dari 20 kalimat yang dipilih secara sengaja dari dialog Hitler, dianalisis menggunakan sistem transitivitas Halliday dan Matthiessen (2014) yang meneliti bagian-bagian kalimat: tindakan, siapa yang terlibat, dan detail di sekitarnya. Hasil penelitian menunjukkan empat jenis kata kerja yang ditemukan, dengan proses "Material" (tindakan dan kejadian) menjadi yang paling dominan (40%) dan proses "Relasional" (menjadi dan memiliki) di posisi kedua (35%). Analisis lebih lanjut menunjukkan bahwa kata kerja ini digunakan dalam strategi yang dinamis dan berubah-ubah sesuai dengan alur cerita film. Strategi tersebut dimulai dengan membangun identitas secara proaktif, beralih ke pengelolaan krisis yang reaktif, dan akhirnya runtuh seiring dengan hilangnya kendali karakter atas perkataannya. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pilihan kata kerja dalam dialog secara sistematis mencerminkan alur cerita indoktrinasi dan perlawanan, yang membuktikan bahwa tata bahasa adalah alat fundamental untuk membentuk dan membongkar realitas dalam sebuah film.


Deskripsi Lain

This study looks into how ideas and experiences are shown in the words spoken by the imaginary character Adolf Hitler in the movie Jojo Rabbit (2019). Movie dialogue is a carefully made form of language that tells us about experiences, and a method called Systemic Functional Linguistics (SFL) is a strong way to study it. The main goals of this research were to find out what types of action words (called transitivity processes) the character uses and to explain how these words create a specific way of seeing the world for the main character. This study used a descriptive qualitative approach. The information, which was 20 chosen sentences from Hitler's dialogue, was analyzed using Halliday and Matthiessen’s (2014) transitivity system. This system looks at the parts of a sentence: the action, who is involved, and the details around it. The findings showed four types of action words were used, with "Material" (actions and events) being the most common (40%) and "Relational" (being and having) coming in second (35%). The study also found that these action words are used in a changing plan that matches the story of the movie. This plan starts with building identity, then moves to handling problems, and finally breaks down the character loses control over his words. The study concludes that the way Hitler uses these action words in his dialogue consistently follows the story's path of teaching ideas and then resisting them. This proves that grammar is a very important tool for building and taking apart reality in movies.

• A Study of Transitivity in The Clauses of Adolf Hitler’s Character in The Jojo Rabbit Movie