Anda belum Log-in!
Silahkan Log in
Selamat Datang di Portal Digital Content Publisher
Rabu , 19 November 2025
Perpustakaan sebagai jantung pendidikan tinggi di Indonesia, harus mampu memberi kontribusi yang berarti bagi pelaksanaan proses belajar mengajar di perguruan tinggi.
di-posting oleh yoga pada 2025-11-18 14:30:19 • 8 klik
IDENTIFIKASI JENIS ALAT TANGKAP YANG ADA DI UPT PPP PONDOKDADAP, SENDANGBIRU
IDENTIFICATION OF TYPES OF FISHING GEAR AT UPT PPP PONDOKDADAP, SENDANGBIRU
disusun oleh RHESY AGNESIA FEBRIANI
| Subyek: | PERIKANAN TANGKAP ALAT TANGKAP IKAN |
| Kata Kunci: | Pancing Ulur Purse Seine UPT PPP Pondokdadap Perikanan Tangkap |
[ Anotasi Abstrak ]
Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki potensi sumber daya laut dan perikanan tangkap yang luar biasa dengan nilai ekonomis yang sangat tinggi di pasar global. Namun, sektor perikanan tangkap nasional dan dunia menghadapi tantangan signifikan, termasuk praktik penangkapan ikan berlebihan (overfishing), kelebihan kapasitas kapal (overcapacity), perubahan iklim yang ekstrem, hingga degradasi sumber daya alam, yang semuanya berkontribusi pada penurunan hasil produksi perikanan tangkap. Untuk memastikan keberlanjutan (sustainability) usaha perikanan, pengelolaan yang tepat sangat dibutuhkan, yang tidak hanya bergantung pada kelestarian stok ikan tetapi juga pada penggunaan alat tangkap yang selektif dan ramah lingkungan. Dengan latar belakang tersebut, Laporan Praktik Kerja Lapang (PKL) ini mengangkat judul Identifikasi Jenis Alat Tangkap yang Ada di UPT PPP Pondokdadap, Sendangbiru, Malang. Tujuan utama dari PKL ini adalah untuk mengetahui jenis-jenis alat tangkap yang digunakan oleh nelayan yang beroperasi di Unit Pelaksana Teknis Pelabuhan Perikanan Pantai (UPT PPP) Pondokdadap, mengidentifikasi jenis ikan yang ditangkap oleh setiap alat tangkap tersebut, dan menganalisis alasan mengapa salah satu jenis alat tangkap menjadi yang paling mendominasi selama periode praktik. Kegiatan PKL ini dilaksanakan di UPT PPP Pondokdadap, Malang, Jawa Timur, selama kurang lebih satu bulan, yaitu pada tanggal 9 Januari hingga 11 Februari 2022. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah data langsung/primer yang diperoleh dari pengamatan secara langsung terhadap aktivitas bongkar muat kapal di sepanjang dermaga pelabuhan. Selain itu, data juga dikumpulkan melalui rekapan data sekunder dari laporan bulanan periode tahun 2019 hingga 2021. Data yang dicatat meliputi nama kapal, jenis alat tangkap, dan jenis ikan hasil tangkapan. Tahapan analisis data dilakukan secara deskriptif untuk mencocokkan alat tangkap dengan jenis ikan dan menentukan alat tangkap yang paling dominan. Hasil identifikasi menunjukkan bahwa alat tangkap yang ditemukan di UPT PPP Pondokdadap adalah Pancing Ulur (Hand Line), Purse Seine (Pukat Cincin), dan Pancing Rawai Layur. Pancing Ulur umumnya digunakan untuk menangkap ikan pelagis besar (seperti Tuna dan Cakalang), sementara Purse Seine menangkap ikan pelagis kecil. Hasil pengamatan selama periode PKL menunjukkan bahwa Pancing Rawai Layur adalah jenis alat tangkap yang paling banyak digunakan oleh nelayan. Dominasi ini disebabkan oleh adanya faktor musiman angin Selatan (sekitar akhir November hingga awal April), yang menyebabkan gelombang atau ombak perairan selatan menjadi tinggi. Kondisi ombak tinggi ini menyebabkan ikan pelagis besar dan kecil bermigrasi ke wilayah yang lebih jauh, sedangkan Ikan Layur banyak ditemukan di perairan dekat pantai, sehingga nelayan lebih memilih Pancing Rawai Layur.
Deskripsi Lain
Indonesia is an archipelago country with enormous marine resources and capture fisheries potential, possessing high economic value in the global market. However, the national and global capture fisheries sector faces significant challenges, including practices such overfishing, overcapacity of vessels, extreme climate change, and the degradation of natural resources, all contributing to a decline in fisheries production yields. To ensure the sustainability of fishing efforts, proper management is essential, depending not only on the conservation of fish stocks but also critically on the use of selective and environmentally sound fishing gear. Against this background, this Field Work Practice (PKL) report focuses on the Identification of Fishing Gear Types Used at UPT PPP Pondokdadap, Sendangbiru, Malang. The main objectives of this PKL were to identify the types of fishing gear utilized by fishermen operating at the Coastal Fishing Port Technical Implementation Unit (UPT PPP) Pondokdadap, to identify the specific fish species caught by each gear type, and to analyze the reasons why one particular type of fishing gear became the most dominant during the study period. The PKL activity was conducted at UPT PPP Pondokdadap, Malang, East Java, over approximately one month, from January 9 to February 11, 2022. The data collection method primarily involved direct/primary data obtained through direct observation of vessel unloading activities along the ports jetty. In addition, secondary data was collected from monthly reports covering the period from 2019 to 2021. The recorded data included the vessel name, the type of fishing gear, and the species of fish caught. The data analysis stage was performed descriptively to match the identified gear with the fish species and to determine the most dominant gear. The results of the identification indicated that the main fishing gears found operating at UPT PPP Pondokdadap were Hand Line (Pancing Ulur), Purse Seine, and Longline for Layur (Hairtail). Hand Lines are generally used to catch large pelagic fish (such Tuna and Skipjack), while Purse Seines catch small pelagic fish and the Longline for Layur specifically targets Layur (Hairtail) fish. Based on observations during the PKL period, the Longline for Layur was the most widely used and dominant gear type by fishermen. This dominance was attributed to seasonal factors, the practice coincided with the South wind season (approximately late November to early April), which causes high waves in the southern waters. These high-wave conditions caused large and small pelagic fish to migrate to more distant areas, while Layur fish were found abundantly in coastal waters, leading fishermen to favor the Longline for Layur gear.
| Kontributor | : Wahyu Andy Nugraha, ST., M.Sc., Ph.D |
| Tanggal tercipta | : 2022-07-08 |
| Jenis(Tipe) | : Text |
| Bentuk(Format) | |
| Bahasa | : Indonesia |
| Pengenal(Identifier) | : TRUNOJOYO-KP-190341100002 |
| No Koleksi | : 190341100002 |
Ketentuan (Rights) :
2025
Download File Penyerta (khusus anggota terdaftar)
1. TRUNOJOYO-KP-38408-190341100002-Laporan PKL.pdf - 6615 KB
Dokumen sejenis...Tidak ada !
Dokumen yang bertautan...- STUDI PENGOPERASIAN ALAT TANGKAP PAYANG DI PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA (PPN) PRIGI TRENGGALEK JAWA TIMUR
- PROSEDUR PENGUJIAN MUTU HASIL TANGKAPAN DI UPT PELABUHAN PERIKANAN PANTAI BULU, KECAMATAN BANCAR, KABUPATEN TUBAN
- ANALISIS KANDUNGAN FORMALIN PADA IKAN SEGAR DI PELABUHAN PERIKANAN PANTAI PASONGSONGAN KECAMATAN PASONGSONGAN SUMENEP
- UJI ORGANOLEPTIK MUTU IKAN CAKALANG (Katsuwonus pelamis) HASIL TANGKAPAN DARI ALAT TANGKAP PANCING ULUR DI PELABUHAN PERIKANAN PANTAI PONDOKDADAP KABUPATEN MALANG
- PRODUKSI DAN KOMPOSISI IKAN HASIL TANGKAPAN DARI PURSE SEINE DI PELABUHAN PERIKANAN PANTAI PONDOKDADAP, KABUPATEN MALANG
Kembali ke Daftar 