Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa dari segi jenis usaha, modal, bagi hasil, kerugian, jaminan, biaya, jangka waktu, dan akad sudah sesuai dengan fatwa DSN-MUI tentang pembiayaan mudharabah (qiradh) dan fatwa DSN-MUI tentang pembiayaan musyarakah. Akan tetapi, dalam operasionalnya, Bank BRI Syariah mengalami beberapa kendala. Kendala-kendala tersebut antara lain: terjadinya side streaming, karena minimnya pengetahuan nasabah mengenai pembiayaan mudharabah dan musyarakah. Ketidakjujuran nasabah dalam menyampaikan pendapatan, omzet maupun prospek usaha, sehingga menyulitkan bank dalam mempercayai laporan nasabah tersebut. Nilai jaminan yang nilainya kurang dari jumlah plafon pembiayaan. Solusinya adalah: monitoring pada saat pencairan dan setelah pencairan dana dengan melakukan monitoring kebenaran penggunaan dana, monitoring usaha nasabah, melakukan kunjungan setiap tiga bulan sekali, dan mengurangi nilai pinjaman.

• Proses Pemindahan Kepemilikan pada Produk al-Ijârah al-Muntahiyah bi al-Tamlîk (Studi Komparatif BRI Syariah dan Al-Ijarah Indonesia Finance)
• ANALISA EFEKTIVITAS KEAGENAN LAKU PANDAI BRI SMART DALAM MENINGKATKAN JUMLAH NASABAH BRI SYARIAH ( Studi kasus BRI Syariah Bangkalan )
• Penilaian Kesehatan Bank dengan menggunakan Metode RGEC (Risk Profile, Good Corporate Governance, Earning, Capital) pada Bank Rakyat Indonesia Syariah Periode 2014-2018
• Pengaruh Self-Efficacy, Pengembangan Karir terhadap Kinerja Karyawan dengan Kepuasan Kerja sebagai Variabel Intervening (Studi pada Bank Syariah di Sidoarjo)