Anda belum Log-in!
Silahkan Log in
Selamat Datang di Portal Digital Content Publisher
Rabu , 05 February 2025
Perpustakaan sebagai jantung pendidikan tinggi di Indonesia, harus mampu memberi kontribusi yang berarti bagi pelaksanaan proses belajar mengajar di perguruan tinggi.
di-posting oleh 090231100064 pada 2013-08-22 15:06:25 • 605 klik
analisis daya saing komoditas jagung di kecamatan larangan kabupaten pamekasan
Analysis Competitiveness of corn comodity in sub-discrict larangan discict pamekasan
disusun oleh TITIN MATUN NURAINI
Subyek: | keunggulan komparatif dan kompetitif daya saing komoditas jagung policy analysis matrix (PAM) |
Kata Kunci: | Daya Saing komoditas Jagung Policy Analysis Matrix (PAM) |
[ Anotasi Abstrak ]
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (a) Profitabilitas komoditas jagung di Kecamatan Larangan (b) Keunggulan komparatif dan kompetitif Komoditas jagung di Kecamatan Larangan (c) Divergensi dan dampak kebijakan pemerintah. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode Policy Analisys Matriks (PAM). Hasil analisis PAM menunjukkan bahwa komoditas jagung memiliki keunggulan komparatif dan kompetitif yang ditandai dengan nilai Private Cost Ratio (PCR) dan Domestic Resources Cost Ratio (DRCR) kurang dari 1. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa PCR komoditas jagung sebesar 0.44 dan DRCR komoditas jagung sebesar 0.46. Itu berarti untuk menghasilkan nilai tambah satu unit dari komoditas jagung dapat dicapai dengan menggunakan kurang dari satu unit sumber daya domestik faktor. Dengan kata lain, di Kecamatan Larangan komoditas jagung lebih menguntungkan untuk memproduksi daripada mengimpor.
Deskripsi Lain
This research is proposed to: (a) Profitability of corn commodity in Larangan District, (b) comparative and competitive advantage of corn comodity in Larangan District, (c) Divergences and government policy impact. The approaches that are used in this study are quantitative with Policy Analisys Matrix (PAM) method. PAM result showed that corn commodity have comparative and competitive advantage, which is indicated by Private Cost Ratio (PCR) and Domestic Resources Cost Ratio (DRCR) less then 1. The calculation showed the PCR for corn is arranging 0.44 and DRCR for corn is arranging 0.46. That mean for producing the one unit value added of corn comodity can be achieved by using less then one unit of the domestic resource factors. In other word, in Larangan District corn commodity is more profitable to produce than import.
Kontributor | : jakfar sadik S.E., M.E.; henny oktavianti S.E., M.E. |
Tanggal tercipta | : 2013-07-24 |
Jenis(Tipe) | : Text |
Bentuk(Format) | |
Bahasa | : Indonesia |
Pengenal(Identifier) | : TRUNOJOYO-Tugas Akhir-4700 |
No Koleksi | : 090231100064 |
Download File Penyerta (khusus anggota terdaftar)
1. TRUNOJOYO-Tugas Akhir-4700-abstract.pdf - 9 KB
2. TRUNOJOYO-Tugas Akhir-4700-cover.pdf - 1002 KB
3. TRUNOJOYO-Tugas Akhir-4700-chapter 1.pdf - 140 KB
4. TRUNOJOYO-Tugas Akhir-4700-chapter 2.pdf - 175 KB
5. TRUNOJOYO-Tugas Akhir-4700-chapter 3.pdf - 28 KB
6. TRUNOJOYO-Tugas Akhir-4700-chapter 4.pdf - 474 KB
7. TRUNOJOYO-Tugas Akhir-4700-chapter 5.pdf - 55 KB
8. TRUNOJOYO-Tugas Akhir-4700-references.pdf - 43 KB
9. TRUNOJOYO-Tugas Akhir-4700-appendices.pdf - 244 KB
Dokumen sejenis...
Tidak ada !
Dokumen yang bertautan...
Kembali ke Daftar