Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap sebuah realita penindasan dibalik penentuan Net Farm Income petani garam Madura. Penelitian ini menggunakan jenis riset kualitatif dengan metode pendekatan Pierre Bourdieu terkait dengan teori praktik yang dibentuk oleh Habitus, Capital, dan Field. Situs penelitian dalam penelitian ini yaitu Desa Bunder, Kecamatan Pademawu, Kabupaten Pamekasan. Hasil dari penelitian ini menunjukan berbagai praktik yang dilakukan oleh petani garam Madura dalam penentuan Net Farm Income, seperti pinjaman modal modal yang diberikan oleh tengkulak yang akan berakhir pada nilai kaparotangan dan sistem penghitungan hasil panen garam oleh tengkulak yang berdasarkan penafsiran sangat merugikan petani. Ini merupakan akibat dari habitus yang telah lama mengakar dan didukung oleh para pemilik modal besar sebagai pemenang didalam ranah peperangan yang melibatkan petani kecil sebagai pihak yang terjajah, sehingga ini yang disebut sebuah doxa oleh Bourdieu.


Deskripsi Lain

This study aims to reveal a reality of suppression behind determining the Net Farm Income of salt Madura farmers. This study uses qualitative research method by applying Pierre Bourdieu theory. This study is established by applying the Habitus, Capital, and Field. The data of this study is Bunder village, Pademawu, Pamekasan. The result of this study various practices undertaken by salt farmers is determining Net Farm Income, such as the capital loan given by the middleman who will and up in “Kaparotangan” and the calculation system of salt harvest by the middleman based on the interpretation is very detrimental to the farmers. This is the result of long stauding habitus and supported by the big capital owners as winners in the realm of war involving small farmers as the colonized party, so this is called as Doxa by Bourdieu.

• PRAKTIK PENENTUAN NET FARM INCOME PETANI GARAM MADURA: TATA NIAGA GARAM BERAROMA KAPAROTANGAN