Peramalan digunakan sebagai salah satu cara untuk memproyeksikan nilai export-import di Dinas Perindustrian dan Perdagangan di Sidoarjo pada waktu mendatang. Pendekatan yang digunakan dalam peramalan ini yaitu dengan model deret waktu (time series) yang berdasarkan data export-import tahun 2014 hingga 2016. Sedangkan metode yang digunakan adalah metode Single dan Double Moving Average dengan pola data acak dan fluktuatif. Untuk pengujian akurasi peramalan dilakukan dengan menggunakan metode Mean Absolute Percentage Error yang dilakukan terhadap 4 skenario yaitu periode 3, 6 9 dan 12. Berdasarkan perusahaan ekspor yang telah dilakukan pengujian dengan 24 data training dan 12 data testing dihasilkan nilai akurasi paling tinggi diperoleh pada PT. Asahimas Flatglass yaitu sebesar 86.41% dengan menggunakan metode Single Moving Average (t=12) sedangkan nilai akurasi paling rendah diperoleh pada PT. Golden Step Indonesia dengan menggunaka metode Double Moving Average (t=3) yaitu sebesar 24.49% dikarenakan perusahaan tersebut terdapat banyak data missing value dan data outlier. Berdasarkan skenario pengujian berdasarkan periode acuan peramalan, nilai akurasi tertinggi dihasilkan oleh metode Single Moving Average (t=3) yaitu sebesar 68.4 % dan nilai akurasi terendah dihasilkan oleh metode Double Moving Average (t=9) yaitu sebesar 66.6 %. Berdasarkan kedua metode yang digunakan saat peramalan, rata-rata nilai akurasi tertinggi dihasilkan oleh metode Single Moving Average yaitu sebesar 63.49 %. Sedangkan metode Double Moving Average menghasilkan akurasi sebesar 62.12 %.


Deskripsi Lain

Forecasting is used as one way to project export-import value at the Industry and Trade Agency in Sidoarjo in the future. The approach used in this forecast is the time series model based on export-import data from 2014 to 2016. While the method used is Single and Double Moving Average method with random and fluctuating data pattern. For testing the accuracy of forecasting is done by using Mean Absolute Percentage Error method to 4 scenarios that is period 3, 6 9 and 12. Based on the export company that has been tested with 24 training data and 12 data testing resulted the highest accuracy value obtained at PT. Asahimas Flatglass is equal to 86.41% using Single Moving Average method (t = 12) while the lowest accuracy value obtained at PT. Golden Step Indonesia by using the method of Double Moving Average (t = 3) is 24.49% because the company there are many missing value data and data outlier. Based on testing scenario forecasting period, the highest accuracy value is generated by Single Moving Average (t = 3) method that is equal to 68.4% and lowest accuracy value is generated by Double Moving Average method (t = 9) which is 66.6%. While based on the two methods used during forecasting, the highest average accuracy value is generated by Single Moving Average method that is equal to 63.49%. While the method of Double Moving Average produces an accuracy of 62.12%.

• RANCANG BANGUN APLIKASI MOBILE-LEARNING DENGAN MENGINTEGRASIKAN LEARNING MANAGEMENT SYSTEM (LMS) CLAROLINE PADA SMARTPHONE BERBASIS ANDROID(studi kasus Elite Course - Kamal)
• SISTEM PENGENALAN EKSPRESI WAJAH MENGGUNAKAN METODE MODIFIKASI TWO DIMENSIONAL LINIER DISCRIMINANT ANALYSIS
• PENCARIAN JARAK TERPENDEK MENGGUNAKAN PGROUTING BERBASIS WEBGIS UNTUK PEMETAAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH (PLS)
• SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI MASUK PBSI MENGGUNAKAN METODE SMART.(STUDI KASUS PBSI KABUPATEN SUMENEP)
• IMPLEMENTASI METODE MOVING AVERAGE PADA APLIKASI PENGOLAHAN DATA EKSPOR DAN IMPOR UNTUK MERAMALKAN PENJUALAN