Anda belum Log-in!
Silahkan Log in
Selamat Datang di Portal Digital Content Publisher
Sabtu , 19 April 2025
Perpustakaan sebagai jantung pendidikan tinggi di Indonesia, harus mampu memberi kontribusi yang berarti bagi pelaksanaan proses belajar mengajar di perguruan tinggi.
di-posting oleh 130331100049 pada 2018-07-18 10:28:11 • 500 klik
Manajemen Strategi Pengembangan Industri Jamu Di kabupaten Sumenep
Management Strategy Development Of Herbal Industry In Sumenep Regency.
disusun oleh SYARIF HIDAYATULLAH
Subyek: | Manajemen Strategi Pengembangan Industri Jamu |
Kata Kunci: | Strategi Pengembangan IFE EFE IE SWOT dan QSPM. |
[ Anotasi Abstrak ]
Data Dinas kesehatan Kabupaten Sumenep, menunjukkan bahwa Kabupaten Sumenep memiliki 11 industri jamu. Setelah dilakukan survey penelitian ada beberapa industri jamu yang sudah tidak aktif, sehingga penilitan ini dilakukan untuk mengetahui alternatif strategi yang dapat digunakan sebagai upaya pengembangan industri jamu di Kabupaten Sumenep. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis lingkungan internal (IFE) dan eksternal (EFE), matrik internal eksternal (IE), matrik SWOT dan QSPM (Quantitative Strategic Planning Matriks ). Dari hasil analisa diperoleh ada 14 faktor internal dan 10 faktor eksternal. Sedangkan untuk alternatif strategi ada 6 alternatif yang diperoleh dari matrik SWOT dan matrik IE. Pada matrik QSPM diperoleh prioritas strategi adalah 1. Meningkatkan bauran promosi, 2. Meningkatkan teknologi dan informasi, 3. Meningkatkan kualitas produk, 4. Menjalin kerjasama dengan pemerintah, 5. Meningkatkan kompetensi keryawan dan 6. Memperluas wilayah pemasaran.
Deskripsi Lain
Date Sumenep District health office, shows that Sumenep regency has 11 herbal medicine industry. After the research survey there are several herbal medicine industry that has been inactive, so this research is conducted to find out alternative strategies that can be used as an effort to develop herbal medicine industry in Sumenep regency. The analysis tools used in this research are internal (IFE) and external (EFE), external internal (IE), SWOT and QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix) matrices. From the analysis results obtained there are 14 internal factors and 10 external factors. As for alternative strategy there are 6 alternatives obtained from SWOT matrix and IE matrix. In the QSPM matrix, the priority of strategy is 1. Increasing the promotion mix, 2. Improving the technology and information, 3. Improving the quality of the product, 4. Cooperating with the government, 5. Increasing the competence of the linguist and 6. Expanding the marketing area.
Kontributor | : Millatul Ulya, S.TP., MT ; Khoirul Hidayat, ST., M.T |
Tanggal tercipta | : 2018-06-18 |
Jenis(Tipe) | : Text |
Bentuk(Format) | |
Bahasa | : Indonesia |
Pengenal(Identifier) | : TRUNOJOYO-Tugas Akhir-13121 |
No Koleksi | : 130331100049 |











Tidak ada !

- PERUMUSAN STRATEGI BISNIS DI KOPERASI BMT MANDIRI SEJAHTERA JAWA TIMUR
- Perumusan Strategi Bersaing Produk Tas Dan Koper Sebagai Produk Unggulan Kabupaten Sidoarjo Dengan Menggunakan Pendekatan Rantai Nilai
- ANALISIS STRATEGI BERSAING INDUSTRI JAMU MADURA SARI-SAMPANG
- ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI JAMU TRADISIONAL DI KABUPATEN BANGKALAN-MADURA
- STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DODOL, MINUMAN DAN KERIPIK BERBASIS RUMPUT LAUT (Kappaphycus Alvarezii) (Studi Kasus : KUB Mitra Bahari di Desa Jumiang Kecamatan Pademawu Kabupaten Pamekasan Madura)
