ABSTRAK Dalam kehidupan masyarakat Madura, kaum Kiai dan Blater adalah suatu golongan sosial yang mulai menjadi kepemimpinan masyarakat. Kiai dan Blater dapat menjadi pusat orientasi kepemimpinan masyarakat karena mereka memiliki keberanian, kelebihan ilmu Agama dan ilmu kanuragan, dan juga mempunyai Kharismatik yang tinggi sehingga disegani oleh Masyarakat. Sebagai salah satu ikon sosial masyarakat Madura khususnya Bangkalan. Pada fokus dalam penelitian ini yaitu: Bagaiman komunikasi politik Kiai dan Blater pada pasangan nomer dua dalam pemilihan di Kabupaten Bangkalan 2018. Peneliti menggunakan metode kualitatif deskriptif dalam penelitian ini. Metode kualitatif digunakan dengan alasan dapat mencari dan mendapatkan informasi sedalam-dalamya dari sumber data tanpa harus dipatok dengan pertanyaan tertutup, observasi peneliti juga berperan selama di lapangan dan dukomentasi di kumpulkan jika ada. Dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa komunikasi yang digunakan oleh Kiai dan Blater cenderung melalui komunikasi politik. Dengan istilah lain Komunikasi verbal dan non verbal dilakukan supaya apa yang disampaikan oleh Kiai dan Blater dapat tersampaikan kepada anggota yang lain. Komunikasi politik Kiai dan Blater yang tegas dan tidak berbelit-belit membantu untuk menyampaikan pesan yang disampaikan kepada komunikasi politik sehingga pesanya dapat tersampaikan dengan baik, di tambah kharismatik dan kewibawaan yang tinggi yang merupakan salah satu simbol dalam komunikasi politik semakin mendukung penyampaian pesan Kiai dan Blater.


Deskripsi Lain

ABSTRACT In the life of the Madurese, Kiai and Blater are a social group that began to become community leaders. Kiai and Blater can be the center of community leadership orientation because they have the courage, the advantages of religious knowledge and science kanuragan, and also have a high charismatic so respected by the community. As one of the social icons of Madurese community, especially Bangkalan. The focus of this research are: How is the pattern of political communication Kiai and Blater on the POLnumber two pair in the election in Bangkalan 2018. Researchers use qualitative method with phenomeology approach in this research. Qualitative methods of phenomenology are used on the basis of being able to seek and obtain information as deep as possible from the data source without having to be pegged with closed questions, the researcher's observations also play a role during the field and the ducomentation is collected if any. From the results of this study found that communication patterns used by Kyai and Blater tend to be through interpersonal communication. In other terms verbal communication is done so that what is delivered by Kiai and Blater can be conveyed to other members. Kiai and Blater communication patterns are firm and not convoluted help to convey the message conveyed to the communication so that the pesanya can be delivered properly, in added kharismatik and high authority which is one of the symbols in communication increasingly support the delivery of messages Kiai and Blater.

• Komunikasi Politik Kiai dan Blater Dalam Pemilihan Daerah Kab.Bangkalan 2018