Mentimun (Cucumis sativus L.) merupakan salah satu tanaman sayuran buah dari famili labu Labuan (Curcubitaceae) yang populer di seluruh dunia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan jenis mulsa dan waktu pemangkasan terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman mentimun varietas lokal sumenep. Penelitian dilaksanakan di kebun penelitian dan produksi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura dengan ketinggian 5 mdpl. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 1 februari – 15 Maret 2019. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Petak Terbagi (RPT) dengan 2 faktor yaitu, faktor kesatu adalah penggunaan jenis mulsa yang terdiri dari 3 taraf perlakuan M0 (tanpa mulsa), M1 (mulsa jerami), dan M2 (mulsa plastik hitam perak). Faktor kedua adalah waktu pemangkasan yang terdiri dari 3 taraf perlakuan P0 (tanpa pemangkasan), P1 (pemangkasan saat tanaman berumur 21 HST), dan P2 (pemangkasan saat tanaman berumur 28 HST). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Jenis mulsa jerami memberikan hasil yang paling baik pada variabel jumlah bunga betina dan jumlah buah dan pemangkasan saat umur 21 HST memberikan hasil terbaik pada semua variabel pengamatan kecuali pada variabel panjang tanaman, jumlah daun, dan jumlah buah.


Deskripsi Lain

Cucumber is one of the fruit vegetable plants of the labuan (Cucurbitaceae) pumpkin family which is popular in the world. This study aims to determine the effect of the use of mulch type and the time of pruning on the growth and yield of cucumber plants of local sumenep varieties. The research was carried out in the research and production garden of Agrotechnology, Faculty of Agriculture, University of Trunojoyo Madura with a height of 5 meters above sea level. The study was conducted on February 1 - March 15, 2019. The design used is the split plot design with 2 factors, namely, the first factor is the use of mulch types consisting of 3 treatment levels M0 (without mulch), M1 (straw mulch), and M2 (black silver plastic mulch). The second factor is the time of pruning consisting of 3 levels of treatment P0 (without pruning), P1 (pruning when the plant is 21 days after planting), and P2 (pruning when the plant is 21 days after planting). The results showed that the type of straw mulch gave the best results on the variable number of female flowers and number of fruits and pruning at the age of 21 days after planting gave the best results on all observation variables except for variable plant length, number of leaves, and number of fruits.

• PENGARUH PEMBERIAN MACAM MULSA DAN DOSIS PUPUK KOTORAN AYAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN MENTIMUN (Cucumis sativus L.) LOKAL MADURA
• PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM DAN PEMANGKASAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG PANJANG(Vigna sinensis L.)
• RESPON PERTUMBUHAN TANAMAN BAYAM MERAH(Alternanthera amoena Voss) AKIBAT PEMANGKASAN DAN PEMBERIAN PUPUK KOTORAN SAPI
• RESPON PERTUMBUHAN TANAMAN BAYAM MERAH (Amaranthus gangeticus L.) TERHADAP DOSIS PUPUK PETROGANIK DAN SAAT PEMANGKASAN YANG BERBEDA
• PENGARUH PERSENTASE PEMANGKASAN PUCUK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI UMBI TANAMAN KOLESOM (Talinum triangulare (Jacq.) Willd)