Anda belum Log-in!
Silahkan Log in
Selamat Datang di Portal Digital Content Publisher
Jumat , 22 November 2024
Perpustakaan sebagai jantung pendidikan tinggi di Indonesia, harus mampu memberi kontribusi yang berarti bagi pelaksanaan proses belajar mengajar di perguruan tinggi.
di-posting oleh imam pada 2020-07-17 11:03:08 • 516 klik
TEKNIK PERBANYAKAN TANAMAN KENTANG (Solanum tuberosum L.) DI PUSAT PELATIHAN PERTANIAN PERDESAAN (P4S) BUMIAJI, BATU
disusun oleh MUHAMMAD RAFI’ IKBAR AL - RASYID
Subyek: | TEKNIK PERBANYAKAN TANAMAN KENTANG |
Kata Kunci: | TEKNIK PERBANYAKAN TANAMAN KENTANG |
[ Anotasi Abstrak ]
Kebutuhan terhadap produk pertanian semakin meningkat sejalan dengan bertambahnya jumlah penduduk. Bahan pangan yang tersedia harus mencukupi kebutuhan masyarakat. Kentang (Solanum tuberosum L.) merupakan salah satu komoditas yang memegang peranan penting dan mendapat prioritas untuk dikembangkan karena bernilai ekonomi tinggi serta mempunyai potensi untuk mendukung diversifikasi pangan. Menurut Samadi (2007) kentang merupakan sumber karbohidrat yang bermanfaat untuk meningkatkan energi dalam tubuh. PUSDATIN (2015) menunjukkan data konsumsi kentang Indonesia setiap tahun, pada tahun 2011 sebesar 1564 kg/kapita/tahun, menurun di tahun 2012 sebesar 1480 kg/kapita/tahun, tahun 2013 meningkat menjadi 1564 kg/kapita/tahun, tahun 2014 turun kembali menjadi 1476 kg/kapita/tahun dan peningkatan cukup tinggi pada tahun 2015 menjadi 2294 kg/kapita/tahun. Peningkatan konsumsi kentang ini menandakan bahwa produksi kentang perlu ditingkatkan baik kualitas maupun kuantitas agar ketersediaan terjaga. Produksi kentang di Indonesia mengalami peningkatan dari tahun 2011 ke tahun 2014 dan mengalami penurunan di tahun 2015 ke tahun 2017. Badan Pusat Statistik (2017) menunjukkan produksi kentang nasional meningkat dari tahun 2011 sebesar 0.95 juta ton, tahun 2012 sebesar 1.9 juta ton, tahun 2013 sebesar 1.12 juta ton, tahun 2014 sebesar 1.34 juta ton, tahun 2015 1,21 juta ton, tahun 2016 1,20 juta ton, dan tahun 2017 1,16 juta ton. Produksi kentang nasional mengalami penurunan pada tahun 2017 dengan nilai sebesar 1.16 juta ton. Produksi kentang nasional yang menurun merupakan hal yang harus diperhatikan. Salah satu penyebab menurunnya produksi kentang adalah kualitas bibit yang kurang baik. Menurut Pitojo (2004) petani kentang selama ini lebih banyak menggunakan umbi kentang bibit berukuran kecil sampai sedang yang diproduksi sendiri dari generasi sebelumnya dan tidak menggunakan bibit yang berkualitas tinggi. Rendahnya rata-rata produktivitas kentang nasional dipengaruhi antara lain oleh masih terbatasnya penggunaan bibit kentang bermutu oleh petani. Sebagian besar petani menggunakan bibit umbi kentang dari generasi berikutnya, yaitu hasil panen yang dimanfaatkan sebagai bibit. Kondisi tersebut disebabkan oleh mahalnya harga bibit kentang bermutu, sementara harga kentang konsumsi relatif rendah. Menurut Nuraini (2016) rendahnya produktivitas disebabkan oleh rendahnya kualitas dan kuantitas benih kentang, kurangnya benih kentang bermutu, pengendalian hama dan penyakit tanaman kentang yang masih kurang, dan masih terbatasnya kultivar kentang yang sesuai untuk kebutuhan pasar dan lingkungan tumbuh. Sampai saat ini, jumlah pengusaha dan penangkar bibit kentang masih terbatas. Terbatasnya jumlah penangkar benih kentang mengakibatkan kebutuhan benih kentang belum dapat tercukupi. Hal tersebut mengakibatkan budidaya kentang tidak dapat dilaksanakan dengan baik sehingga produktivitas kentang menunjukkan hasil yang rendah. Penangkar yang diperbolehkan untuk melaksanakan penangkaran bibit adalah lembaga penelitian, universitas, dan balai benih yang telah mampu dan diberi kewenangan, dan perusahaan swasta yang telah terakreditasi karena memenuhi persyaratan. Kegiatan penelitian bertujuan mempelajari kegiatan budidaya kentang serta mengetahui pembibitan kentang yang dilakukan, peningkatan produksi dengan upaya pemangkasan.
Kontributor | : Dr. Ir.H. Ahmad Arsyad Munir,M.S. |
Tanggal tercipta | : 2020-05-05 |
Jenis(Tipe) | : Text |
Bahasa | : Indonesia |
Pengenal(Identifier) | : TRUNOJOYO-KP-170311100020 |
No Koleksi | : 170311100020 |
Download File Penyerta (khusus anggota terdaftar)
1. TRUNOJOYO-KP-18490-170311100020-Cover.pdf - 385 KB
2. TRUNOJOYO-KP-18490-170311100020-Bab 1.pdf - 100 KB
3. TRUNOJOYO-KP-18490-170311100020-Bab 2.pdf - 115 KB
4. TRUNOJOYO-KP-18490-170311100020-Bab 3.pdf - 230 KB
5. TRUNOJOYO-KP-18490-170311100020-Bab 4.pdf - 364 KB
6. TRUNOJOYO-KP-18490-170311100020-Bab 5.pdf - 73 KB
7. TRUNOJOYO-KP-18490-170311100020-Daftar Pustaka.pdf - 99 KB
8. TRUNOJOYO-KP-18490-170311100020-Lampiran.pdf - 351 KB
Dokumen sejenis...
Tidak ada !
Dokumen yang bertautan...
- TEKNIK PERBANYAKAN DAN QUALITY CONTROL Trichogramma sp. DI BALAI BESAR PERBENIHAN DAN PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN (BBPPTP) SURABAYA
- TEKNIK PERBANYAKAN MIKORIZA ARBUSKULAR DI BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN JAWA TIMUR
- TEKNIK PERBANYAKAN TANAMAN KENTANG (Solanum tuberosum L.) DI PUSAT PELATIHAN PERTANIAN PERDESAAN (P4S) BUMIAJI, BATU
- PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN KENTANG (Solanum tuberosum L.) PADA PUSAT PELATIHAN PERTANIAN PERDESAAN SWADAYA (P4S) ARBORETUM FARM BUMIAJI BATU
- TEKNIK PERBANYAKAN TANAMAN STROBERI (Fragaria x ananassa) DI PUSAT PELATIHAN PERTANIAN DAN PEDESAAN SWADAYA (P4S) ARBORETUM FARM BUMIAJI, BATU
Kembali ke Daftar