Anda belum Log-in!
Silahkan Log in
Selamat Datang di Portal Digital Content Publisher
Minggu , 24 November 2024
Perpustakaan sebagai jantung pendidikan tinggi di Indonesia, harus mampu memberi kontribusi yang berarti bagi pelaksanaan proses belajar mengajar di perguruan tinggi.
di-posting oleh imam pada 2020-07-21 10:39:14 • 527 klik
TEKNIK PEROMPESAN, PEMANGKASAN, PEWIWILAN, DAN PENJARANGAN BUAH TANAMAN APEL (Malus sylvestris Mill.) DI PT. KUSUMA DINASASRI WISATAJAYA BATU
disusun oleh RIHLATIN NUR ENDI ROHMAH
Subyek: | PEROMPESAN PEMANGKASAN PEWIWILAN PENJARANGAN TANAMAN APEL |
Kata Kunci: | PEROMPESAN PEMANGKASAN PEWIWILAN PENJARANGAN TANAMAN APEL |
[ Anotasi Abstrak ]
Apel (Malus sylvestris Mill.) merupakan tanaman buah tahunan yang berasal dari daerah Asia Barat dengan iklim subtropis. Tanaman apel di Indonesia telah ditanam sejak tahun 1934 hingga saat ini. Tanaman ini dapat tumbuh dan berbuah baik di daerah dataran tinggi. Sentra produksi apel di Indonesia adalah Malang (Batu dan Poncokusumo) dan Pasuruan (Nongkojajar), Jawa Timur. Tanaman apel di daerah ini telah berkembang pesat pada tahun 1960 hingga saat ini (Kurniawan 2017). Kota Batu dan kecamatan Puncokusumo memiliki ketinggian yang tidak jauh berbeda, kedua tempat tersebut memang ideal untuk lahan perkebunan tanaman apel mengingat letaknya diketinggian, dengan udara yang dingin (suhu udara rata-rata sekitar 22˚C), dan memiliki tanah dari material vulkanik yang subur dengan pH tanah antara 6-7 (Sellitasari et al. 2013). Produksi buah apel pada tahun 2013 sebesar 255.245 ton dengan persentase 1,40%, sedangkan pada tahun 2014 sebesar 242.915 ton dengan persentase 1,23%. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa produksi buah apel dari tahun 2013 sampai 2014 terjadi penurunan. Penurunan produksi apel dikarenakan berbagai banyak faktor. Salah satunya yaitu teknik budidaya yang tepat, sehingga nantinya produksi buah apel semakin meningkat dan dapat memperkecil kegiatan mengimpor buah apel (Promosiana, 2014). Budidaya apel di Indonesia masih perlu ditingkatkan untuk menghasilkan produk yang berkualitas baik. Hal yang perlu ditekankan agar produksi buah apel dapat meningkat yaitu dengan memberikan beberapa teknik pemeliharaan, seperti pengolahan tanah, pelengkungan cabang, perompesan, pemangkasan, pemupukan, penyiraman, pengapuran (apabila pH tanah terlalu asam), pengendaliam hama dan penyakit, pembungkusan buah, sanitasi, dan lain-lain. Teknik pemeliharaan pada TBM (tanaman belum menghasilkan) dan TM (tanaman menghasilkan) tidak jauh berbeda. Perbedaan dari pemeliharaan tersebut yaitu terdapat tahapan ataupun teknik pemeliharaan pada tanaman belum menghasilkan, tetapi tidak dilakukan ditanaman menghasilkan. Pada tanaman belum menghasilkan pemeliharaannya lebih intensif, hal ini dikarenakan pada tanaman belum menghasilkan ini mudah ataupun rentan mengalami kematian dibandingkan dengan tanaman menghasilkan yang batang dan perakarannya sudah kuat. Kandungan pada buah apel antara lain mengandung air, karbohidrat (terutama fruktosa), kalsium, fosfor, besi, kalium, vitamin A, B1, B2, B6 dan protein, lemak dan kalori. Setiap varietas memiliki kandungan gizi yang berbeda-beda. Jenis buah ini dapat dikonsumsi secara langsung (segar) dan dapat diolah menjadi selai, jeli dan sari buah. Mengingat kandungan gizi yang dikandungnya jenis buah ini menjadi komersil utama. Nilai impor rata-rata apel setiap tahun (kurun waktu sepuluh tahun) mencapai 30% dari total nilai impor buah-buahan secara keseluruhan (Pinto et al. 2012). Untuk memperkecil nilai impor pada buah apel maka dilakukan teknik dan pengelolaan budidaya yang baik agar mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri.
Kontributor | : Dr. Catur Wasonowati, SP. M. Si. |
Tanggal tercipta | : 2020-05-05 |
Jenis(Tipe) | : Text |
Bahasa | : Indonesia |
Pengenal(Identifier) | : TRUNOJOYO-KP-170311100040 |
No Koleksi | : 170311100040 |
Download File Penyerta (khusus anggota terdaftar)
1. TRUNOJOYO-KP-18554-170311100040-Cover.pdf - 374 KB
2. TRUNOJOYO-KP-18554-170311100040-Bab 1.pdf - 112 KB
3. TRUNOJOYO-KP-18554-170311100040-Bab 2.pdf - 148 KB
4. TRUNOJOYO-KP-18554-170311100040-Bab 3.pdf - 78 KB
5. TRUNOJOYO-KP-18554-170311100040-Bab 4.pdf - 632 KB
6. TRUNOJOYO-KP-18554-170311100040-Bab 5.pdf - 73 KB
7. TRUNOJOYO-KP-18554-170311100040-Daftar Pustaka.pdf - 73 KB
8. TRUNOJOYO-KP-18554-170311100040-Lampiran.pdf - 1533 KB
Dokumen sejenis...
Tidak ada !
Dokumen yang bertautan...
- PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM DAN PEMANGKASAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG PANJANG(Vigna sinensis L.)
- RESPON PERTUMBUHAN TANAMAN BAYAM MERAH(Alternanthera amoena Voss) AKIBAT PEMANGKASAN DAN PEMBERIAN PUPUK KOTORAN SAPI
- RESPON PERTUMBUHAN TANAMAN BAYAM MERAH (Amaranthus gangeticus L.) TERHADAP DOSIS PUPUK PETROGANIK DAN SAAT PEMANGKASAN YANG BERBEDA
- PENGARUH PERSENTASE PEMANGKASAN PUCUK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI UMBI TANAMAN KOLESOM (Talinum triangulare (Jacq.) Willd)
- PENGARUH POSISI PEMANGKASAN RUAS BATANG UTAMA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN KEDELAI (Glycine max (L). Merril) VARIETAS RAJABASA
Kembali ke Daftar