Anda belum Log-in!
Silahkan Log in

Selamat Datang di Portal Digital Content Publisher
Sabtu , 23 November 2024

Perpustakaan sebagai jantung pendidikan tinggi di Indonesia, harus mampu memberi kontribusi yang berarti bagi pelaksanaan proses belajar mengajar di perguruan tinggi.

TRUNOJOYO » KP&PKL » Agroekoteknologi
di-posting oleh imam pada 2020-07-21 11:28:11  •  391 klik

TEKNIK PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN (HPT) PADA TANAMAN PAPRIKA (Capsicum annum var. Grossum) DI PUSAT PELATIHAN PERTANIAN DAN PERDESAAN SWADAYA (P4S) BUMIAJI, BATU
disusun oleh Uswatun Nisa Tafdhilliyah

SubyekPENGENDALIAN HAMA
PENYAKIT TANAMAN
PAPRIKA
Kata KunciPENGENDALIAN HAMA
PENYAKIT TANAMAN
PAPRIKA

[ Anotasi Abstrak ]

Indonesia dikaruniai kekayaan alam yang sangat melimpah baik flora maupun faunanya dan memiliki tanah yang sangat subur. Dengan kondisi tanah yang subur, tidak heran jika negara Indonesia mendapat julukan sebagai negara agraris karena sebagian penduduknya menggantungkan hidupnya dengan bertani. Dunia pertanian memiliki peranan sangat penting, yaiu sebagai penyedia kebutuhan pangan dan penyedia lapangan pekerjaan sehingga dapat mengurangi pengangguran. Kondisi tanah yang subur inilah yang membuat tanaman bisa ditanam dan dimanfaatkan oleh masyarakat sangat beragam. Tanaman yang biasa ditanam oleh petani adalah tanaman pangan dan tanaman hortikultura. Tanaman hortikultura akhir-akhir ini banyak diminati oleh masyarakat khususnya pada produk sayuran. Produk sayuran saat ini sangat diminati oleh pasar, salah satunya yaitu paprika. Paprika (Capsicum annuum var. grossum) merupakan tanaman sayuran yang relatif baru dikenal di Indonesia, yaitu sejak tahun 1990-an. Pada umumnya paprika digunakan sebagai penyedap atau bahan masakan yang berasal dari luar negeri. Di Amerika paprika juga digunakan sebagai bahan pewarna makanan. Zat kapsaisin (C9H12O2) yang biasanya terdapat pada buah cabai tidak terkandung dalam paprika sehingga rasa paprika tidak pedas, bahkan cenderung manis. Oleh karena itu paprika disebut juga cabai manis (Prabaningrum dan Moekasan 2007). Paprika merupakan tanaman hortikultura yang dimanfaatkan untuk keperluan pangan. Selain itu paprika juga digunakan dalam industri farmasi untuk membuat ramuan obat-obatan, kosmetik dan pewarna bahan makanan. Paprika merupakan tanaman komoditas sayuran yang penting, yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat sehari hari. Pemanfaatannya sebagai bahan baku industri menjadikan paprika sebagai komoditas yang bernilai ekonomis tinggi dan mempunyai peluang bisnis yang cerah. Selain digunakan untuk konsumsi rumah tangga dan masakan luar negeri, berbagai kelompok industri pengolahan makanan yang menggunakan paprika sebagai bahan baku utama/bahan campuran antara lain: industri mie, bihun, kecap, krupuk dan sebagainya (Duwika, 2018). Paprika merupakan salah satu jenis cabe yang akhir-akhir ini banyak dikembangkan di Indonesia. Paprika memiliki pelung bisnis yang baik untuk dibudidayakan. Sejalan dengan peningkatan jumlah penduduk dan perkembangan industri pengolahan yang berbahan baku cabai, kebutuhan akan terus meningkat. Selain itu banyaknya turis dan semakin banyaknya makanan barat di Indonesia menyebabkan banyaknya permintaan cabai paprika. Pada tahun 2004 permintaan pasar dalam negeri yang meliputi hotel berbintang, pasar swalayan, rumah makan internasional dan pasar tradisional diperkirakan mencapai lebih 50 ton/bulan (Prabaningrum dan Moekasan 2007). Peningkatan produktivitas perlu dilakukan oleh petani supaya dapat memenuhi permintaan pasar dan juga dapat meningkatkan pemasukan petani. Salah satu masalah yang dihadapi petani dalam meningkatkan produktivitas cabai paprika adalah serangan hama dan penyakit tanaman (HPT). Masalah kerusakan tanaman akibat serangan dari hama dan penyakit tanaman merupakan bagian yang sangat penting dalam budidaya dan merupakan hal yang dapat mengakibatkan gagal panen yang berujung pada kerugian petani. Oleh karena itu perlu untuk diketahui apa saja hama dan penyakit yang menyerang tanaman paprika beserta gejala dan cara pengendalian dari hama dan penyakit tersebut sehingga kerugian dapat diminimalisir. Praktik kerja lapang adalah kegiatan mahasiswa yang dilaksanakan di instansi, lembaga atau perusahaan baik negeri maupun swasta dalam jangka waktu tertentu. Praktik kerja lapang diadakan untuk membandingkan ilmu pengetahuan mahasiswa yang didapat selam perkuliahan engan yang diterapkan di lapangan serta untuk melatih mahasiswa untuk bekerja mandiri sekaligus berlatih menyesuaikan diri dengan kondisi lapangan pekerjaan yang nantinya akan ditekuni oleh para lulusan. Praktik kerja lapang ini dilakukan di UD Mas Farm yang berada dibawah Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan dan Swadaya (P4S) Arboretum Farm, Bumiaji, Kota Batu, Jawa Timur. UD Mas Farm ini bergerak dibidang hortikultura, terutama sayuran dataran tinggi seperti kentang, sawi, wortel dan kubis. Pada tahun 2012 UD. Mas Farm mulai mengembangkan tanaman paprika di screenhouse.

Kontributor: Dr. Achmad Amzeri, SP., MP
Tanggal tercipta: 2020-05-06
Jenis(Tipe): Text
Bahasa: Indonesia
Pengenal(Identifier): TRUNOJOYO-KP-170311100008
No Koleksi: 170311100008


 Download File Penyerta (khusus anggota terdaftar)

 File PDF  1. TRUNOJOYO-KP-18562-170311100008-Cover.pdf - 404 KB
 File PDF  2. TRUNOJOYO-KP-18562-170311100008-Bab 1.pdf - 105 KB
 File PDF  3. TRUNOJOYO-KP-18562-170311100008-Bab 2.pdf - 168 KB
 File PDF  4. TRUNOJOYO-KP-18562-170311100008-Bab 3.pdf - 139 KB
 File PDF  5. TRUNOJOYO-KP-18562-170311100008-Bab 4.pdf - 672 KB
 File PDF  6. TRUNOJOYO-KP-18562-170311100008-Bab 5.pdf - 85 KB
 File PDF  7. TRUNOJOYO-KP-18562-170311100008-Daftar Pustaka.pdf - 75 KB
 File PDF  8. TRUNOJOYO-KP-18562-170311100008-Lampiran.pdf - 824 KB


 Dokumen sejenis...

     Tidak ada !

 Dokumen yang bertautan...





 Kembali ke Daftar