Anda belum Log-in!
Silahkan Log in

Selamat Datang di Portal Digital Content Publisher
Sabtu , 23 November 2024

Perpustakaan sebagai jantung pendidikan tinggi di Indonesia, harus mampu memberi kontribusi yang berarti bagi pelaksanaan proses belajar mengajar di perguruan tinggi.

TRUNOJOYO » KP&PKL » Agribisnis
di-posting oleh imam pada 2020-08-11 14:16:52  •  972 klik

MANAJEMEN AGRIBISNIS TANAMAN HIDROPONIK DI KOMUNITAS GRIYA HIDROPONIK JOGJAKARTA
disusun oleh ERVIN ERDYANA; DINDA KIRANA; FINA ALYSIA FIRNANDA; SARAH SAFIRA

SubyekMANAJEMEN AGRIBISNIS
HIDROPONIK
Kata KunciMANAJEMEN AGRIBISNIS
HIDROPONIK

[ Anotasi Abstrak ]

Perkembangan teknologi di bidang pertanian dewasa ini semakin hari semakin pesat. Salah satunya dari perkembangan teknologi tersebut adalah budidaya secara hidroponik. Hidroponik merupakan cara budidaya tanaman tanpa menggunakan tanah tetapi menggunakan media inert seperti pasir, peat, atau sawdust dengan memberikan larutan hara yang mengandung semua unsur esensial yang dibutuhkan oleh tanaman (Susila, 2013). Teknologi budidaya hidroponik secara umum merupakan sistem budidaya pertanian tanpa menggunakan tanah tetapi menggunakan air yang berisi larutan nutrien atau yang dikenal dengan hidroponik system NFT (Nutrien Filem Technique). Perkembangan teknologi ini berkembang dan meluas ke penggunaan media lain, seperti kerikil, aneka bebatuan, sabut kelapa, jerami, arang sekam, dan serbuk gergaji sebagai media untuk mendukung akar seperti halnya fungsi tanah atau yang dikenal dengan hidroponik sistem subtrat. Selain media tanam, formulasi hara merupakan hal yang sangat penting dalam budidaya secara hidroponik. Menurut Haryanto et al., (2002) larutan yang diberikan untuk tanaman hidroponik harus mengandung unsur hara makro dan mikro yang diberikan secara teratur serta efisien. Terdapat beberapa kelebihan teknologi budidaya hidroponik dibandingkan sistem budidaya konvensional (menggunakan media tanah), antara lain hama dan penyakit lebih sedikit, penggunaan pupuk dan air lebih efesien, lingkungan kerja yang lebih bersih serta produk yang dihasilkan umumnya berkualitas lebih baik sehingga harga jualnya lebih tinggi (Hartus, 2003). Selain kelebihan tersebut, hidroponik memungkinkan untuk dilakukan oleh petani di lahan yang sempit atau daerah-daerah yang kurang subur di Indonesia, sehingga ketergantungan pada tanah subur dapat dikurangi. Griya Hidroponik Jogjakarta merupakan salah satu komunitas atau perkumpulan praktisi hidroponik yang berlokasi di Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Komunitas ini berusaha memasyarakatkan sistem pertanian hidroponik dengan cara melakukan pelatihan dan juga pameran. Banyaknya masyarakat yang memiliki hobi bercocok tanam tetapi terkendala pengetahuan, biaya, dan lahan menjadi alasan Griya Hidroponik Jogjakarta ini didirikan. Griya Hidroponik Jogjakarta merupakan solusi bagi masyarakat yang menyukai sayuran dan makanan sehat. Komunitas ini menyediakan berbagai macam desain untuk hidroponik rumahan dengan mengutamakan unsur sehat, bersih dan praktis. Harapan utama dari adanya praktik kerja lapang ini di samping meningkatkan keahlian mahasiswa sesuai dengan tuntutan kebutuhan dunia kerja, juga dapat membuat mahasiswa memiliki etos kerja, meliputi kemampuan kerja, motivasi kerja, inisiatif kerja, kreativitas, hasil pekerjaan yang berkualitas, dan disiplin waktu dalam kerja.

Kontributor: Dr. Mardiyah Hayati, SP., MP
Tanggal tercipta: 2020-05-11
Jenis(Tipe): Text
Bahasa: Indonesia
Pengenal(Identifier): TRUNOJOYO-KP-170321100048
No Koleksi: 170321100048


 Download File Penyerta (khusus anggota terdaftar)

 File PDF  1. TRUNOJOYO-KP-19492-170321100048-PKL_ERVIN ERDYANA_170321100048_2020.pdf - 608 KB


 Dokumen sejenis...

     Tidak ada !

 Dokumen yang bertautan...





 Kembali ke Daftar