Agribisnis menurut kamus besar Bahasa Indonesia adalah bisnis berbasis usaha pertanian atau bidang lain yang mendukungnya, baik di sektor hulu maupun di hilir. Agribisnis dalam ekonomi berarti usaha dalam mempelajari strategi untuk memperoleh keuntungan melalui pengelolaan aspek budidaya, penyediaan bahan baku, pasca panen, proses pengolahan hingga masuk pada tahap pemasaran. Ruang lingkup agribisnis cukup luas, diantaranya termasuk usaha untuk memproduksi benih dan bahan kimia pertanian, pakan ternak, alat dan mesin pertanian, pemrosesan bahan pertanian, produksi biofuel hingga wisata pertanian. Pertanian juga mempunyai ruang lingkup yang luas, tidak hanya kegiatan budidaya tanaman, namun terdapat juga kegiatan peternakan, perikanan, dan kehutanan. Keberhasilan kegiatan agribisnis memerlukan manajeman yang baik untuk membuat perencanaan (planing), perorganisasian (organizing), pengarahan (Actuating), dan kontrol (controlling) kegiatan agribisnis dengan baik. Perikanan merupakan salah satu bidang yang ada pada agribisnis, berdasarkan Undang-Undang 45 tahun 2009 perikanan adalah semua kegiatan yang berhubungan dengan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya ikan dan lingkungannya mulai dari praproduksi, produksi, pengolahan sampai dengan pemasaran yang dilaksanakan dalam suatu system bisnis perikanan. Pengembangan sektor perikanan merupakan suatu Prime Mover yang dapat dimanfaatkan untuk mengatasi krisis ekonomi menuju Indonesia yang maju dan makmur. Namun potensi ini juga mempunyai tantangan dalam pengelolaannya, khususnya untuk memperoleh manfaat ekonomi yang optimal dan berkelanjutan (Sutarjo et al, 2018). Seiring bertambahnya jumlah penduduk di Indonesia, diperkirakan produk hasil perikanan akan semakin dibutuhkan untuk memenuhi pasokan kebutuhan protein hewani selain produk peternakan. Saat ini, sudah banyak komoditas perikanan yang dapat dibudidayakan untuk dijadikan sebagai peluang usaha. Berbagai komoditas seperti nila, patin, lele, bawal, mas dan gurami merupakan contoh komoditas perikanan air tawar yang sudah banyak dibudidayakan. Ikan lele merupakan salah satu hasil perikanan budidaya yang menempati urutan teratas dalam jumlah produksi yang dihasilkan. Selama ini ikan lele menyumbang lebih dari 10 persen produksi perikanan budidaya nasional dengan tingkat pertumbuhan mencapai 17 hingga 18 persen. Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP), menetapkan ikan lele sebagai salah satu komoditas budidaya ikan air tawar unggulan di Indonesia. Tingginya angka konsumsi dalam negeri dan terbukannya pangsa pasar ekspor, memastikan komoditas ikan air tawar ini menjadi penyumbang devisa negara yang sangat menjanjikan. Ikan lele merupakan komoditas perikanan budidaya air tawar yang mempunyai tingkat serapan pasar cukup tinggi, baik di pasar dalam negeri maupun ekspor (Wijaya et al, 2014). Salah satu tempat yang membudidayakan ikan lele adalah budidaya ikan air tawar Sumber Utama Banyuglugur. Sumber Utama melakukan budidaya ikan lele dari ukuran benih sampai ukuran konsumsi, dengan melakukan pemijahan alami pada ikan gurami. Dari hal tersebut, Praktek Kerja Lapang (PKL) yang dilakukan oleh mahasiswa Agribisnis Universitas Trunojoyo Madura manfaat yang diperoleh dari budidaya lele mulai dari pembenihan sampai pembesaran yaitu mahasiswa dapat menerapkannya secara langsung dengan lebih memperhatikan aspek-aspek dalam agribisnis.

• ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHATANI SAYURAN ORGANIK DAN IKAN LELE DENGAN TEKNOLOGI AQUABIOPONIK
• KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PEMBESARAN IKAN LELE DI SUMBER REJEKI KECAMATAN BLUTO KABUPATEN SUMENEP
• KONSTRUKSI SOSIAL MASYARAKAT DESA MEDANG KECAMATAN GLAGAH KABUPATEN LAMONGAN TENTANG MITOS LARANGAN MAKAN IKAN LELE DAN MAKAM BOYOPATIH
• PEMETAAN RISIKO USAHA BUDIDAYA IKAN LELE DENGAN METODE KOUNTUR DI KECAMATAN GALIS KABUPATEN PAMEKASAN
• Karakteristik Fisik, Kimia, dan Sensoris Stick Ampas Tahu Yang Diperkaya Dengan Ikan Lele (Clarias sp.)