Hadirnya lembaga perbankan yang beroperasi berdasarkan prinsip syariat Islam berkaitan erat dengan gagasan terbentuknya suatu sistem ekonomi Isalm. Prinsip dari sistem ekonomi Islam akan menjadi dasar beroperasinya bank Islam yaitu yang paling menonjol adalah tidak mengenal konsep bunga uang, tetapi adalah kemitraan atau kerjasama(Mudharabah atau musyarakah). Salah satu fungsi bank Islam yang tidak dimiliki oleh bank konvesional adalah sebagai penerima dan pengelola dana zakat serta penyaluran dana kebijakan (fungsi optimal). Zakat memiliki makna keberkahan, kesucian, pertumbuhan dan pujian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengelolaan dana zakat dari nasabah serta bagaimana perlakuan akuntansi atas zakat pada bank syariah Mandiri. Masalah penelitian ini adalah Bagaimana Perlakuan Akuntansi Berdasarkan PSAK No. 59 dan Pengelolaan zkat Pada Bank Syariah Mandiri Cabang Pamekasan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus, yang dijelaskan secara deskriptif melalui pendekatan kualitatif. Untuk memfokuskan permasalahan yang ada dalam penelitian ini hanya dibatasi pada pengelolaan dana zakat serta perlakuan akuntansi atas zakat berdasarakan PSAK No. 59. Hasil analisis menunjukkan bahwa pengelolaan dana zakat oleh LAZ BSM Umat disalurkan melalui pemberdayaan ekonomi, dengan nama Program Mitra Umat yaitu dalam bentuk pinjaman qardhul hasan, alokasi sebesar 75% sedangkan kegiatan lainnya adalah kegiatan sosial, dengan nama Program Didik Umat, alikasi sebesar 15% dan Program SImpati Umat, alokasi sebesar 10%. Adanya laporan sumber dan penggunaan dana tiap peiode pada LAZ BSM Umat disesuaikan dengan prinsip akuntansi bank Islam yang mengacu pada PSAK No. 59 yang diterbitkan oleh IAI dan AAOIFI (Accounting and Auditing Organization Islamic Financial Institution).