Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu unit usaha yang memiliki peran penting dalam upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat. Selain itu UMKM juga bermanfaat bagi masyarakat sekitar untuk menyediakan lapangan pekerjaan. Menurut data dari dinas koperasi dan UMKM perindustrian dan perdagangan jawa timur terdapat kawasan daerah yang memiliki penghasil kerajinan yang menjadi warisan budaya untuk indonesia yakni kerajinan kain batik Madura. UMKM batik Madura ikut mengalami dampak oleh adanya suatu pandemi yakni pandemi virus COVID-19. COVID 19 memberikan dampak yang sangat signifikan pada perekonomian Indonesia serta menyebabkan turunnya kinerja UMKM batik dari segi sisi penjualan karena menurunnya konsumsi dan daya beli masyarakat terhadap produk batik sehingga UMKM berusaha untuk tetap sustainabil meski mengalami penurunan. Untuk menghadapi krisi ekonomi UMKM dituntut melakukan perubahan guna meningkatkan daya saing agar dapat terus berjalan dan berkembang khusunya UMKM batik di Madura. Untuk itu penelitian yang berkaitan dengan UMKM batik di Madura yang dapat bertahan sehingga bisnis tetap berlanjut perlu untuk dilaksanakan, sebab UMKM batik merupakan usaha terbesar di madura. Salah satu tahap dalam mencapai proses bisnis yang berkelanjutan. Perlu di lakukan menganalisis faktor sehingga dapat membuat model penentu sustainable entrepreneurship pada UMKM yang bisa dijadikan solusi dan patokan dalam memperjelas untuk bertahan meski terdampak wabah COVID 19. Penelitian ini dilaksanakan pada UMKM batik di empat kabupaten di Madura yakni Bangkalan, Sampang, Pamekasan, Sumenep. Dengan menggunakan Metode PLS (Partial Least Square).


Deskripsi Lain

Micro, Small and Medium Enterprises (MSMEs) are one of the business units that have an important role in fulfilling community needs. In addition, MSMEs also benefit the surrounding community to provide jobs. According to data from the cooperative service and industry and trade MSMEs of East Java, there are areas that have a handicraft producer that has become a cultural heritage for Indonesia, namely Madura batik cloth. Madurese batik MSMEs have also been affected by a pandemic, namely the COVID-19 virus pandemic. COVID 19 has a very significant impact on the Indonesian economy and causes a decline in the performance of batik MSMEs in terms of sales due to decreased consumption and purchasing power of people for batik products so that MSMEs try to remain sustainable even though they have decreased. To face the economic crisis, MSMEs are required to make changes in order to increase competitiveness so that it can continue and develop, especially batik MSMEs in Madura. For this reason, research related to batik MSMEs in Madura that can survive so that the business continues needs to be carried out, because batik MSMEs are the largest business in Madura. One of the stages in achieving a sustainable business process. It is necessary to analyze factors so that they can create a determining model for sustainable entrepreneurship in MSMEs that can be used as a solution and benchmark in clarifying how to survive the impact of the COVID 19 outbreak. This research was carried out on batik MSMEs in four districts in Madura, namely Bangkalan, Sampang, Pamekasan, Sumenep. By using the PLS (Partial Least Square) method.

• Pengantar teknik & manajemen industri
• PENGARUH KNOWLEDGE MANAGEMENT TERHADAP KINERJA KARYAWAN
• PEMETAAN POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN PADA INDUSTRI KREATIF DI KABUPATEN PAMEKASAN
• ANALISIS POTENSI INDUSTRI KREATIF SEBAGAI DASAR PENENTUAN KOMPETENSI INTI DAERAH DI KABUPATEN BANGKALAN
• Upaya Meminimumkan Waste Pada Unit Shearing Di PT. Indospring, Tbk Dengan Pendekatan Konsep Lean Six Sigma Dan Multi Attribute Failure Mode Analysis