ABSTRAK Penelitian ini membahas tentang sebuah tradisi yang biasa di kenal dengan sebutan Tayub. Namun dalam tulisan ini membahas dari sisi si penari dalam kesenian Tayub yang mendiskreditkan Perempuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsep dan Gambaran bentuk-bentuk peyimpangan yang terjadi di kesenian Tayub di desa Lobuk Kecamatan Bluto Kabupaten Sumenep. Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan Fenomenologi Alfret Schurtz. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan teknik Mile dan Haberman. Sementara teknik pemerikasaan keabsahan data menggunakan trianggulasi sumber. Hasil penelitian yang diperoleh menjelaskan bahwa dalam kesenian Tayub terjadi suatu pelecehan yang mediskreditkan perempuan. Perempuan dalam kesenian Tayub di sebut dengan istilah Tandha’. Adapun bentuk peyimpangan dalam kesenian Tayub adalah dimana dalam aktivitas tersebut si Tandha’ di sawer ke area yang terlarang perempuan. Hal tersebut membuat si perempaun yang bekerja sebgai penari Tayub atau Tandha’ mendapatkan stigma negatif dari masyarakat. Hal tersebut penari Tayub atau Atndha’ mendapat stigma negatif dari masyarakat sekitar. Kata kunci: Stigma, Kesenian Tayub, Tandha’, Fenomenologi.


Deskripsi Lain

ABSTRAC This study discusses a tradition commonly known as Tayub. However, in this paper, we discuss from the dancer's point of view in Tayyub's art, which discredits women. This study aims to determine the concept and description of the forms of deviation that occur in the art of Tayub in Lobuk Village, Bluto District, Sumenep Regency. This research method uses descriptive qualitative method with Phenomenology of Alfret Schurtz. Data was collected by means of observation, interviews, and documentation. purposive sampling technique. While the technique of checking the validity of the data uses source triangulation. The results of the research obtained explain that in the art of Tayub there is an abuse that credits women. Women in Tayub's art are called Tandha'. The form of deviation in the art of Tayub is where in this activity the Tandha' is sawer in an area that is prohibited by women. This makes the woman who works as a Tayyub or Tandha' dancer get a negative stigma from the community. Keywords: Stigma, Tayub Art, Tandha ', Phenomenology