Anda belum Log-in!
Silahkan Log in

Selamat Datang di Portal Digital Content Publisher
Kamis , 28 November 2024

Perpustakaan sebagai jantung pendidikan tinggi di Indonesia, harus mampu memberi kontribusi yang berarti bagi pelaksanaan proses belajar mengajar di perguruan tinggi.

TRUNOJOYO » KP&PKL » Agroekoteknologi
di-posting oleh imam pada 2022-06-22 08:31:34  •  707 klik

TEKNIK PEMETIKAN PRODUKSI TANAMAN TEH (Camellia sinensis L.) DI PTPN XII KEBUN TEH WONOSARI MALANG
disusun oleh SITI ERINA

SubyekTEKNIK PEMETIKAN
TEH
PTPN XII KEBUN TEH WONOSARI MALANG
Kata KunciTEKNIK PEMETIKAN
TEH
PTPN XII KEBUN TEH WONOSARI MALANG

[ Anotasi Abstrak ]

Tanaman teh merupakan salah satu komoditas perkebunan yang memiliki arti penting bagi perekonomian masyarakat di Indonesia. Dari tanaman ini, pihak perkebunan mampu menarik tenaga kerja yang relatif tinggi sehingga akan membantu meningkatkan perekonomian masyarakat dan memberikan penghidupan bagi orang banyak. Selain itu, adanya perkebunan teh juga dapat membantu sumber pendapatan devisa negara dari hasil subsektor perkebunan. Salah satu perkebunan teh yang ada di Indonesia adalah PT. Perkebunan Nusantara XII Kebun Teh Wonosari yang mengelolah perkebunan dan hasil komoditas teh.Menurut Herawati dan Nurbaeti (2004), dalam bidang kesehatan teh dikenal sebagai tanaman penyegar yang baik untuk kesehatan tubuh manusia. Keunggulan teh Indonesia diantaranya mengandung katekin 1,34 kali lebih tinggi dari pada teh dari negaralain. PT. Perkebunan Nusantara XII Kebun Teh Wonosari ini telah berdiri sejak tahun 1910 yang terletak di Desa Toyomarto Kecamatan Singosari Kabupaten Malang yang mana telah menunjukan pengalamannya dalam mengolah teh sehingga produk tehnya dapat dikenal dari dalam negeri hingga internasional.Produk yang dihasilkan dari PT. Perkebunan Nusantara XII Kebun Teh Wonosari Malang yaitu teh hitam dan teh putih. Teh hitam merupakan jenis produk teh utama yang dihasilkan oleh PT. Perkebunan Nusantara XII Kebun Teh Wonosari. Hal ini disebabkan karena permintaan ekspor pasar yang tinggi terhadap teh hitam. Oleh karena itu perlu adanya pengolahan budidaya yang baik untuk tanaman teh agar produksi yang dihasilkan berjalan dengan optimal dan dengan kualitas yang baik pula. Tanaman teh berasal dari sub tropis sehingga sangat cocok untuk ditanam di daerah pegunungan. Menurut Gnanamangai dan Ponmurugan (2012) dalam Jamilah (2013), tanaman teh dapat tumbuh pada ketinggian 200-2.300 meter di atas permukaan laut (dpl). Suhu udara yang baik untuk tanaman teh berkisar 13- 15oC, kelembaban relatif pada siang hari >70%, curah hujan tahunan tidak kurang 2000 mm, dengan bulan penanaman curah hujan kurang dari 60 mm tidak lebih 2 bulan (Puslitbang Perkebunan, 2010). Luas areal perkebunan teh di Indonesia tahun 2005 adalah 139.121 ha sedangkan pada tahun 2011 luas perkebunan teh Indonesia menurun menjadi 123.938 ha. Pada data produksi pada tahun 2005 mencapai angka 166.091 ton daun kering sedangkan pada tahun 2011 produksi menurun sampai 150.776 ton daun kering. Produktivitas teh pada tahun 2005 mencapai 1.193 ton per ha sedangkan pada tahun 2011 produktivitas 1.216 ton per ha. Penurunan luasan areal perkebunan teh akan menimbulkan penurunan produksi tanaman teh. Produksi teh dapat mempengaruhi volume ekspor teh. Pada data ekspor impor teh terdapatpenurunanvolumeeksporteh yaknipadatahun2005dari102.389tonmenjadi75.450 ton pada tahun 2011. Data impor pada tahun 2005 memiliki volumeimpor5.479 ton mengalami kenaikan pada tahun 2011 mencapai 19.812 ton. Data tersebut menunjukkan bahwa produksi dan luas areal akan mempengaruhi volume kebutuhan ekspor dan impor Perkebunan Teh Indonesia (Ditjenbun, 2012 dalam Windhita dan Supijatno, 2016). Teknik budidaya dan pengelolaan pemetikan yang tidak tepat dapat menurunkan mutu teh baik secara kualitas maupun kuantitas. Oleh karena itu, perlu adanya upaya-upaya untuk meningkatkan hasil produksi teh tersebut. Salah satu yang dapat dilakukan yaitu dengan cara pembenahan dalam teknik budidaya. Untuk menghasilkan produksi yang tinggi dengan kualitas yang baik maka hal yang perlu diperhatikan dalam teknik budidaya adalah proses pemetikan. Pemetikan merupakan salah satu kegiatan budidaya dengan cara melakukan pengambilan pucuk daun teh dengan memperhatikan persyaratan- persyaratan yang sudah ditentukan dalam proses pengolahan teh. Kualitas teh dipengaruhi oleh waktu pemetikan (Setyamidjaja, 2000 dalam Windhita dan Supijatno, 2016). Pemetikan dengan waktu yang tepat akan menghasilkan produksi yang optimal. Kualitas pucuk teh sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya sistem pemetikan, gilir petik, hanca petik, kapasitas petik, organisasi dan ketenagakerjaan pemetikan, serta sarana panen dan transportasi (Setyamidjaja, 2000 dalam Prastiwi,2017).

Kontributor: Dr. Ir. Hj.Siti Fatimah, M.Si.
Tanggal tercipta: 2021-04-27
Jenis(Tipe): Text
Bahasa: Indonesia
Pengenal(Identifier): TRUNOJOYO-KP-180311100067
No Koleksi: 180311100067


 Download File Penyerta (khusus anggota terdaftar)

 File PDF  1. TRUNOJOYO-KP-23693-180311100067-180311100067-SITI ERINA- LAPORAN PKL .pdf - 1697 KB


 Dokumen sejenis...

     Tidak ada !

 Dokumen yang bertautan...





 Kembali ke Daftar