Pulau Masakambing mempunyai begitu banyak akan potensi sumber daya alamnya, potensi biodiversitas/keaneragaman hayati seperti ekosistem terumbu karang dan mangrove dan endemic spesies. Kandungan serasah dan nutrien silika dapat menunjang pertumbuhan fitoplankton yang dibutuhkan oleh mikro organisme. Salah satu unsur yang menjadi pembatas fotosintesis fitoplankton di perairan adalah silika (Si). Tujuan penelitian ini adalah mengetahui keberadaan detritus dan nutrien silika di perairan Pulau Masakambing. Penelitian ini dilakukan pada 2 stasiun dengan 3 titik yaitu stasiun 1 Ketapang dan stasiun 2 Tanjung Metode Analisa silika menggunakan prosedur berdasarkan SNI No. 06-2477-1991, Analisa Detritus menggunakan metode Loss on Ignition (LOI) menggunakan analisa basah dan analisa kering dan konetivitas antara detritus dan silika menggunakan pola linier sederhana. Hasil analisa silika pada perairan berkisar antara 0,2911 – 0,927 dengan perairan tergolong kurang subur hasil analisa detritus tergolong baik yaitu 0,18 – 0,27% dalam pengukuran laboratorium. Konektivitas antara detritus laut dan silika di Perairan Ketapang berkolerasi sangat kuat (r) 0,819, Stasiun 2 Tanjung berkolerasi kuat (r) 0,669. Arah hubungan dari semua stasiun yaitu searah (kolerasi positif) dan hasil hipotesis terima H1 adanya hubungan signifikan antara detritus dengan silika. Hubungan antara detritus menyebabkan pertumbuhan fitoplankton jenis diatom pada perairan Masakambing.


Deskripsi Lain

Masakambing Island has so much potential for its natural resources, potential for biodiversity/biodiversity such coral reef and mangrove ecosystems and endemic species. Litter content and silica nutrients can support the growth of phytoplankton needed by micro-organisms. One of the elements that limits the photosynthesis of phytoplankton in the waters is silica (Si). The purpose of this study was to determine the presence of detritus and silica nutrients in the waters of Masakambing Island. This research was conducted at 2 stations with 3 points, namely station 1 Ketapang and station 2 Tanjung. Silica analysis method using procedures based on SNI No. 06-2477-1991, Detritus analysis using Loss on Ignition (LOI) method using wet analysis and dry analysis and connectivity between detritus and silica using a simple linear pattern. The results of silica analysis in the waters ranged from 0.2911 0.927 with the waters classified less fertile. The results of the detritus analysis were classified good, namely 0.18 0.27% in laboratory measurements. Connectivity between marine detritus and silica in Ketapang waters has a very strong correlation (r) 0.819, Station 2 Tanjung has a strong correlation (r) 0.669. The direction of the relationship from all stations is unidirectional (positive correlation) and the results of the hypothesis accept H1 that there is a significant relationship between detritus and silica. The relationship between detritus causes the growth of diatom phytoplankton in Masakambing waters.

• KONEKTIVITAS DETRITUS LAUT DAN NUTRIEN SILIKA TERHADAP KUALITAS PERAIRAN DI PULAU MASAKAMBING, SUMENEP