Anda belum Log-in!
Silahkan Log in

Selamat Datang di Portal Digital Content Publisher
Sabtu , 23 November 2024

Perpustakaan sebagai jantung pendidikan tinggi di Indonesia, harus mampu memberi kontribusi yang berarti bagi pelaksanaan proses belajar mengajar di perguruan tinggi.

TRUNOJOYO » KP&PKL » Agroekoteknologi
di-posting oleh imam pada 2022-07-04 10:33:40  •  400 klik

TEKNIK BUDIDAYA TOMAT BEEF SISTEM HIDROPONIK FERTIGASI DI CV. WONOSARI HORTICULTURE INDONESIA
disusun oleh AMELIA KARTIKA PUTRI

SubyekBUDIDAYA TANAMAN
TOMAT BEEF
HIDROPONIK FERTIGASI
CV. WONOSARI HORTICULTURE INDONESIA
Kata KunciBUDIDAYA TANAMAN
TOMAT BEEF
HIDROPONIK FERTIGASI
CV. WONOSARI HORTICULTURE INDONESIA

[ Anotasi Abstrak ]

CV. Wonosari Horticulture Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak dibidang pertanian hortikultura. CV. Wonosari Horticulture Indonesia ini berdiri pada bulan September 2012. CV. Wonosari Holticulture Indonesia bergerak pada bidang produksi tanaman sayuran buah salah satunya yaitu tanaman tomat beef dengan sistem hidroponik. CV. Wonosari Holticulture Indonesia merupakan salah satu tempat melakukan Praktik Kerja Lapang (PKL), dimana kegiatan tersebut bertujuan sebagai sarana mahasiswa untuk mendapatkan pengetauhuan dan pengalaman di dunia kerja dan menerapkan teori di perkuliahan dalam dunia kerja. Tomat merupakan tanaman sayuran penting yang memilki nilai ekonomi tinggi yang dapat digunakan sebagai sumber alternatif pendapatan petani. Hal ini ditunjang dengan permintaan pasar baik dalam negeri maupun luar negeri yang selalu mengalami peningkataan dri tahun ke tahun. Dari hasil analisis deskriptif, negara pengimpor utama tomat segar dunia adalah negara Amerika Serikat. Selama kurun waktu 1986-2006, Indonesia mengekspor tomat segar ke Amerika Serikat rata-rata tiap tahunnya sebesar 1.856.962 kg dengan nilai sebesar US$ 544.004. Pada periode tahun 1986-2006 eskpor tomat Indonesia mengalami fluktuasi, tetapi secara rata-rata meningkat tiap tahunnya masing-masing sebesar 21,96% dan 46,50%. Volume eskpor tertinggi terjadi pada periode tahun 1987- 1988 yaitu sebesar 198,74% dan pertumbuhan terendah terjadi pada periode tahun 1996-1997 yaitu sebesar 63,32%. Pertumbuhan nilai ekspor terbesar terjadi pada periode 1997-1998 yaitu sebesar 72,62% (Hanindita, 2008). Permintaan pasar yang tinggi tidak diimbangi dengan produktivitas tomat yang tinggi pula, sehingga tidak mengherankan jika tomat menjadi tanaman yang harus dibudidayakan (Purwati dan Khairunisa, 2007). Kurang maksimalnya produktivitas tanaman tomat yang terjadi di masyarakat akhir-akhir ini disebabkan karena berbagai faktor, misalnya tingkat kesuburan tanah, keadaan iklim yang tidak menentu, dan serangan hama (Purwati dan Khairunisa, 2007). Apabila hal ini dibiarkan secara terus menerus, maka dapat merugikan masyarakat, khususnya para petani tomat. Sehingga diperlukan penelitian untuk meningkatkan produktivitas tanaman tomat di Indonesia. Untuk meningkatkan hasil produksinya, pada umumya petani menggunakan pupuk yang ada di pasaran yang biasa dikenal dengan pupuk kimia. Pupuk kimia ini mengandung unsur Nitrogen (N), Phospor (P), dan Kalium (K) yang dibutuhkan oleh tanaman (Cahyono, 2008). Akan tetapi, bagi para petani, harga pupuk kimia ini masih tergolong sangat mahal (Astuti dan Robert, 2011). Selain itu, pupuk ini juga dapat memberi dampak buruk bagi lingkungan yang berimbas pada rusaknya ekosistem (Cahyono, 2008). Penanaman tomat pada umumnya membutuhkan lahan yang luas. Dengan kondisi lahan saat ini, ketika lahan semakin sempit karena semakin meningkatnya perindustrian, sehingga diperlukan perbaikan teknik budidaya tanaman tomat (Purwati dan Khairunisa, 2007). Alternatif untuk pembudidayaan tomat yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan polybag. Penanaman tomat pada polybag juga memberi keuntungan karena tomat bisa dikondisikan seperti yang diinginkan, lebih praktis, dan mempermudah perawatan dan pengamatan (Anonimous, 2009). Tanaman tomat merupakan komoditas pertanian yang memiliki nilai jual yang cukup tinggi sehingga untuk meningkatkan produksi dan kualitas panen, petani semakin banyak yang melakukan budidaya tomat secara hidroponik. Tomat berkhasiat bagi penderita yang sedang sakit maupun pada fase penyembuhan. Daun dan buahnya berkhasiat sebagai penyejuk, menambah nafsu makan dengan cara memperbanyak keluarnya air liur, merangsang keluarnya enzim lambung, dan melancarkan aliran empedu ke usus. Salah satu usaha untuk membudidayakan tanaman tomat beef adalah dengan sistem hidroponik fertigasi. Untuk memperoleh hasil yang optimal, maka perlu dikaji penggunaan masa air dan nutrisi yang sesuai dengan kebutuhan tanaman. Pada sistem hidroponik, air dan nutrisi merupakan satu-satunya sumber makanan bagi tanaman, karena dalam sistem ini tidak digunakan tanah sebagai media tanam. Air dan nutrisi biasanya dicampur menjadi satu dalam satu tangki larutan nutrisi (Dewi, dkk, 2017). Tanaman tomat beef adalah komoditas hortikultura bernilai ekonomi tinggi yang peka terhadap penyakit tular tanah (Onggo, dkk, 2017). Tomat beef merupakan salah satu varietas tomat ekslusif yang dapat menjadi peluang bisnis. Ukuran buah yang besar (170 g sampai 227 g per-buah) (Hochmuth dan Hocmuth, 2012) serta tekstur keras dan renyah adalah karakteristik utama bagi varietas ini, selain memiliki harga jual yang tinggi dan stabil, buah juga memiliki daya simpan lebih lama. Pemanfaatan tomat beef secara umum adalah sebagai sayuran segar, gamish atau penghias makanan dan irisan pada burger. Produksi hasil buah yang relatif rendah terkadang disebabkan oleh pemilihan bibit tomat yang kurang tepat serta teknik budidaya yang kurang tepat, pengaturan drainase air dan sirkulasi udara yang kurang baik dan kualitas produk. Adapun penyebab lain dari produksi tomat rendah yaitu penggunaan pupuk atau nutrisi yang kurang tepat, nutrisi EC dan pH tanaman yang kurang tepat, kualitas produk yang kurang higienis, green house yang kurang tmemadai dan media tanam yang kurang steril (Prabowo dkk, 2018).

Kontributor: Choirul Umam, STP., MT
Tanggal tercipta: 2022-05-17
Jenis(Tipe): Text
Bahasa: Indonesia
Pengenal(Identifier): TRUNOJOYO-KP-190311100018
No Koleksi: 190311100018


 Download File Penyerta (khusus anggota terdaftar)

 File PDF  1. TRUNOJOYO-KP-23818-190311100018-Amelia Kartika Putri#190311100018#Agroekoteknologi.pdf - 2748 KB


 Dokumen sejenis...

     Tidak ada !

 Dokumen yang bertautan...





 Kembali ke Daftar