Wisata religi dan wisata halal merupakan destinasi wisata yang berpotensi untuk dikembangkan di pulau Madura. Sejauh ini pengembangan wisata Madura belum mendapat perhatian yang khusus oleh pengelola wisata terpadu. Pendapat masyarakat tentang pengelolahan dan pengembangan wisata sangat diperlukan karena lebih objektif menginggat masyarakat merasaka langsung apa saja yang ada dan terkait langsung di lokasi wisata. Riset ini untuk mengetahui opini publik masyarakat Madura Barat mengenai destinasi wisata religi dan halal secara lebih komprehensif.rnPenelitian ini menggunakan metode survei opini publik, survey dilakukan di Kabupaten Bangkalan dan Sampang. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik wawancara tatap muka dengan pedoman kuisoner. Populasi survey adalah masyarakat Madura Barat yang berusia 15 tahun ke atas yang mengerti tentang wisata Madura. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 210 responden. Penentuan sampel menggunakan tingkat kesalahan (margin of error sebesar) +/- 6,76% dan pada tingkat kepercayaan (level of convidence) sebesar 95%. Penentuan desa menggunakan teknik acak sederhana menggunakan aplikasi randomizer. Adapun penentuan responden dalam setiap kepala keluarga dilakukan dengan bantuan kish grid dengan presentase reponden terpilih laki laki 50% dan perempuan 50%. Kemudian untuk mengetahui hasil dari penelitian yang sudah dilakukan maka data yang diperoleh akan dianalisis dengan beberapa teknik analisis yaitu uji reliabilitas, uji validitas, analisis deskriptif frekuensi, analisis cross tabulasi. Adapun teori yang digunakan pada penelitian ini menggunakan opini publik yang meliputi aspek kognitif, aspek afektif, aspek practice. Analisis data yang dilakukan menggunakan bantuan program statistik SPSS versi 21 for windows. Hasil survey menunjukkan bahwa masyarakat Madura mengetahui, menyetujui, dan berpartisipasi dalam pengembangan pariwisata religi dan halal. Pengetahuan masyarakat Madura terhadap wisata religi Madura mencapai 99,3%. Sikap masyarakat Madura terhadap penerapan konsep wisata halal di Madura yang menyatakan setuju sebesar 73,8%. Hasil crosstab wisatawan yang menyatakan puas terhadap layanan wisata religi berasal dari Kabupaten Bangkalan sebesar 69,1% sedangkan dari Kabupaten Sampang sebesar 57,0%. Adapun generasi yang paling banyak mendukung dalam pengembangan wisata halal di Madura adalah generasi Babyboomers (59-keatas) sebesar 100%, generasi xers (39-58 tahun) sebesar 52,7%, dan generasi milenial (17-38 tahun) sebesar 52,7%.


Deskripsi Lain

Religious and halal tourism are tourist destinations that have the potential to be developed on the island of Madura. Up to currently, integrated tourism managers have not received special attention from integrated tourism managers. Public opinion regarding the management and development of tourism is essential since it is more objective, bearing in mind that the community immediately experiences what is there and is directly connected to tourist destinations. This research aimed to comprehensively understand the public opinion of the West Madura community on religious and halal tourism destinations.rnThis study employed a public opinion survey method performed in Bangkalan and Sampang Regencies. This study included face-to-face interview techniques using questionnaire guidelines for data gathering. The survey population comprised the West Madura community over 15 who understand Madura tourism. This study's sample consisted of 210 respondents. The sample was determined employing an error margin of +/- 6.76% and a confidence level of 95%. Villages were determined using a simple random technique and an application randomiser. In addition, the determination of respondents in each family head's proportion was conducted using a kish grid, with the percentage of selected respondents being 50% male and 50% female. Subsequently, to determine the findings of the conducted research, the collected data were analysed using several analytical techniques, including reliability testing, validity testing, frequency descriptive analysis, and cross-tabulation analysis.rnThis study's theory incorporates cognitive, affective, and practical aspects of public opinion. The data were analysed using the statistical program SPSS version 21 for Windows. The survey results indicate that the Madurese are aware of, supportive of, and involved in developing religious and halal tourism. The knowledge of Madurese concerning religious tourism was highly high, reaching 99.3%. The percentage of Madurese who agreed with the implementation of the halal tourism concept in Madura was 73.8%. The crosstab results for tourists who reported satisfaction with religious tourism services were 69.1% for Bangkalan Regency while from Sampang Regency it was 57.0%. The Baby Boomer generation supports halal tourist development in Madura (59 and above) was 100%, the xers generation (39-58 years) was 52.7%, and the millennial generation (17-38 years) was 52.7%.

• Gugatan Ganti Rugi Korban Malpraktek Terhadap Dokter
• TANGGUNG JAWAB DOKTER DALAM KASUS ABORTUS PROVOKATUS
• Perlindungan Konsumen Jasa Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit dalam Perspektif Undang-Undang No.8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen
• Perlindungan Konsumen Jasa Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit dalam Perspektif Undang-Undang No.8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen
• ANALISIS KELAYAKAN DAN STRATEGI PENGENBANGAN USAHA BATIK MADURA (STUDI KASUS DI UD. PESONA BATIK MADURA KABUPATEN BANGKALAN)