Anda belum Log-in!
Silahkan Log in
Selamat Datang di Portal Digital Content Publisher
Minggu , 24 November 2024
Perpustakaan sebagai jantung pendidikan tinggi di Indonesia, harus mampu memberi kontribusi yang berarti bagi pelaksanaan proses belajar mengajar di perguruan tinggi.
di-posting oleh 190711100124 pada 2023-07-30 09:07:40 • 127 klik
PRAKTIK TOPAK SANGUH SEBAGAI MODAL TABARRUSOSIAL DI DESA LEPELLE KECAMATAN ROBATAL KABUPATEN SAMPANG (ANALISIS SOSIOLOGI HUKUM ISLAM)
TOPAK SANGUH PRACTICES AS A TABRRU CAPITAL IN LEPELLE VILLAGE, ROBATAL DISTRICT, DISTRICT SAMPANG (SOCIOLOGICAL ANALYSIS OF ISLAMIC LAW)
disusun oleh PURNIAWATI
Subyek: | Tradisi Topak Sanguh Kontruksi sosial Sosiologi Hukum Islam |
Kata Kunci: | Tradisi Topak Sanguh Kontruksi sosial Sosiologi Hukum Islam |
[ Anotasi Abstrak ]
Tradisi topak sanguh merupakan kebiasaan yang masih tetap dilakukan oleh masyarakt Desa Lepelle sebagai bentuk pelestarian budaya setempat secara turun temurun. Tradisi ini sudah ada sejak zaman nenek moyang dan masih dilakukan sampai saat ini. Tradisi ini dilakukan dengan niatan untuk bersedekah yang pahalanya diberikan kepada para leluhur yang sudah meninggal mereka mempercayai jika pada bulan tersebut arwah leluhur yang sudah meninggal melakukan perjalanan dan meminta untuk di doakaan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana kontruksi sosial masyarakat Desa Lepelle terhadap tradisi topak sanguh, apa saja nilai-nilai keislaman yang terkandung didalamnya, dan bagaimana tinjauan sosiologi hukum Islam terhadap tradisi tersebut.rnPenelitian yang digunakan dalam penelitian ini termasuk dalam penelitian kualitatif dengan menggunakan metode penelitian lapangan (field rreseach) yang bersifat deskriptif. Sumber data yag digunakan adalah data primer dan data sekunder. Sumber data primer diperoleh peneliti dengan melakukan wawancara secara langsung dengan informan, sedangkan data sekunder diperoleh dari buku-rnbuku, jurnal, artikel yang berhubungan dengan peneitian ini.rnBerdasarkan hasil peneitian maka diambil kesimpulan bahwa, kontruksi sosial masyarakat terhadap tradisi topak sanguh ini terbentuk oleh tiga tahap yaitu: Pertama, tahap eksternalisasi dimanana tradisi ini merupakan tradisi yang mendarah daging dan sudah ada sejak zaman nenek moyang. Kedua, tahap objektifasi pada tahapan ini tradisi terbentuk karena adanya kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan oleh maasyarakat setempat. Ketiga, tahap internalisaasi di mana masyarakat masih ingin melestarikan tradisi ini karena mereka menganggap tradisi ini merupakan suatu hal yang baik untuk dilakukan. Nilai keislaman yang terkandung dalam tradisi topak sanguh di Desa Lepelle Kecamatan Robatal Kabupatn Sampang yaitu meliputi nilai ibadah yaitu sedekah dan juga nilai kemasyarakatan yaitu silaturahmi. Dalam aspek kehidupan sosial budaya tradisi topak sanguh ini memiliki fungsi yang nyata sebagai media interkasi antar sesama manusia. Melalui tradisi ini, masyarakat Desa Lepelle menjaga hubungan kekerabatan, hubungan dengan tetangga dan hubungan antar masyarakat. Dalam segi keabsahannya menurut ajaran agama Islam dapat dikatakan bahwa tradisi topak sanguh merupakan tradisi yang baik dan termasuk dalam ‘urf shahih, karena jika dilihat dari tata cara pelaksanaannya, dan tujuannya tidak bertentangan dengan ajaran agama Islam. Namun, dengan adanya kepercyaan terkait ada larangan menggunakan lauk ikan karena akan mempengaruhi perjalanan arwah leluhur tidak ada dalam Al-Qur‟an mauppn hadits, maka hal ini harus ditinggalkan.
Deskripsi Lain
The tradition of topak sanguh is a custom that is still carried out by the people of Lepelle Village a form of preservation of local culture for generations. This tradition has existed since the time of the ancestors and is still carried out today. This tradition is carried out with the intention of alms whose reward is given to deceased ancestors They believe that in that month the spirits of deceased ancestors travel and ask for prayers. This study was conducted to find out how the social construction of the Lepelle Village community towards the topak sanguh tradition, what Islamic values are contained in it, and how the sociological review of Islamic law on the tradition.rnThe research used in this study is included in qualitative research using descriptive field research methods. The data sources used are primary data and secondary data. Primary data sources are peered by researchers by conducting direct interviews with informants, while secondary data are obtained from books, journals, articles related to this study.rnBased on the results of the study, it was concluded that, the social construction of the community towards the topak sanguh tradition was formed by three stages, namely: First, the externalization stage of this tradition is an ingrained tradition and has existed since the time of the ancestors. Second, the stage of objectification at this stage of tradition is formed because of the habits carried out by the local community. Third, the internalization stage where people still want to preserve this tradition because they consider this tradition a good thing to do. Islamic values contained in the topak sanguh tradition in Lepelle Village, Robatal District, Sampang Regency include the value of worship, namely alms and also community values, namely friendship. In terms of its validity according to Islamic religious teachings. In the aspect of social and cultural life, the topak sanguh tradition has a real function a medium of interaction between human beings. Through this tradition, the people of Lepelle Village maintain kinship relations, relations with neighbors and relations between communities. In terms of its validity according to Islamic teachings, it can be said that the topak sanguh tradition is a good tradition and is included in `urf shahih, because when viewed from the procedures for its implementation and its objectives it does not conflict with Islamic teachings. However, with the belief that there is a prohibition against using fish a side dish because it will affect the journey of ancestral spirits, it is not mentioned in the Qur'an hadith, so this must be abandoned.
Kontributor | : Dr. Mohammad Hipni, S.H.I., M.H.I |
Tanggal tercipta | : 2023-07-06 |
Jenis(Tipe) | : Text |
Bentuk(Format) | |
Bahasa | : Indonesia |
Pengenal(Identifier) | : TRUNOJOYO-Tugas Akhir-28737 |
No Koleksi | : 190711100124 |
Download File Penyerta (khusus anggota terdaftar)
1. TRUNOJOYO-Tugas Akhir-28737-Abstract.pdf - 173 KB
2. TRUNOJOYO-Tugas Akhir-28737-Cover.pdf - 556 KB
3. TRUNOJOYO-Tugas Akhir-28737-Chapter1.pdf - 213 KB
4. TRUNOJOYO-Tugas Akhir-28737-Chapter2.pdf - 525 KB
5. TRUNOJOYO-Tugas Akhir-28737-Chapter3.pdf - 168 KB
6. TRUNOJOYO-Tugas Akhir-28737-Chapter4.pdf - 493 KB
7. TRUNOJOYO-Tugas Akhir-28737-Conclusion.pdf - 101 KB
8. TRUNOJOYO-Tugas Akhir-28737-References.pdf - 260 KB
9. TRUNOJOYO-Tugas Akhir-28737-Appendices.pdf - 198 KB
Dokumen sejenis...
Tidak ada !
Dokumen yang bertautan...
Kembali ke Daftar