Anda belum Log-in!
Silahkan Log in

Selamat Datang di Portal Digital Content Publisher
Minggu , 14 September 2025

Perpustakaan sebagai jantung pendidikan tinggi di Indonesia, harus mampu memberi kontribusi yang berarti bagi pelaksanaan proses belajar mengajar di perguruan tinggi.

TRUNOJOYO » Tugas Akhir & Skripsi » Ilmu Hukum
di-posting oleh 190111100114 pada 2023-08-11 02:08:08  •  313 klik

Penerapan Sanksi Pidana Terhadap Pelaku Pencuri Kelapa Sawit Di Perkebunan Kelapa Sawit PT. Hutahaean Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau
Application of Criminal Sanctions Against Palm Oil Thieves at Palm Oil Plantations PT. Hutahaean, Rokan Hulu Regency, Riau Province

disusun oleh RUTH EMMARISA BR. HUTAHAEAN


SubyekPencurian
Kelapa Sawit
Penegakan Hukum
Kata KunciPencurian
Kelapa Sawit
Penegakan Hukum

[ Anotasi Abstrak ]

Tindak pidana pencurian kelapa sawit merupakan kejahatan yang dikategorikan sebagai perbuatan tindak pidana karenakan merugikan pihak lain seperti halnya yang terjadi di Perkebunan Kelapa Sawit PT. Hutahaean Kabupaten Rokan Hulu Riau. Pengaturan tindak pidana pencurian sejatinya telah diatur didalam Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2014 tentang Perkebunan, yang mengatur tentang hak-hak korban tindak pidana pencurian. 3 (tiga) tahun terakhir, tindak pidana pencurian kelapa sawit di PT. Hutahaean meningkat sejumlah 142 kasus, sehingga menimbulkan kerugian pada PT. Hutahaean Kabupaten Rokan Hulu Riau, sehingga hal ini memunculkan rumusan masalah yaitu bagaimana penerapan sanksi pidana terhadap pencurian kelapa sawit di PT. Hutahaean Kabupaten Rokan Hulu? Metode penelitian yang digunakan adalah Yuridis Empiris dan Pendekatan Konseptual yang bertujuan menggambarkan keadaan yang sebenarnya melalui teknik pengumpulan data secara observasi, wawancara, studi kepustakaan dan dokumentasi, serta penelusuran online, yang kemudian diolah menggunakan metode analisis data deskriptif kualitatif untuk mengetahui perlindungan hukum yang diberikan kepada korban tindak pidana pencurian. Pembahasan pada penulisan ini meliputi perlindungan hukum terhadap korban tindak pidana pencurian dan hak-hak perkebunan kelapa sawit PT. Hutahaean dalam Undang-Undang No. 39 Tahun 2014 tentang Perkebunan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlindungan hukum terhadap PT. Hutahaean yang menjadi korban tindak pidana pencurian dapat dilakukan dengan cara mengoptimalkan pemberlakukan Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2014 tentang Perkebunan, yang didukung oleh kebijakan secara preventif dengan membentuk MOU antara pihak kepolisian dan dukungan secara represif yakni wajib diproses secara hukum. Upaya ini akan memperkuat perlindungan hukum terhadap PT. Hutahaean untuk mencegah terjadinya tindak pidana pencurian.


Deskripsi Lain

The crime of palm oil theft is a crime that is categorized a criminal act because it harms other parties happened in the PT. Hutahaean, Rokan Hulu Regency, Riau. The regulation of criminal acts of theft has actually been regulated in Law Number 39 of 2014 concerning Plantations, which regulates the rights of victims of criminal acts of theft. In the last 3 (three) years, the crime of palm oil theft at PT. Hutahaean increased by 142 cases, causing losses to PT. Hutahaean, Rokan Hulu Regency, Riau, so this raises the formulation of the problem, namely how to apply criminal sanctions to palm oil theft at PT. Hutahaean Rokan Hulu Regency? The research method used is Juridical Empirical and Conceptual Approach which aims to describe the actual situation through data collection techniques by observation, interviews, literature and documentation studies, well online searches, which are then processed using descriptive qualitative data analysis methods to find out the legal protection given to victim of the crime of theft. The discussion at this writing includes legal protection for victims of criminal acts of theft and the rights of PT. Hutahaean in Law no. 39 of 2014 concerning Plantations. The results of the research show that the legal protection for PT. Hutahaean who are victims of criminal acts of theft can be done by optimizing the implementation of Law Number 39 of 2014 concerning Plantations, which is supported by a preventive policy by forming an MOU between the police and repressive support, namely that it must be processed legally. This effort will strengthen legal protection for PT. Hutahaean to prevent criminal acts of theft.

Kontributor: Dr. Syamsul Fatoni, S.H., M.H
Tanggal tercipta: 2023-07-26
Jenis(Tipe): Text
Bentuk(Format): pdf
Bahasa: Indonesia
Pengenal(Identifier): TRUNOJOYO-Tugas Akhir-29269
No Koleksi: 190111100114


Ketentuan (Rights) :
2023

 Download File Penyerta (khusus anggota terdaftar)

 File PDF  1. TRUNOJOYO-Tugas Akhir-29269-ABTRACT.pdf - 456 KB
 File PDF  2. TRUNOJOYO-Tugas Akhir-29269-Cover dll.pdf - 2137 KB
 File PDF  3. TRUNOJOYO-Tugas Akhir-29269-CHAPTER 1.pdf - 448 KB
 File PDF  4. TRUNOJOYO-Tugas Akhir-29269-CHAPTER 2.pdf - 481 KB
 File PDF  5. TRUNOJOYO-Tugas Akhir-29269-CHAPTER 3.pdf - 442 KB
 File PDF  6. TRUNOJOYO-Tugas Akhir-29269-CONCLUSION.pdf - 397 KB
 File PDF  7. TRUNOJOYO-Tugas Akhir-29269-REFERENCES.pdf - 398 KB
 File PDF  8. TRUNOJOYO-Tugas Akhir-29269-APPENDICES.pdf - 582 KB


 Dokumen sejenis...

     Tidak ada !

 Dokumen yang bertautan...





 Kembali ke Daftar