Bantuan Langsung Tunai (BLT) adalah salah satu kebijakan dari pemerintah sejenis pemberian uang tunai atau beragam lainnya, untuk masyarakat miskin yang belum mendapatkan bantuan dari pusat seperti Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dan lain – lain, baik bersyarat maupun tidak bersyarat. Berdasarkan Instruksi Presiden (INPRES) No. 4 Tahun 2022, BLT diprioritaskan untuk warga yang miskin ekstrem. Untuk program BLT Kemiskinan Ekstrem pemerintah desa memiliki keterbatasan anggaran dana desa. Oleh karena itu dengan keterbatasan anggaran dana pemerintah desa benar-benar memprioritaskan yang lebih layak untuk mendapatkan bantuan BLT tersebut. Dalam kegiatan penyeleksiannya Pemerintah Desa Batuan dilakukan secara manual, sehingga memakan cukup waktu lama. Selain itu dikhawatirkan penilaian yang dihasilkan bersifat subyektif yang dapat mengakibatkan tidak tepat sasaran. Maka perlu dikembangkan suatu sistem pemilihan Keluarga Penerima Manfaat yang terkomputerisasi. Sistem yang dikembangkan yakni Sistem Pendukung Keputusan dengan kombinasi metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Evaluation based on Distance from Average Solution (EDAS). Dari hasil uji akurasi data sistem pendukung keputusan yang dikembangkan, menggunakan pengujian akurasi didapatkan nilai akurasi data yang baik sebesar 87%. Untuk uji usability sistem berdasarkan hasil perhitungan System Usability Scale (SUS) didapatkan hasil 74,5. Berdasarkan hasil tersebut grade hasil penentuan pertama dari aspek acceptability ranges termasuk kategori acceptable, sedangkan dari aspek grade scale mendapatkan grade C dan dari aspek adjective rating mendapatkan posisi good. Untuk grade hasil penentuan kedua dari aspek percentile range mendapatkan grade B.


Deskripsi Lain

Cash Direct Assistance (BLT) is a government policy that involves providing cash various forms of aid to impoverished communities that have not received assistance from central programs such the Family Hope Program (PKH), Non-Cash Food Assistance (BPNT), and others, both conditional and unconditional. According to Presidential Instruction (INPRES) No. 4 of 2022, BLT is prioritized for extremely poor citizens. In the Extreme Poverty BLT program, village governments face limitations in their village fund budgets. Therefore, due to budget constraints, village governments prioritize those who are more deserving to receive BLT assistance. The selection process by the Batuan Village Government is currently done manually, consuming a considerable amount of time. Moreover, there is concern that the resulting assessments are subjective, leading to inaccurate targeting. Hence, it is necessary to develop a computerized Beneficiary Selection System. The developed system is a Decision Support System using a combination of Analytical Hierarchy Process (AHP) and Evaluation based on Distance from Average Solution (EDAS) methods. From the accuracy testing of the developed decision support system, an accuracy rate of 87% was obtained. For the usability test of the system based on the System Usability Scale (SUS), a score of 74.5 was achieved. Based on these results, the first determination grade falls within the acceptable category in terms of acceptability ranges. In terms of the grade scale, it received a grade C, and in terms of adjective rating, it positioned good. For the second determination grade from the percentile range aspect, it received a grade B.

• Pengaruh Bantuan Langsung Tunai (BLT) Terhadap Besaran Konsumsi Rumah Tangga Penerima BLT Di Jawa Timur Tahun 2007
• ANALISIS PEMILIHAN SUPPLIER KEDELAI DENGAN MENGGUNAKAN METODE AHP (Analytical Herarchy Process)(Studi Kasus UD. Sumber Makmur Kamal)
• MENINGKATKAN JUMLAH WISATAWAN MENGGUNAKAN METODE ANALISIS SWOT DAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) (Studi Kasus : Pulau Gili Labak, Kabupaten Sumenep Madura)
• SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN SANKSI PADA SISWA SMA NEGERI 17 SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE AHP – SMART
• SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN TEMPAT WISATA MENGGUNAKAN KOMBINASI AHP (ANALYTICAL HIERARCHI PROCESS) DAN SAW (SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING) (Studi Kasus: Pariwisata di Kabupaten Bangkalan)