Anda belum Log-in!
Silahkan Log in
Selamat Datang di Portal Digital Content Publisher
Kamis , 05 December 2024
Perpustakaan sebagai jantung pendidikan tinggi di Indonesia, harus mampu memberi kontribusi yang berarti bagi pelaksanaan proses belajar mengajar di perguruan tinggi.
di-posting oleh yoga pada 2024-06-28 16:13:19 • 99 klik
TEKNIK PEMELIHARAAN PADA BUDIDAYA TIRAM MUTIARA (Pinctada maxima) DI BALAI PERIKANAN BUDIDAYA LAUT LOMBOK, NUSA TENGGARA BARAT
disusun oleh ALDA FILZAH FIRDAUS
Subyek: | TIRAM MUTIARA |
Kata Kunci: | Klasifikasi dan Morfologi Tiram Mutiara (Pinctada maxima) Habitat dan Penyebaran Kebiasaan Makan Hama dan Penyakit Parameter Kualitas Air |
[ Anotasi Abstrak ]
Pulau Lombok dengan kualitas perairannya yang baik mulai berkembang kegiatan budidaya perikanan lautnya dengan berbagai komoditas salah satunya tiram mutiara dengan jenis Pinctada maxima. Tiram mutiara termasuk salah satu biota laut dari golongan bivalvia yang sangat digemari untuk dibudidayakan oleh masyarakat. Biota tersebut juga memiliki nilai yang sangat ekonomis atau nilai ekspor yang tinggi. Habib et al., (2018) meyatakan bahwa budidaya tiram mutiara sudah mulai ada sejak tahun 1892 di Jepang,. Budidaya tiram mutiara di Indonesia sudah mulai berkembang sejak tahun 2007 mulai dari Irian Jaya, Sulawesi, Maluku, Nusa Tenggara, Lampung, dan juga Bali. Nilai ekspor komoditas tiram mutiara pada tahun 2016 mencapai nilai 45.293 ribu US$ dan mulai tersebar ke 9 negara terbesar yaitu negara Hongkong, Australia, Jepang, dan juga China (Ahmad et al., 2019). Indonesia menjadi salah satu tempat budidaya tiram mutiara dengan performa yang baik. Komoditas ini bernilai ekonomis dikarenakan dapat menghasilkan butiran mutiara yang bernilai jual tinggi. Mutiara menjadi salah satu komoditas ekspor hingga ke mancanegara. Jumlah biji mutiara air laut hasil budidaya yang diekspor yaitu sebanyak 7 Kg atau 6.304 butir dengan tujuan China (Feby dan Muhammad, 2021). Budidaya tiram mutiara juga dinilai sebagai investasi jangka panjang karena umumnya baru bisa dipanen 2-3 tahun sekali namun hasilnya sangat tinggi untuk bisa meningkatkan perekonomian masyarakat. Tiram mutiara memiliki bentuk seperti butiran permata yang tumbuh dan dihasilkan dari tiram laut maupun tiram tawar. Produk hasil tiram mutiara yang dihasilkan oleh Indonesia mampu menguasai pasar produksi mutiara seluruh dunia sebanyak 25% bersama Australia (Ahmad et al., 2019).
Kontributor | : Prof. Dr. Ir. Muhammad Zainuri, M.Sc |
Tanggal tercipta | : 2024-03-20 |
Jenis(Tipe) | : Text |
Bentuk(Format) | |
Bahasa | : Indonesia |
Pengenal(Identifier) | : TRUNOJOYO-KP-210351100026 |
No Koleksi | : 210351100026 |
Ketentuan (Rights) :
2024
Download File Penyerta (khusus anggota terdaftar)
1. TRUNOJOYO-KP-31947-210351100026-Laporan PKL.pdf - 3447 KB
Dokumen sejenis...
Dokumen yang bertautan...
- Kebiasaan Makan Kerang Pisau (Solen sp.)di Perairan Kaduara Kabu[aten Sumenep
- SISTEM PAKAR DIAGNOSA HAMA DAN PENYAKIT PADI DENGAN METODE BAYESIAN BERBASIS CERTAINTY FACTOR (Studi Kasus: UPT Dinas Pertanian dan Kehutanan Kec. Laren Kab. Lamongan)
- KEBIASAAN MAKAN KERANG PISAU (Solen sp.) di PERAIRAN SRESEH KABUPATEN SAMPANG
- Uji Efektifitas Trichoderma sp. Dari Berbagai Asal Isolat Terhadap Patogen Phytophthora palmivora Penyebab Busuk Buah Kakao.
- TOKSISITAS ISOLAT DARI RHIZOSFER KOPI DAN KAKAO SERTA KERAPATAN KONIDIA Beauveria bassiana TERHADAP WERENG BATANG COKLAT (Nilaparvata lugens)
Kembali ke Daftar