Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui framing keberpihakan media online detik.com, kompas.com, dan suara.com dalam pemberitaan dugaan penghinaan terhadap Presiden Joko Widodo yang dilakukan Rocky Gerung. Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivisme. Jenis penelitian ini termasuk penelitian kualitatif. Metode penelitian yang digunakan analisis model framing Robert N Entman. Pengumpulan data menggunakan teknik dokumentasi teks berita. Teknik analisis data menggunakan 4 elemen analisis framing Robert N. Entman. Teknik pemeriksaan keabsahan data penelitian ini menggunakan teknik triangulasi sumber. Hasil penelitian menunjukkan Detik.com cenderung adanya keberpihakan kepada Presiden Joko Widodo. Detik.com mengkonstruksi berita yang mendukung keberlanjutan proses hukum Rocky Gerung. Sedangkan Kompas.com cenderung adanya keberpihakan kepada Rocky Gerung dengan membangun narasi penolakan Polisi terhadap laporan Relawan Jokowi dan menilai pernyataan ini delik biasa. Suara.com cenderung membesar-besarkan masalah, berpihak kepada Presiden Jokowi dengan mengkonstruksi berita bahwa pernyataan Rocky Gerung sebagai bentuk hinaan, dan memberikan pemaknaan terhadap kata “bajingan tolol” yang artinya sumpah serapah dimasyarakat. Narasi yang dikonstruksi lebih menonjolkan perbandingan pendapat pihak terlibat dan terkait.rnrnKata kunci: Konstruksi Sosial, Ideologi, Framing, Rocky Gerung


Deskripsi Lain

This research aims to determine the biased framing of the online media detik.com, kompas.com, and Suara.com in reporting on the alleged insult to President Joko Widodo by Rocky Gerung. This research uses the constructivism paradigm. This type of research includes qualitative research. The research method used is Robert N Entman's framing model analysis. Data collection uses news text documentation techniques. The data analysis technique uses 4 elements of Robert N. Entman's framing analysis. The technique for checking the validity of this research data uses source triangulation techniques. The research results show that Detik.com tends to side with President Joko Widodo. Detik.com constructs news that supports the continuation of Rocky Gerung's legal process. Meanwhile, Kompas.com tends to take sides with Rocky Gerung by building a narrative of the police's rejection of the Jokowi Volunteer report and assessing this statement a simple offense. Suara.com tends to exaggerate the problem, siding with President Jokowi by constructing the news that Rocky Gerung's statement was a form of insult, and giving meaning to the word "stupid bastard" which means swearing in society. The constructed narrative emphasizes the comparison of the opinions of the parties involved and related.rnrnrnrnKeywords : Social Construction, Ideology, Framing, Rocky Gerung

• ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN DUGAAN PENGHINAAN PRESIDEN JOKO WIDODO OLEH ROCKY GERUNG (STUDI FRAMING ROBERT N. ENTMAN DALAM MEDIA ONLINE DETIK.COM, KOMPAS.COM, DAN SUARA.COM)