Penelitian dilaksanakan di Rumah Maggot Mojopahit yang berada di Desa Kedungmaling, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto pada bulan Mei hingga Agustus 2024. Rumah Magot Mojopahit bergerak pada usaha budidaya maggot dan memulai usahanya pada tahun 2017. Pada perkembangannya hingga saat ini Rumah Maggot Mojopahit hanya mampu memenuhi 50% dari total permintaan konsumen. Selain memiliki peluang pasar yang bagus budidaya maggot BSF termasuk dalam lingkup kegiatan ekonomi sirkular dengan segala kemanfaatannya dari hasil maggotnya serta hasil dekomposisinya. Tujuan penelitian adalah menganalisis kelayakan finansial budidaya maggot di Rumah Maggot Mojopahit dan menganalisis tanggapan beberapa pihak terhadap aktivitas Rumah Maggot Mojopahit. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai referensi penyusunan kebijakan pengembangan pengelolaan sampah organik. Dan bagi dinas teknis lainnya untuk pengembangan pakan alternatif bagi pembudidaya ikan. Metode penelitian adalah deskriptif dan kuantitatif, dimana sampel penelitian adalah Rumah Maggot Mojopahit, warga di sekitar tempat usaha Rumah Maggot Mojopahit, pemerinah desa dan pembudidaya lele sebagai konsumen larva maggot. Adapun data penelitian diambil dari data primer (wawancara) dan data sekunder yang mengambil dari literatur terkait maggot Black Soldier Fly (BSF). Hasil penelitian menunjukkan nilai kelayakan usaha budidaya maggot BSF diperoleh pendapatan bersih Rp. 8.787.500/bulan dan diperoleh Nilai Net Present Value (NPV) positif. Sehingga bisa disimpulkan bahwa usaha budidaya maggot di Rumah Maggot Mojopahit layak untuk dilanjutkan. Tanggapan stakeholder tehadap keberadaan dan aktivitas Rumah Maggot Mojopahit adalah sebagian besar dari masyarakat, pemerintah desa dan pembudidaya lele adalah positif namun bagi warga masih ada tanggapan yang negatif.


Deskripsi Lain

The research was carried out at the Rumah Maggot Mojopahit in Kedungmaling Village, Sooko District, Mojokerto Regency from May to August 2024. The Rumah Maggot Mojopahit operates in the maggot cultivation business and started its business in 2017. In its development to date the Rumah Maggot Mojopahit is only able to meet 50% of total consumer demand. Apart from good market opportunities, BSF maggot cultivation is included in the scope of circular economic activities with all the benefits from the maggots and their decomposition results. The aim of the research is to analyze the financial feasibility of maggot cultivation at the Rumah Maggot Mojopahit and to analyze the responses of several parties to the activities of the Mojopahit Maggot House. The benefit of this research is a reference for developing policies for developing organic waste management. And for other technical agencies to develop alternative feed for fish farmers. The research method is descriptive and quantitative, where the research samples are Rumah Maggot Mojopahit, residents around the Rumah Maggot Mojopahit business, the village government and catfish farmers consumers of maggot larvae. The research data was taken from primary data (interviews) and secondary data taken from literature related to the Black Soldier Fly (BSF) maggot. The research results show that the feasibility value of the BSF maggot cultivation business is to obtain a net income of IDR. 8,787,500/month and obtained a positive Net Present Value (NPV). So it can be concluded that the maggot cultivation business at the Rumah Maggot Mojopahit is worth continuing. The majority of stakeholders responses to the existence and activities of the Rumah Maggot Mojopahit from the community, village government and catfish farmers were positive, but for residents there were still negative responses.