Anda belum Log-in!
Silahkan Log in
Selamat Datang di Portal Digital Content Publisher
Rabu , 12 November 2025
Perpustakaan sebagai jantung pendidikan tinggi di Indonesia, harus mampu memberi kontribusi yang berarti bagi pelaksanaan proses belajar mengajar di perguruan tinggi.
di-posting oleh 230361100009 pada 2025-01-15 08:01:52 • 78 klik
ANALISIS KEBERLANJUTAN SUMBERDAYA IKAN SWANGGI (Priacanthus sp.) DI BRANTA PESISIR KABUPATEN PAMEKASAN MADURA
Analysis of the Sustainability of Moontail Bullseye (Priacanthus sp.) Fisheries Resources in the Branta Pesisir of Pamekasan Regency, Madura Island
disusun oleh NUR KHOLIZAH
| Subyek: | WILAYAH PESISIR PENGELOLAAN |
| Kata Kunci: | Keberlanjutan Ikan Swanggi MSY Rapfish MDS |
[ Anotasi Abstrak ]
Sumber daya ikan swanggi di wilayah Branta Pesisir Pamekasan diduga mengalami penurunan hasil tangkapan dan belum dikelola secara berkelanjutan. Penelitian tentang status sumber daya ikan swanggi penting dilakukan guna mengevaluasi kondisi terkini dan merumuskan rekomendasi pengelolaan perikanan. Tujuan kajian ini adalah menganalisis tren hasil tangkapan, potensi lestari, dan tingkat keberlanjutan sumber daya ikan swanggi di Branta Pesisir Pamekasan. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif deskriptif. Penentuan responden tidak dibatasi yaitu nelayan yang menggunakan semua jenis alat tangkap yang berada di Branta Pesisir dan area penangkapannya di sekitar perairan Pamekasan-Sumenep. Analisis data yang digunakan berupa analisis tren hasil tangkapan tahunan, pendugaan MSY, dan analisis menggunakan Rapfish (MDS) dengan atribut dimensi ekologi, ekonomi, sosial, teknologi dan kelembagaan untuk penilaian status keberlanjutan. Terjadi penurunan tren produksi selama 8 tahun terakhir. Nilai MSY ikan swanggi sebesar 75,76 ton/tahun dengan jumlah ikan yang diperbolehkan ditangkap sebesar 60,62 ton/tahun. Status keberlanjutan ikan swanggi menggunakan 5 dimensi dengan menggunakan analisis Rapfish. Nilai pada dimensi ekologi sebesar 23,4 (tidak berkelanjutan), dimensi ekonomi 24,3 (tidak berkelanjutan), dimensi social 44,8 (kurang berkelanjutan), dimensi teknologi 56,4 (cukup berkelanjutan), dimensi kelembagaan 67,5 (cukup berkelanjutan), dan Multidimensional scalling (MDS) 36,03 (kurang berkelanjutan). Status kebelanjutan ikan di swanggi di branta pesisir yaitu kurang berkelanjutan. Faktor yang mempengaruhi eksploitasi dan keberlanjutan ikan swanggi di branta pesisir berdasarkan analisa Rapfish yaitu Status eksploitasi, Spawning potential ratio (SPR), bantuan yang diberikan kepada nelayan, konflik antar nelayan, penggunaan alat bantu penangkapan ikan (ABPI), selektivitas alat tangkap, dan peraturan pembatasa akses pengelolaan sumberdaya.
Deskripsi Lain
The swangi fish resources in the coastal area of Branta Pesisir, Pamekasan, are suspected to be declining due to overfishing and environmental factors. This study investigates the status of swangi fish resources, emphasizing the importance of sustainable fishing practices. The aim is to provide recommendations regarding the potential of swangi fish resources in Branta Pesisir, Pamekasan. The research method employed is descriptive quantitative analysis, focusing on data collected from local fishermen operating in the area. Data on swangi fish production were obtained from the East Java Provincial Fisheries Office. The analysis involves annual catch data, Maximum Sustainable Yield (MSY) estimation, and the use of the Rapid Appraisal for Fisheries (Rapfish) method, which incorporates ecological, economic, social, and institutional dimensions for evaluating sustainability status. A declining trend in production has been observed over the last eight years. The MSY value for swanggi fish is estimated at 75.76 tons/year, with a permissible catch amounting to 60.62 tons/year. The sustainability status of swanggi fish was assessed using five dimensions through Rapfish analysis. The values for each dimension are follows: ecological dimension 23.4 (unsustainable), economic dimension 24.3 (unsustainable), social dimension 44.8 (less sustainable), technological dimension 56.4 (moderately sustainable), institutional dimension 67.5 (moderately sustainable), and Multidimensional Scaling (MDS) 36.03 (less sustainable). Therefore, the sustainability status of swanggi fish in Branta Pesisir is classified less sustainable.Factors affecting the exploitation and sustainability of swanggi fish in Branta Pesisir based on Rapfish analysis include: exploitation status, Spawning Potential Ratio (SPR), assistance provided to fishermen, conflicts among fishermen, use of fishing aids (ABPI), selectivity of fishing gear, and regulations limiting access to resource management.
| Kontributor | : Dr. Akhmad Farid, S.Pi, M.T. Dr. Apri Arisandi, S.Pi., M.Si. |
| Tanggal tercipta | : 2025-01-13 |
| Jenis(Tipe) | : Text |
| Bentuk(Format) | |
| Bahasa | : Indonesia |
| Pengenal(Identifier) | : TRUNOJOYO-Thesis-34687 |
| No Koleksi | : 230361100009 |
Ketentuan (Rights) :
2025
Download File Penyerta (khusus anggota terdaftar)
1. TRUNOJOYO-Thesis-34687-Abstract.pdf - 183 KB
2. TRUNOJOYO-Thesis-34687-Cover.pdf - 930 KB
3. TRUNOJOYO-Thesis-34687-Chapter1.pdf - 194 KB
4. TRUNOJOYO-Thesis-34687-Chapter2.pdf - 388 KB
5. TRUNOJOYO-Thesis-34687-Chapter3.pdf - 246 KB
6. TRUNOJOYO-Thesis-34687-Chapter4.pdf - 735 KB
7. TRUNOJOYO-Thesis-34687-Chapter5.pdf - 704 KB
8. TRUNOJOYO-Thesis-34687-Chapter6.pdf - 204 KB
9. TRUNOJOYO-Thesis-34687-Conclusion.pdf - 281 KB
10. TRUNOJOYO-Thesis-34687-References.pdf - 449 KB
11. TRUNOJOYO-Thesis-34687-Appendices.pdf - 1939 KB
Dokumen sejenis...Tidak ada !
Dokumen yang bertautan...Tidak ada !
Kembali ke Daftar 