Penggunaan teknologi informasi dalam persaingan bisnis dianggap sebagai peranan penting pada operasional perusahaan, khususnya dalam mendapatkan keuntungan. Implementasi teknologi informasi pada perusahaan bertujuan untuk meningkatkan efektivitas proses dan efisiensi waktu dalam menjalankan bisnis (Tan et al., 2023). Perusahaan yang bergerak di industri umumnya menggunakan teknologi informasi untuk meningkatkan efisiensi operasional guna menjaga daya saing dan keberlanjutan bisnis. Perencanaan dan perancangan sistem pada perusahaan juga mempunyai fungsi untuk menghubungkan semua departemen dalam mencapai efisiensi operasional (Rizni et al., 2022). Salah satu cara untuk mengoptimalkan efisiensi operasional perusahaan yakni dengan menerapkan supply chain management (Awaliya et al., 2023). Penerapan Supply Chain Management (SCM) pada perusahaan sangat diperlukan untuk menunjang semua aktivitas yang terlibat dalam pengadaan bahan baku, produksi, dan distribusi produk (Muhammad dan Soediantono, 2022). Pengelolaan supply chain yang baik tidak hanya membantu dalam sistem operasional perusahaan, namun juga meliputi peningkatan kualitas pelayanan, efisiensi waktu distribusi, dan meminimalkan kekurangan stok perusahaan (Putra, 2023). Hal tersebut bermanfaat bagi operasional perusahaan dalam memenuhi permintaan konsumen serta menekan biaya operasional dalam meningkatkan integritas perusahaan. Penerapan supply chain management yang tidak optimal berpengaruh terhadap kinerja internal perusahaan seperti penurunan kualitas produk, produktivitas, dan finansial (Harto et al., 2021). Oleh karena itu, supply chain management pada perusahaan mempunyai peran untuk mengefisiensikan keseluruhan rantai pasokan, memberikan nilai tambah bagi semua pihak yang terlibat, dan responsif terhadap perubahan permintaan pasar (Syahir dan Subali, 2022).

• PENERAPAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DAN FUZZY MULTI-OBJECTIVE PROGRAMMING UNTUK PEMILIHAN SUPPLIER (STUDI KASUS INDUSTRI BATIK PODHEK)