Hubungan antara menantu dan mertua kerap kali menjadi sumber dinamika dalam keluarga, yang dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti perbedaan nilai, latar belakang budaya, dan peran sosial dalam rumah tangga. Salah satu bentuk dinamika yang menarik untuk dikaji adalah bagaimana komunikasi interpersonal terbentuk ketika menantu dan mertua tinggal serumah. Penelitian ini berjudul “Komunikasi Interpersonal pada Menantu Perempuan yang Tinggal Bersama Ibu Mertua” dan bertujuan untuk memahami serta mendeskripsikan secara mendalam bagaimana proses komunikasi interpersonal terjalin antara menantu perempuan dan ibu mertua ketika tinggal dalam satu rumah. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi untuk menggali makna pengalaman hidup subjek secara subjektif dan mendalam. Pengumpulan data dilakukan melalui teknik purposive sampling dengan melibatkan tiga orang subjek penelitian yang telah memenuhi kriteria, yaitu perempuan yang telah menikah dan tinggal bersama ibu mertua mereka selama minimal satu tahun. Data diperoleh melalui wawancara mendalam dengan format semi terstruktur guna memungkinkan subjek untuk mengungkapkan pengalaman mereka secara terbuka dan reflektif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi interpersonal antara menantu perempuan dan ibu mertua sangat dipengaruhi oleh kemampuan masing-masing individu dalam membangun empati, memahami peran dalam keluarga, serta kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan kondisi yang ada. Selain itu, hambatan komunikasi seperti prasangka, perbedaan gaya komunikasi, dan ekspektasi sosial juga muncul sebagai tantangan yang dihadapi dalam interaksi sehari-hari. Namun demikian, dengan adanya keterbukaan, sikap saling menghargai, dan komunikasi yang asertif, hubungan yang harmonis dapat dibangun dan dipertahankan.


Deskripsi Lain

The relationship between daughters-in-law and mothers-in-law is often a source of family dynamics, influenced by various factors such differences in values, cultural backgrounds, and social roles within the household. One interesting form of this dynamic worth exploring is how interpersonal communication develops when daughters-in-law and mothers-in-law live under the same roof. This study, titled “Interpersonal Communication Between Daughters-in-Law and Mothers-in-Law Living in the Same Household”, aims to understand and describe in depth the interpersonal communication processes that occur between daughters-in-law and their mothers-in-law in co-residential living situations. The study employs a qualitative method with a phenomenological approach to explore the subjective and meaningful life experiences of the participants. Data were collected through purposive sampling, involving three participants who met the criteria: married women who have lived with their mothers-in-law for at least one year. Data collection was conducted through in-depth semi-structured interviews to allow participants to openly and reflectively share their experiences. The findings indicate that interpersonal communication between daughters-in-law and mothers-in-law is strongly influenced by each individuals ability to build empathy, understand family roles, and adapt to existing conditions. Furthermore, communication barriers such prejudice, differing communication styles, and social expectations emerged challenges in daily interactions. Nevertheless, through openness, mutual respect, and assertive communication, a harmonious relationship can be built and sustained.

• PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA ATASAN DAN BAWAHAN TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN RADIO
• Gambaran Kebahagiaan (Happiness) pada Menantu Perempuan yang Tinggal di Rumah Mertua Beda Suku