Anda belum Log-in!
Silahkan Log in
Selamat Datang di Portal Digital Content Publisher
Minggu , 06 July 2025
Perpustakaan sebagai jantung pendidikan tinggi di Indonesia, harus mampu memberi kontribusi yang berarti bagi pelaksanaan proses belajar mengajar di perguruan tinggi.
di-posting oleh yoga pada 2025-07-03 14:01:03 • 19 klik
PENGELOLAAN KAWASAN KONSERVASI MANGROVE SEBAGAI EKOWISATA di WONOREJO SURABAYA
MANAGEMENT OF MANGROVE CONSERVATION AREA AS ECOTOURISM IN WONOREJO SURABAYA
disusun oleh FARAMITA NUR ARUM
Subyek: | EKOWISATA--PENGELOLAAN--INDONESIA--SURABAYA KONSERVASI MANGROVE PARIWISATA BERKELANJUTAN |
Kata Kunci: | Pengelolaan Ekowisata Konservasi Mangrove Wonorejo Surabaya Pariwisata Berkelanjutan Pemberdayaan Masyarakat |
[ Anotasi Abstrak ]
Laporan Praktik Kerja Lapang (PKL) ini mengkaji pengelolaan Kawasan Konservasi Mangrove sebagai Ekowisata di Wonorejo Surabaya. Ekowisata Mangrove Wonorejo adalah salah satu destinasi wisata alam yang menarik di Surabaya, menawarkan keanekaragaman hayati mangrove dan satwa serta memiliki potensi tinggi dalam pasar industri pariwisata edukasi. Tujuan dari PKL ini adalah untuk memahami secara langsung sistem pengelolaan ekowisata mangrove serta kondisi umum kawasan tersebut. Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki ekosistem hutan mangrove terluas di dunia, yang sangat vital dalam melindungi pantai dari abrasi, gelombang, dan tsunami, serta menjadi habitat bagi biota laut. Ekowisata merupakan konsep pariwisata berkelanjutan yang mendukung pelestarian lingkungan dan partisipasi masyarakat lokal, sekaligus memberikan keuntungan ekonomi. Pelaksanaan PKL berlangsung dari 23 Desember 2023 hingga 15 Januari 2024 di Wonorejo, Rungkut, Surabaya, menggunakan metode observasi lapangan, wawancara, partisipasi aktif, dan dokumentasi untuk pengumpulan data primer, serta studi literatur untuk data sekunder. Hasil PKL menunjukkan bahwa Ekowisata Mangrove Wonorejo mudah diakses meskipun jalan menuju lokasi bisa tergenang saat hujan. Destinasi utama dicapai dengan perjalanan perahu selama 15 menit dari dermaga awal. Kawasan ini kaya akan flora (meliputi Rhizopora mucronata, Avicennia lanata, Sonneratia alba, dll.) dan fauna (termasuk kera, ikan, burung). Sarana dan prasarana yang tersedia meliputi loket tiket, mushola, kantin yang mendukung UMKM lokal, jogging track, gazebo, kapal wisata dengan berbagai kapasitas, dan toilet. Prasarana tambahan mencakup area parkir serta jalan dan transportasi penunjang kegiatan. Pemberdayaan masyarakat dilakukan melalui perekrutan staf lokal dan penyediaan lahan untuk berjualan, meskipun partisipasi dalam pelaksanaan program masih perlu ditingkatkan. Kemitraan terjalin dengan instansi pemerintah (Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Dinas Pertanian, Bappeko) dan komunitas lokal (FKPM, Kelompok Tani Mangrove, LKMK). Program kerja ekowisata meliputi penanaman dan penyulaman mangrove, kebersihan, pembatasan jumlah pengunjung, pelatihan SDM, sosialisasi, edukasi mangrove, dan pelatihan pemanfaatan mangrove, dengan beberapa di antaranya memerlukan monitoring dan implementasi yang lebih konsisten. Struktur organisasi pengelolaan melibatkan Dinas Pertanian, FKPM, dan LKMK, namun pengelola jogging track dan dermaga masih bersifat informal. Laporan ini menyimpulkan pentingnya pengelolaan ekowisata yang terpadu untuk keberlanjutan lingkungan dan ekonomi masyarakat.
Deskripsi Lain
This Field Work Practice (PKL) report examines the management of the Mangrove Conservation Area Ecotourism in Wonorejo, Surabaya. Wonorejo Mangrove Ecotourism is one of Surabayas appealing natural tourist destinations, offering diverse mangrove biodiversity and wildlife, and possessing high potential in the educational tourism market. The objective of this PKL was to directly understand the ecotourism management system and the general conditions of the area. As an archipelago nation, Indonesia boasts the largest mangrove forest ecosystem globally, which is vital in protecting coastlines from abrasion, waves, and tsunamis, while also serving a habitat for marine biota. Ecotourism is a sustainable tourism concept that supports environmental preservation and local community participation, simultaneously providing economic benefits. The PKL was conducted from December 23, 2023, to January 15, 2024, in Wonorejo, Rungkut, Surabaya, utilizing field observation, interviews, active participation, and documentation for primary data collection, along with literature review for secondary data. The PKL findings indicate that Wonorejo Mangrove Ecotourism is easily accessible, though the access road can flood during heavy rain. The main destination is reached by a 15-minute boat ride from the initial pier. The area is rich in flora (including Rhizopora mucronata, Avicennia lanata, Sonneratia alba, etc.) and fauna (including monkeys, fish, and birds). Available facilities and infrastructure include a ticket booth, prayer rooms (mushola), a canteen supporting local SMEs, a jogging track, gazebos, tourist boats of various capacities, and restrooms. Additional infrastructure includes a parking area and supporting roads and transportation. Community empowerment is carried out through the recruitment of local staff and the provision of selling spaces, although participation in program implementation still needs improvement. Partnerships are established with government agencies (Department of Culture and Tourism, Department of Agriculture, Bappeko) and local communities (FKPM, Mangrove Farmers Group, LKMK). The ecotourism work programs include mangrove planting and replanting, cleanliness maintenance, visitor number limitations, human resource training, socialization, mangrove education, and mangrove utilization training, with some requiring more consistent monitoring and implementation. The management organizational structure involves the Department of Agriculture, FKPM, and LKMK, but the management of the jogging track and pier remains informal. This report concludes the importance of integrated ecotourism management for environmental sustainability and community economy.
Kontributor | : Dr. Firman Farid Muhsoni, S.Pi., M.Sc |
Tanggal tercipta | : 2025-02-13 |
Jenis(Tipe) | : Text |
Bentuk(Format) | |
Bahasa | : Indonesia |
Pengenal(Identifier) | : TRUNOJOYO-KP-210351100068 |
No Koleksi | : 210351100068 |
Sumber :
Universitas Trunojoyo Madura
Ketentuan (Rights) :
2025



Tidak ada !

- STRUKTUR KOMUNITAS MANGROVE DI EKOWISATA CLUNGUP MANGROVE CONSERVATION (CMC) TIGA WARNA DI CLUNGUP 2 BAGIAN TIMUR, DESA TAMBAKREJO, KECAMATAN SUMBERMANJING WETAN, KABUPATEN MALANG
- IDENTIFIKASI JENIS VEGETASI DAN INDEKS NILAI PENTING MANGROVE DI CLUNGUP MANGROVE CONSERVATION (CMC) TIGA WARNA CLUNGUP 2 BAGIAN BARAT YAYASAN SENDANG BIRU KABUPATEN MALANG
- IDENTIFIKASI POTENSI EKOWISATA PADA EKOSISTEM HUTAN MANGROVE DI CLUNGUP MANGROVE CONSERVATION TIGA WARNA
- Kajian Ekologis dan Kondisi Pengelolaan Ekosistem Mangrove sebagai Ekowisata Bahari di Kawasan Clungup Mangrove Conservation Tiga Warna
- TINGKAT RUGOSITAS TERUMBU KARANG DI CMC (CLUNGUP MANGROVE CONSERVATION) TIGA WARNA, SENDANG BIRU, MALANG
