Anda belum Log-in!
Silahkan Log in
Selamat Datang di Portal Digital Content Publisher
Rabu , 12 November 2025
Perpustakaan sebagai jantung pendidikan tinggi di Indonesia, harus mampu memberi kontribusi yang berarti bagi pelaksanaan proses belajar mengajar di perguruan tinggi.
di-posting oleh yoga pada 2025-07-31 12:34:45 • 49 klik
PRAKTIK KERJA LAPANG BUDIDAYA TANAMAN CABAI RAWIT DI KEBUN HORTIKULTURA PAK ANDRE
FIELD WORK PRACTICES OF CATTLE CHILI CULTIVATION IN PAK ANDRE`S HORTICULTURE GARDEN
disusun oleh FAQIH MAJID; MUHAMMAD KHOIRUL ZUHDAN; CHOIRUNNAS
| Subyek: | CABAI (BUDIDAYA) HORTIKULTURA |
| Kata Kunci: | Cabai Rawit Budidaya Hortikultura Capsicum frutescens Kebun Hortikultura Pak Andre Manajemen Tanaman Penanaman Musim Hujan Pupuk Organik Dolomit |
[ Anotasi Abstrak ]
Pertanian adalah sektor krusial yang mengelola sumber daya alam menggunakan teknologi dan tenaga kerja untuk menghasilkan komoditas, termasuk hortikultura. Cabai rawit (Capsicum frutescens) merupakan komoditas hortikultura bernilai ekonomi tinggi dengan permintaan pasar yang stabil. Provinsi Jawa Timur adalah penghasil cabai rawit terbesar di Indonesia, meskipun produksinya sempat menurun pada tahun 2023. Tingginya permintaan dan waktu tanam yang singkat menjadikan budidaya cabai rawit sangat menguntungkan. Namun, fluktuasi harga cabai dipengaruhi oleh penawaran dan permintaan yang inelastis, membatasi peningkatan pasokan hanya melalui perluasan lahan. Musim hujan di Indonesia, dengan tantangan seperti penyebaran virus, hama, dan genangan air, seringkali menjadi masalah besar bagi petani cabai rawit, yang dapat merusak kualitas dan jumlah hasil panen. Meskipun demikian, budidaya cabai rawit di musim hujan masih berpotensi meningkatkan pendapatan dengan strategi yang tepat. Praktik Kerja Lapang (PKL) ini bertujuan untuk memenuhi syarat mata kuliah dan memberikan mahasiswa pengalaman praktis dalam budidaya cabai rawit. Secara spesifik, PKL ini dilakukan di Kebun Hortikultura Pak Andre berfokus pada subsistem hulu dan on-farm budidaya cabai rawit serta membandingkan teori perkuliahan dengan implementasi di lapangan. PKL ini bermanfaat bagi mahasiswa untuk memperoleh pengetahuan langsung tentang budidaya cabai rawit yang baik dan benar. Bagi kebun, PKL ini menyediakan data dan membantu pengelolaan awal lahan serta pengembangan sistem budidaya. Bagi universitas, ini menghasilkan lulusan yang mampu menerapkan ilmu agribisnis di lapangan. Metode pelaksanaan PKL di Kebun Hortikultura Pak Andre mencakup terjun langsung ke lapangan, mengikuti kegiatan budidaya cabai rawit seperti persiapan media tanam, penyemaian, pemeliharaan (pemupukan dan pemangkasan), hingga panen. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, studi pustaka, dan dokumentasi. Kegiatan PKL berlangsung dari 14 Januari 2025 hingga 7 Februari 2025. Kebun ini merupakan usaha budidaya hortikultura dan perkebunan yang dipilih karena relevansinya dengan budidaya cabai rawit, dan lokasinya di area pesisir menawarkan tantangan agroklimat yang unik seperti kadar garam tinggi dan tiupan angin laut. Teknik budidaya cabai rawit di kebun ini melibatkan beberapa tahap: persiapan lahan (pembuatan bedengan, pemasangan mulsa, pelubangan), pembibitan, dan pemeliharaan (pemupukan, pengendalian hama dan penyakit, serta panen). Penggunaan dolomit dan pupuk kandang sangat penting untuk menaikkan pH tanah yang rendah, meningkatkan kesuburan, dan memperbaiki sifat fisik dan kimia tanah. Dolomit diaplikasikan 4-5 hari sebelum pupuk kandang untuk menghindari kerusakan bakteri. Dalam menghadapi musim hujan, diterapkan strategi inovatif seperti pembuatan lubang dekat mulsa untuk menempatkan pupuk agar tidak tercuci air hujan. Pengendalian hama dan penyakit dilakukan secara terintegrasi dengan metode mekanis dan hayati, seperti perangkap feromon dan penyemprotan larutan daun mimba. Panen dilakukan selektif pada buah matang berwarna merah cerah, biasanya setelah 70-75 hari setelah tanam. Kesimpulan PKL ini adalah bahwa pelaksanaan PKL memberikan pemahaman mendalam tentang teknik penanaman cabai rawit selama musim hujan di Kebun Hortikultura Pak Andre, yang dilakukan secara terencana. Inovasi seperti penempatan pupuk langsung ke lubang tanam terbukti lebih efisien, terutama saat musim hujan. Keputusan untuk menanam cabai rawit di musim hujan adalah langkah berani untuk memanfaatkan harga jual yang tinggi, sekaligus memberikan pengalaman langsung bagi mahasiswa dalam penerapan ilmu agribisnis. Disarankan untuk adanya inovasi berkelanjutan dan evaluasi berkala terhadap strategi pemberian pupuk di lubang tanam, terutama dalam menghadapi tantangan musim hujan.
Deskripsi Lain
Agriculture is a crucial sector that manages natural resources using technology and labor to produce commodities, including horticulture. Chili peppers (Capsicum frutescens) are a horticultural commodity with high economic value and stable market demand. East Java Province is the largest producer of chili peppers in Indonesia, although production decreased in 2023. High demand and short growing seasons make chili cultivation highly profitable. However, chili price fluctuations are influenced by inelastic supply and demand, limiting supply increases solely through land expansion. The rainy season in Indonesia, with challenges such virus and pest spread, and waterlogging, often poses significant problems for chili farmers, which can degrade the quality and quantity of harvests. Nevertheless, chili cultivation during the rainy season still has the potential to increase income with appropriate strategies. This Field Work Practice (PKL) aims to fulfill course requirements and provide students with practical experience in chili cultivation. Specifically, this PKL was conducted at Pak Andres Horticultural Garden focusing on the upstream and on-farm subsystems of chili cultivation and comparing theoretical knowledge with field implementation. This PKL benefits students by providing direct knowledge of good and proper chili cultivation techniques. For the garden, this PKL provides data and assists in initial land management and cultivation system development. For the university, it produces graduates capable of applying agribusiness knowledge in the field. The PKL implementation methods at Pak Andres Horticultural Garden include direct field immersion, participating in chili cultivation activities such planting media preparation, sowing, maintenance (fertilization and pruning), and harvesting. Data collection was carried out through observation, interviews, literature review, and documentation. The PKL activities took place from January 14, 2025, to February 7, 2025. This garden is a horticultural and plantation business chosen for its relevance to chili cultivation, and its coastal location offers unique agro-climatic challenges such high salt content and sea winds. Chili cultivation techniques at this garden involve several stages: land preparation (bed making, mulching, hole punching), seedling, and maintenance (fertilization, pest and disease control, and harvesting). The use of dolomite and organic fertilizer is crucial for raising low soil pH, increasing fertility, and improving soil physical and chemical properties. Dolomite is applied 4-5 days before organic fertilizer to avoid harming beneficial bacteria. To cope with the rainy season, innovative strategies such making holes near the mulch to apply fertilizer directly are implemented to prevent washout. Pest and disease control is integrated using mechanical and biological methods, such pheromone traps and neem leaf solution sprays. Harvesting is selective, targeting fully ripe, bright red fruits, typically 70-75 days after planting. The conclusion of this PKL is that it provided an in-depth understanding of chili cultivation techniques during the rainy season at Pak Andres Horticultural Garden, which are implemented in a well-planned manner. Innovations such direct fertilizer application into planting holes proved more efficient, especially during the rainy season. The decision to cultivate chili peppers during the rainy season is a bold step to capitalize on high market prices, while also providing direct experience for students in applying agribusiness knowledge. Continuous innovation and periodic evaluation of fertilizer application strategies in planting holes are recommended, particularly in addressing rainy season challenges.
| Kontributor | : Dr. Mardiyah Hayati S.P., M.P |
| Tanggal tercipta | : 2025-07-28 |
| Jenis(Tipe) | : Text |
| Bentuk(Format) | |
| Bahasa | : Indonesia |
| Pengenal(Identifier) | : TRUNOJOYO-KP-220321100011; 220321100082; 220321100135 |
| No Koleksi | : 220321100011; 220321100082; 220321100135 |
Ketentuan (Rights) :
2025
Download File Penyerta (khusus anggota terdaftar)
1. TRUNOJOYO-KP-37708-220321100011-082-135-Laporan PKL.pdf - 2859 KB
Dokumen sejenis...Tidak ada !
Dokumen yang bertautan...
Kembali ke Daftar 