Ekosistem terumbu karang di Pulau Bali menghadapi ancaman serius akibat tekanan aktivitas manusia dan perubahan iklim, yang menyebabkan degradasi signifikan di beberapa area, termasuk Pantai Pandawa. Kerusakan ini telah menimbulkan kekhawatiran terhadap keberlanjutan ekosistem laut dan daya dukung kawasan wisata. Untuk mengatasi masalah ini, rehabilitasi terumbu karang dapat dilakukan melalui transplantasi karang, dengan keberhasilannya diukur melalui tingkat kelangsungan hidup atau survival rate. Salah satu metode yang efektif untuk rehabilitasi adalah teknik propagasi, yang dipilih karena kemampuannya memperbanyak fragmen karang dalam waktu singkat, efisiensi biaya, dan kemudahan implementasinya di lapangan, bahkan oleh non-ahli. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kelangsungan hidup karang Montipora confusa, Montipora digitata, dan Montipora foliosa setelah transplantasi menggunakan teknik propagasi, serta mengevaluasi efektivitas teknik ini sebagai metode rehabilitasi di perairan Pantai Pandawa, Bali. Kegiatan ini merupakan bagian dari program MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka) Magang Industri di PT. Agung Aquatic Marine, yang dilaksanakan di Kabupaten Badung, Bali, mulai 10 Februari hingga 3 Juli 2025. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen lapang. Sampel yang digunakan terdiri dari 94 fragmen karang Montipora sp., yang direkatkan pada media substrat semen menggunakan dempul, lalu ditempatkan pada meja transplantasi di perairan Pantai Pandawa. Pengamatan dilakukan setiap bulan selama tiga bulan untuk mencatat jumlah fragmen yang hidup dan mati guna menghitung survival rate. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tiga jenis karang Montipora spp. yang diuji memiliki tingkat kelangsungan hidup yang sangat tinggi. Montipora foliosa dan Montipora confusa menunjukkan survival rate 100%, sementara Montipora digitata mencapai 96,7%. Hal ini membuktikan bahwa teknik transplantasi yang diterapkan sangat efektif dalam mendukung keberhasilan rehabilitasi terumbu karang. Tingginya survival rate juga didukung oleh kondisi lingkungan perairan Pantai Pandawa yang stabil dan sesuai untuk pertumbuhan karang. Adaptasi yang baik dari fragmen karang juga terlihat dari munculnya jaringan baru yang menjadi indikator keberhasilan proses penyembuhan dan pelekatan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa teknik propagasi adalah metode yang efektif untuk rehabilitasi terumbu karang dan dapat menjadi dasar untuk pengembangan transplantasi skala lebih besar di masa mendatang.


Deskripsi Lain

The coral reef ecosystem on Bali Island faces a serious threat due to anthropogenic activities and climate change, which have caused significant degradation in several areas, including Pandawa Beach. This damage has raised concerns about the sustainability of the marine ecosystem and the carrying capacity of the tourism area. To address this issue, coral reef rehabilitation can be conducted through coral transplantation, with success measured by the survival rate of the transplanted corals. One effective method for rehabilitation is the propagation technique, chosen for its ability to multiply coral fragments in a short time, its cost efficiency, and ease of implementation in the field, even by non-experts. This study aims to analyze the survival rate of Montipora confusa, Montipora digitata, and Montipora foliosa corals after transplantation using the propagation technique and to evaluate the effectiveness of this technique a rehabilitation method in the waters of Pandawa Beach, Bali. This activity was part of the MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka) Industrial Internship program at PT. Agung Aquatic Marine, held in Badung Regency, Bali, from February 10 to July 3, 2025. The research method used was a field experiment. The samples consisted of 94 fragments of Montipora sp. corals, which were attached to cement substrate media using putty, then placed on a transplantation table in the waters of Pandawa Beach. Observations were conducted monthly for three months to record the number of live and dead fragments to calculate the survival rate. The results show that the three types of Montipora spp. corals tested had a very high survival rate. Montipora foliosa and Montipora confusa showed a 100% survival rate, while Montipora digitata reached 96.7%. This proves that the transplantation technique applied is very effective in supporting the success of coral reef rehabilitation. The high survival rate is also supported by the stable environmental conditions of the Pandawa Beach waters, which are suitable for coral growth. The good adaptation of the coral fragments was also visible from the emergence of new tissue, which is an indicator of the successful healing and attachment process. This study concludes that the propagation technique is an effective method for coral reef rehabilitation and can serve a basis for the development of larger-scale transplantation in the future.