Tindakan pelanggaran plagiarisme merupakan salah satu hal yang tidak pernah terpisahkan dari dunia hak cipta di Indonesia. Sebagai pemegang hak cipta pemilik karya cipta seringkali dirugikan dengan adanya pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan pada karya-karya yang diciptakannya. Terlebih lagi akibat adanya kemajuan teknologi pada beragam karya ciptanya yang dipamerkan dalam dunia digital, memudahkan seseorang mengakses dan menyalahgunakan karyanya. Oleh karena itu kajian ini mengkaji dan menganalisis apakah tindakan yang dilakukan Space Coffe Roastery termasuk dalam tindakan plagiarisme yang menimbulkan kerugian bagi pemegang hak cipta. Penelitian ini adalah penelitian hukum normatif yang menggunakan pendekatan perundang-undangan dan pendekatan konseptual. Sumber bahan hukum yang digunakan adalah primer dan sekunder, dengan menggunakan teknik pengumpulan bahan hukum melalui studi kepustakaan. Metode analisis bahan hukum yang digunakan ialah interpretasi hukum. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa tindakan yang dilakukan oleh Space Coffe Roastery termasuk dalam kualifikasi tindakan plagiarisme yang menyebabkan banyak kerugian bagi pemegang hak cipta. hal ini didasari bahwa Space Coffe Roastery telah merenggut hak moral dan hak ekonomi yang sudah seharusnya menjadi hak kepemilikan pemegang hak cipta. Sehingga dengan ini pemegang hak cipta yang dirugikan dapat menempuh upaya-upaya hukum atas tindakan plagiarisme yang telah diterimanya sebagai upaya hukum pada karya hak ciptanya.


Deskripsi Lain

Plagiarism is an inseparable part of the copyright law in Indonesia. As copyright holders, copyright owners are often harmed by violations of their own works. This is further compounded by technological advances in the digital world, making it easier for individuals to access and misuse their works. Therefore, this study examines and analyzes whether Space Coffee Roastery actions constitute plagiarism, resulting in losses for copyright holders. This research is a normative legal study using both a legislative and a conceptual approach. The legal sources used are primary and secondary, utilizing legal data collection techniques through library research. The legal analysis method employed is legal interpretation. The results of the research show that the actions taken by Space Coffee Roastery qualify acts of plagiarism which cause a lot of losses for copyright holders. This is based on the fact that Space Coffee Roastery has taken away the moral and economic rights that should belong to the copyright holder. So that with this, copyright holders who are disadvantaged can take legal action for acts of plagiarism that they have accepted a legal remedy for their copyrighted work.

• STUDI INTERPRETIF ATAS PAJAK PERSPEKTIF PENGUSAHA BESI BEKAS KAPAL TONGKANG
• PERSEPSI PENGUSAHA MEUBEL TERHADAP PELAKSANAAN KEWAJIBAN ZAKAT DI KABUPATEN SAMPANG
• Komunikasi Pemasaran Para Pengusaha Kuliner Bebek Di Bangkalan
• KEBERHASILAN BERWIRAUSAHA PADA PENGUSAHA KECIL SENTRA MAKANAN RINGAN DI DESA MOROWUDI KECAMATAN CERME KABUPATEN GRESIK
• PERSPEKTIF FIQIH MUAMALAH DAN PP NO 121 TAHUN 2015 TERHADAP PRAKTEK PENGUSAHAAN AIR SAWAH (Studi Kasus di Desa Telang Wakaf Kecamatan Kamal Kabupaten Bangkalan)