Anda belum Log-in!
Silahkan Log in

Selamat Datang di Portal Digital Content Publisher
Rabu , 12 November 2025

Perpustakaan sebagai jantung pendidikan tinggi di Indonesia, harus mampu memberi kontribusi yang berarti bagi pelaksanaan proses belajar mengajar di perguruan tinggi.

TRUNOJOYO » Tugas Akhir & Skripsi » Sosiologi
di-posting oleh 210521100157 pada 2025-10-09 01:10:46  •  19 klik

PERAN MODAL SOSIAL DALAM UPAYA PELESTARIAN TRADISI JEMPARINGAN (Studi Kasus di Padepokan Seni dan Budaya “Songgo Sukmo” Desa Bancaran Kecamatan Bangkalan)
THE ROLE OF SOCIAL CAPITAL IN PRESERVING THE JEMPARINGAN TRADITION (Case Study at the "Songgo Sukmo" Arts and Culture Center, Bancaran Village, Bangkalan District)

disusun oleh JUNYKA NURNILAM SARI


SubyekModal Sosial
Jemparingan
Pelestarian Budaya
Songgo Sukmo
Tradisi Lokal.
Kata KunciModal Sosial
Jemparingan
Pelestarian Budaya
Songgo Sukmo
Tradisi Lokal.

[ Anotasi Abstrak ]

Junyka Nurnilam Sari. NIM 210521100157. 2025. Program Studi Sosiologi. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya. Universitas Trunojoyo Madura. Skripsi ini mengangkat judul tentang “Peran Modal Sosial dalam Upaya Pelestarian Tradisi Jemparingan (Studi Kasus di Padepokan Seni dan Budaya Songgo Sukmo Desa Bancaran Kecamatan Bangkalan)”. Dosen Pembimbing Edy Purwanto, S.Pd., M.Si. Penelitian ini bertujuan untuk memahami peran modal sosial, yang mencakup kepercayaan, jaringan sosial, serta nilai dan norma, dalam menjaga keberlangsungan tradisi Jemparingan di Padepokan Songgo Sukmo. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Informan ditentukan melalui teknik purposive sampling, yang melibatkan pendiri padepokan, pegiat Jemparingan, anggota komunitas, serta masyarakat sekitar. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi, kemudian dianalisis menggunakan konsep modal sosial dari James S. Coleman dan Robert Putnam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa modal sosial berperan penting dalam pelestarian tradisi Jemparingan. Nilai kedisiplinan dan spiritualitas menjadi dasar dari bonding social capital yang memperkuat kohesi internal serta membentuk karakter generasi muda di Padepokan Songgo Sukmo. Dalam perspektif Coleman, individual capital tercermin dari kepercayaan pribadi anggota terhadap nilai Jemparingan, sedangkan collective capital muncul melalui kepercayaan bersama dalam komunitas. Adapun bridging social capital, yang terbangun melalui kerja sama dengan sekolah, pemerintah daerah, dan komunitas budaya, memungkinkan tradisi Jemparingan tetap bertahan dan beradaptasi di tengah arus modernisasi.


Deskripsi Lain

Junyka Nurnilam Sari. NIM 210521100157. 2025. Sociology Study Program. Faculty of Social and Cultural Sciences. University of Trunojoyo Madura. This undergraduate thesis is entitled “The Role of Social Capital in the Preservation of the Jemparingan Tradition (A Case Study at the Songgo Sukmo Art and Culture Center, Bancaran Village, Bangkalan District).” Supervisor: Edy Purwanto, S.Pd., M.Si. This research aims to understand the role of social capital, which includes trust, social networks, and values and norms, in maintaining the continuity of the Jemparingan tradition at the Songgo Sukmo Padepokan. This study uses a qualitative research method with a case study approach. Informants were determined through purposive sampling, involving the founder of the padepokan, Jemparingan activists, community members, and the surrounding community. Data were collected through in-depth interviews, observation, and documentation, then analyzed using the concept of social capital by James S. Coleman and Robert Putnam. The research results show that social capital plays a crucial role in preserving the Jemparingan tradition. Discipline and spirituality form the basis of bonding social capital, strengthening internal cohesion and shaping the character of the younger generation at the Songgo Sukmo Padepokan. From Coleman's perspective, individual capital is reflected in members' personal belief in Jemparingan values, while collective capital emerges through shared trust within the community. Bridging social capital, built through collaboration with schools, local governments, and cultural communities, enables the Jemparingan tradition to survive and adapt amidst the tide of modernization.

Kontributor: EDY PURWANTO, S.PD., M.A.,
Tanggal tercipta: 2025-10-08
Jenis(Tipe): Text
Bentuk(Format): pdf
Bahasa: Indonesia
Pengenal(Identifier): TRUNOJOYO-Tugas Akhir-38184
No Koleksi: 210521100157


Ketentuan (Rights) :
2025

 Download File Penyerta (khusus anggota terdaftar)

 File PDF  1. TRUNOJOYO-Tugas Akhir-38184-Abstract.pdf - 357 KB
 File PDF  2. TRUNOJOYO-Tugas Akhir-38184-Cover.pdf - 3125 KB
 File PDF  3. TRUNOJOYO-Tugas Akhir-38184-Chapter1.pdf - 254 KB
 File PDF  4. TRUNOJOYO-Tugas Akhir-38184-Chapter2.pdf - 503 KB
 File PDF  5. TRUNOJOYO-Tugas Akhir-38184-Chapter3.pdf - 229 KB
 File PDF  6. TRUNOJOYO-Tugas Akhir-38184-Chapter4.pdf - 674 KB
 File PDF  7. TRUNOJOYO-Tugas Akhir-38184-Chapter5.pdf - 1361 KB
 File PDF  8. TRUNOJOYO-Tugas Akhir-38184-Conclusion.pdf - 193 KB
 File PDF  9. TRUNOJOYO-Tugas Akhir-38184-References.pdf - 493 KB
 File PDF  10. TRUNOJOYO-Tugas Akhir-38184-Appendices.pdf - 505 KB


 Dokumen sejenis...

     Tidak ada !

 Dokumen yang bertautan...





 Kembali ke Daftar