Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui bagaimana Manajemen Privasi Komunikasi fitur WhatsApp dalam hubungan asmara pada dewasa awal. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif untuk memahami bagaimana individu dewasa awal memaknai dan mengelola privasi komunikasi melalui fitur-fitur pada WhatsApp dalam hubungan asmara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fitur WhatsApp tidak hanya berfungsi sebagai sarana komunikasi, tetapi juga menjadi simbol keterbukaan digital dan kontrol dalam hubungan. Last seen, centang biru, dan foto profil kerap dimaknai sebagai indikator kejujuran dan perhatian pasangan. pengaturan privasi terhadap fitur-fitur tersebut dapat memicu kesalahpahaman, kecurigaan, hingga konflik digital. Pasangan juga mengembangkan strategi manajemen privasi, baik melalui kesepakatan bersama maupun penyesuaian sepihak, untuk menjaga keseimbangan antara kebutuhan akan keterbukaan dan otonomi pribadi. Temuan penelitian ini dianalisis melalui tiga kerangka teori, yakni Communication Privacy Management (CPM) yang menyoroti negosiasi batas privat-publik, Relational Dialectics Theory yang menjelaskan tarik menarik antara keterbukaan dan privasi, serta Computer Mediated Communication (CMC) yang menempatkan interaksi digital sebagai konteks utama.


Deskripsi Lain

The purpose of this study was to determine how WhatsApp Communication Privacy Management features affect romantic relationships in young adults. This study used a qualitative descriptive method to understand how young adults interpret and manage communication privacy through WhatsApp features in romantic relationships. The results showed that WhatsApp features not only function a means of communication but also serve symbols of digital openness and control in relationships. Last seen, blue ticks, and profile photos are often interpreted indicators of a partner's honesty and attention. Privacy settings for these features can trigger misunderstandings, suspicion, and even digital conflict. Couples also develop privacy management strategies, either through mutual agreement unilateral adjustment, to maintain a balance between the need for openness and personal autonomy. The findings of this study were analyzed through three theoretical frameworks: Communication Privacy Management (CPM), which highlights the negotiation of private-public boundaries; Relational Dialectics Theory, which explains the trade-off between openness and privacy; and Computer Mediated Communication (CMC), which places digital interactions the primary context.

• Manajemen Privasi Komunikasi Pengguna Second Account Instagram Pada Kalangan Mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura
• Manajemen Privasi Komunikasi pada Unggahan Status WhatsApp di Kalangan Remaja Akhir