Bahan baku merupakan hal mutlak yang dibutuhkan suatu perusahaan untuk kelancaran proses produksi. Pengendalian persediaan bahan baku adalah aspek penting untuk menjamin ketersediaan bahan baku. Salah satu ukuran kinerja pengendalian persediaan bahan baku adalah minimasi biaya. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dan menentukan pengendalian persediaaan bahan baku yang lebih ekonomis antara metode UD. Budi Jaya, Algoritma Wagner Within (AWW) dan Silver Meal (SM). Perhitungan total biaya persediaan dilakukan pada bahan baku salak dengan mempertimbangkan biaya pembelian, biaya pemesanan dan biaya penyimpanan. Data yang digunakan untuk menghitung total biaya persediaan diperoleh dari data permintaan produk UD. Budi Jaya yang diramalkan menggunakan Moving Average (MA) dan diterjemahkan berdasarkan struktur produk untuk menetukan kebutuhan bahan baku. Metode AWW dan SM menghasilkan total biaya persediaan yang lebih rendah dibanding dengan metode UD. Budi Jaya. Total biaya persediaan dengan metode perusahaan, metode AWW dan Metode SM sebesar Rp.3.470.779 Rp.2.854.314 dan Rp.2.854.939. Penghematan yang dapat dihasilkan oleh metode AWW dan SM adalah sebesar Rp.616.465 dan Rp.615.840 atau 17,76% dan 17,74%. Berdasarkan hasil perhitungan maka metode yang lebih ekonomis untuk diterapkan di UD. Budi Jaya adalah Algoritma Wagner Within (AWW).


Deskripsi Lain

The raw material is absolutely necessity for a company to smooth production process. Inventory control the raw materials is an important aspect to assured of availability the raw materials. One measure of performance from inventory control the raw material is cost minimization. This research was conducted to determine and define the Inventory control the raw material more economical between UD. Budi Jaya method, Algorithm Wagner Within method (AWW) and Silver Meal method (SM). Calculation of total cost the raw materials inventory the zalacca palm by considering of purchasing cost, order cost, and storage cost. The data used to calculate the total cost of inventory acquired from product demand UD. Budi Jaya forecasted using the Moving Average (MA) and translated by the BOM to determine the raw material requirements. AWW method and SM method resulted the inventory total cost of is lower than UD. Budi Jaya method. Inventory total cost company method, AWW Methods and SM method of Rp. 3.470.779, Rp. 2.854.314 and Rp. 2.854.939. Economization can be results by AWW method and SM method is Rp. 616.465 and Rp. 615.840 or 17,76% and 17,74%. That methods result in the lowest of inventory total cost is the AWW method.