Anda belum Log-in!
Silahkan Log in

Selamat Datang di Portal Digital Content Publisher
Minggu , 24 November 2024

Perpustakaan sebagai jantung pendidikan tinggi di Indonesia, harus mampu memberi kontribusi yang berarti bagi pelaksanaan proses belajar mengajar di perguruan tinggi.

TRUNOJOYO » Tugas Akhir & Skripsi » Ekonomi Pembangunan
di-posting oleh 060231100136 pada 2013-09-02 13:41:00  •  536 klik

ANALISIS EKONOMI KEBIJAKAN RELOKASI PEDAGANG KAKI LIMA (PKL) KE PUMARA DI KABUPATEN BANGKALAN(Studi Kasus Pemusatan Para Pedagang Kaki Lima Dari Beberapa Titik Sekitar Kecamatan Kota Ke PUMARA Bangkalan)
ANALYSIS OF ECONOMIC POLICY RELOCATION STREET VENDORS TO PUMARA BANGKALAN(Case Studies Concentration The Street Vendors From Around Some point to PUMARA Bangkalan Sub City)

disusun oleh MUSTAQIM


SubyekPedagang Kaki Lima di Kecamatan Kota Bangkalan
Kata KunciPedagang Kaki Lima (PKL)
pendapatan
jumlah pembeli.

[ Anotasi Abstrak ]

ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui serta menganalisis dampak ekonomi kebijakan relokasi Pedagang Kaki Lima (PKL) dari beberapa titik sekitar kecamatan kota bangkalan ke PUMARA (Pusat Makanan Rakyat Bangkalan). Penelitian ini mengambil dua variabel utama untuk mempermudah mengetahu dampak relokasi PKL, yaitu variabel pendapatan dan juga perbedaan jumlah pembeli antara sebelum dan sesudah relokasi. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, sedangkan tehnik yang dipakai dalam pengumpulan data adalah motode sensus, yaitu dengan cara melibatkan semua populasi yang ada tampa pengecualian. Hipotesis penelitian ini adalah diduga kebijakan relokasi pedagang kaki lima oleh pemerintah daerah kabupaten bangkalan berpengaruh terhadap ekonomi (pendapatan) para pedagang. Kesimpulan penelitian studi ini adalah; 1. Relokasi Pedagang Kaki Lima (PKL) berdampak positif terhadap jumlah pembeli, yaitu meningkatnya jumlah pelanggan rata-rata dari masing-masing para Pedagang Kaki Lima di PUMARA sebanya 5 – 6 konsumen dibandingkan pada saat sebelum relokasi. 2. Kemudian dari peningkatan jumlah pembeli atau konsumen dari pedagang kaki lima ini berimplikasi terhadap meningkatnya pendapatan para pedagang kaki lima dengan selisih pendapatan rata-rata antara sebelum dan sesudah relokasi. Sedangkan beberapa permasalahan dan hambatan yang dihadapi pedagang kaki lima setelah di PUMARA adalah sebagai berikut; 1. Jatah lapak untuk Pedagang Kaki Lima (PKL) kurang lebar, khususnya bagi para pedagang kaki lima dalam katagori besar. 2. Kurang tertatanya penempatan para Pedagang Kaki Lima (PKL). 3. Kurangnya kesadaran terkait kebersihan, baik dari Pedagang Kaki Lima (PKL) maupun dari pemerintah. 3. Banyaknya pengamen yang kadang membuat para Pedagang Kaki Lima terganggu dalam berjualan.


Deskripsi Lain

ABSTRACT The purpose of this study is to investigate and analyze the economic impact of the relocation policy of street vendors from several points around the city districts Bangkalan to PUMARA (People\'s Food Center Bangkalan). This study took two main variables to facilitate determines the impact of the relocation of street vendors, the income variable and also the difference between the number of buyers before and after the relocation. This study uses quantitative methods, while the techniques used in data collection is the census method possible, ie by involving all the population without exception. The hypothesis of this study is thought to relocating hawkers policy by local government district Bangkalan affect economic (income) traders. In conclusion this study are: 1. Relocation of street vendors positive impact on the number of buyers, which is increasing the average number of customers of each of the Street Vendors in PUMARA sebanya 5-6 consumers than it was before the relocation. 2. Then from an increasing number of buyers or consumers of these vendors have implications for increasing the income of vendors with average income difference between before and after relocation. While some of the problems and obstacles faced by street vendors after PUMARA are as follows: 1. Ration stall for street vendors is less wide, particularly for the vendors in the major categories. 2. Less well-organized placement of street vendors. 3. Lack of hygiene related awareness, both of hawkers (street vendors) as well as from the government. 3. The number of singers who sometimes makes the Street Vendor disrupted in selling.

Kontributor: Tripitono Adi Wibowo , SE,ME; Bondan Satriawan, S.E., M.E.con.,St
Tanggal tercipta: 0000-00-00
Jenis(Tipe): Text
Bentuk(Format): pdf
Bahasa: Indonesia
Pengenal(Identifier): TRUNOJOYO-Tugas Akhir-4977
No Koleksi: 060231100136


 Download File Penyerta (khusus anggota terdaftar)

 File PDF  1. TRUNOJOYO-Tugas Akhir-4977-LEMBAR PENGESAHAN.pdf - 132 KB
 File PDF  2. TRUNOJOYO-Tugas Akhir-4977-Cover.pdf - 42 KB
 File PDF  3. TRUNOJOYO-Tugas Akhir-4977-BAB I.pdf - 105 KB
 File PDF  4. TRUNOJOYO-Tugas Akhir-4977-BAB II.pdf - 206 KB
 File PDF  5. TRUNOJOYO-Tugas Akhir-4977-BAB III.pdf - 187 KB
 File PDF  6. TRUNOJOYO-Tugas Akhir-4977-BAB IV.pdf - 295 KB
 File PDF  7. TRUNOJOYO-Tugas Akhir-4977-BAB V.pdf - 81 KB


 Dokumen sejenis...

     Tidak ada !

 Dokumen yang bertautan...





 Kembali ke Daftar