Perkembangan makanan di Indonesia yang berbasis home industry semakin maju. Beragam makanan yang ditawarkan salah satunya pada makanan jajanan sekolah. Makanan jajanan memegang peranan cukup penting dalam memberikan asupan energi dan gizi bagi anak-anak usia sekolah. Meskipun memegang peranan penting, makanan jajanan ini ternyata masih beresiko terhadap kesehatan karena penanganannya sering tidak higienis yang memungkinkan makanan jajanan terkontaminasi oleh mikroba beracun. Makanan jajanan juga banyak ditemukan mengandung bahan tambahan pangan (BTP) yang dilarang seperti boraks, dan formalin. Penelitian ini bertujuan untuk identifikasi kualititatif dan kuantitatif boraks dan formalin pada jajanan sekolah dasar di Bangkalan, dengan menggunakan Larutan Pemanganat (PK), kertas kunyit dan Spektrofotometri UV-Vis. Pengambilan sampel di lakukan secara purposive sampling di lima sekolah dasar, di lima kecamatan yang berbeda yang masih termasuk dalam wilayah Bangkalan. Masing-masing sekolah dasar tersebut antara lain SDN Plakaran 3- Kecamatan Arosbaya, SDN Kendebeng 1- Kecamatan Tanah Merah, SDN Tanjung 1-Kecamatan Burneh, SDN Bata 2- Kecamatan Kwanyar, SDN Pangpong- Kecamatan Labang. Pada Uji Kuantitatif formalin dengan menggunakan Spektrofotometri UV-Vis diketahui bahwa sampel yang banyak mengandung formalin adalah sampel Krupuk sebanyak 45 ppm, sedangkan paling sedikit adalah sampel pentol tahu sebanyak 1 ppm. Pada Uji Identifikasi Boraks diketahui semua sampel adanya boraks, kecuali sampel sosis di Kecamatan Tanah Merah. Adanya kandungan boraks ditandai dengan berubah warna kertas kunyit dari kuning menjadi merah. Pada Uji Kuantitatif Boraks dengan menggunakan Spektrofotometri UV-Vis diketahui bahwa sampel yang paling banyak mengandung boraks adalah sampel Krupuk sebanyak 130 ppm, sedangkan yang tidak mengandung boraks adalah sampel sosis di Tanah Merah


Deskripsi Lain

The development of food -based Indonesian home industry moving forward. Various foods offered one of them on school snack food . Snack food an important role in providing energy and nutrient intake for children of school age . Although it plays an important role , the snack food was still a health risk because often unhygienic handling that allows snack food contaminated by toxic microbes . Too much snack food found to contain food additives ( BTP ) are prohibited as borax and formalin . This research aims to identify quantitative kualititatif and borax and formaldehyde in primary school snacks in Bangkalan , using Pemanganat solution ( PK ) , turmeric paper and UV - Vis spectrophotometry . Sampling was done by purposive sampling in five elementary schools , in five different districts were still included in Bangkalan region . Each elementary school SDN Plakaran include 3 - District of Arosbaya , SDN Kendebeng 1 - District of Tanah Merah , SDN Tanjung sub-district 1 - Burneh , SDN Brick 2 - District of Kwanyar , SDN Pangpong - District of Labang . On the Quantitative Test of formaldehyde by using UV - Vis spectrophotometry note that samples containing formaldehyde is sampled many crackers as much as 45 ppm , while the least is the sample bulb out as much as 1 ppm . In the Test Identification Borax borax presence known to all samples , except the sample sausages in District Tanah Merah . That it contains borax marked with turmeric paper changes color from yellow to red . On the Quantitative Test Borax using UV - Vis spectrophotometry is known that most samples containing borax is Krupuk sample as many as 130 ppm , while that does not contain borax is sausage samples at Tanah Merah

• IDENTIFIKASI KUALITATIF DAN KUANTITATIF BORAKS DAN FORMALIN PADA JAJANAN SEKOLAH DASAR DI KABUPATEN BANGKALAN
• PENGARUH JUMLAH TENAGA KERJA, MODAL DAN LAMA USAHA TERHADAP PENINGKATAN PRODUKSI PADA HOME INDUSTRI DI DESA SENDANGAGUNG PACIRAN KABUPATEN LAMONGAN
• STRATEGI PEMASARAN HOME INDUSTRI TERI KRISPI ‎DALAM PERSPEKTIF MARKETING SYARIAH ‎(Studi Kasus desa Padelagan Kecamatan Pademawu Kabupaten Pamekasan)‎
• PENDAPATAN DAN NILAI TAMBAH PENGOLAHAN BANDENG PADA HOME INDUSTRI LA PRIMARASA DI DESA BALUN KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN
• PEMBUKUAN TRADISIONAL DALAM HOME INDUSTRI TEMPE SUPER SIDOARJO: STUDI ETNOGRAFI TENTANG BUDAYA MENCATAT PEMBUKUAN DI MASYARAKAT