Anda belum Log-in!
Silahkan Log in

Selamat Datang di Portal Digital Content Publisher
Minggu , 20 April 2025

Perpustakaan sebagai jantung pendidikan tinggi di Indonesia, harus mampu memberi kontribusi yang berarti bagi pelaksanaan proses belajar mengajar di perguruan tinggi.

TRUNOJOYO » Tugas Akhir & Skripsi » Ilmu Komunikasi
di-posting oleh 100531100027 pada 2014-08-14 11:35:18  •  693 klik

POLITICAL BRANDING KIAI MADURA(Studi Deskriptif Personal Branding KH. Imam Buchori Cholil Pada Pemilu Legislatif Kabupaten Bangkalan)
Kiai’s Political Branding of Madura(Descriptive Study Personal Branding KH. Imam Buchori Cholil in Legislative Election Bangkalan)

disusun oleh RIO KURNIAWAN


SubyekPOLITICAL BRANDING KIAI MADURA (Studi Deskriptif Personal Branding KH. Imam Buchori Cholil Pada Pemilu Legislatif Kabupaten Bangkalan)
Kata KunciPersonal Branding
Kiai Madura
Pemilu Legislatif
Personal Branding
Kiai of Madura
Legislative Election

[ Anotasi Abstrak ]

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui proses political branding yang dilakukan oleh seorang kandidat kiai dalam upaya untuk menanamkan sebuah brand pada masyarakat Bangkalan, sehingga mendapatkan sebuah kepercayaan yang nantinya akan mendukung kiai tersebut dalam pemenangan pemilu legislatif di kabupaten Bangkalan. Teori utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah personal branding yang memfokuskan pada karakter diri, kompetensi diri, dan kekuatan diri dalam membentuk sebuah brand. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode deskriptif kualitatif, dengan menggambarkan suatu proses personal branding yang dilakukan oleh seorang kandidat kiai secara komprehensif. Informan utama dalam penelitian ini ialah seorang kiai termasyhur yang menjadi ketua partai Nasdem di kabupaten Bangkalan. Informan pendukung dalam penelitian ini ialah seorang sekretaris partai Nasdem yang menjadi anggota tim sukses saat pemilu legislatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa personal branding pada seorang kandidat kiai terbentuk dari dua tahap. Tahap pertama ialah membangun personal branding dengan karakter diri, kompetensi diri, dan kekuatan diri. Karakter diri yang dimiliki adalah karakter kepemimpinan, kompetensi diri yang dimiliki adalah secara hard competency dan soft competency, lalu kekuatan diri yang dimiliki adalah secara material dan non material. Pada serangkaian tahap membangun yang terjadi tersebut, lahirlah sebuah brand bahwa Ra Imam adalah seorang kiai yang memiliki trah berpengaruh dan seorang politisi yang menjadi satu-satunya tokoh oposisi pelopor sebuah perubahan di kabupaten Bangkalan. Tahap kedua ialah mengkampanyekan brand tersebut kepada masyarakat dengan cara: (1) Melakukan kampanye push political marketing, yakni mempromosikan diri secara langsung kepada masyarakat dengan mengadakan pertemuan di setiap desa dan menggunakan strategi O250 dari para caleg partai Nasdem. (2) Melakukan kampanye pull political marketing, yakni mempromosikan diri dengan menggunakan media luar ruang dan media format kecil. (3) Melakukan kampanye pass political marketing, yakni mempromosikan diri dengan menggunakan tokoh masyarakat yang ada di setiap desa seperti kiai dan blater.


Deskripsi Lain

The purpose of the study is to determine the political branding process conducted by a kiai in an effort to instill a brand to society of Bangkalan for collecting community’s trust that finally will result in supporting a particular kiai in legislative election held in Bangkalan region. Main theory used is personal branding that focus on self character, competence and strength in shaping a brand and also how a brand is communicated in a society. The method used is qualitative descriptive that describe a personal branding process conducted by a kiai candidate comprehensively. Main informant is popular kiai that now become the head of Nasdem party in Bangkalan. The supporting informant is the secretary of Nasdem party that has become a member of success team in legislative election several months ago. Results of study show that a personal branding on candidate of kiai is created on two steps. The first is shaping a personal branding through self character, competence and strength. The self character owned is leaderships. Self competence means hard and soft competence. Then, strength has a meaning of material and non-material. Through all the steps, a brand created that Ra Imam is a Kiai that has significant influence and also politician in opposition. From the both factors, Ra Imam will realize a better change for Bangkalan people. Secondly is making a campaign of the brand to the society of Bangkalan. It is possibly done by doing push political marketing, means direct self promote to society by setting up a meeting in each village and doing O250 strategy where the legislative candidate of Nasdem party involved. Next is doing pull political marketing means self promoting by using outdoor and small format media. The last is doing marketing political pass means self promoting by involving community leaders spread out in each village such as blater or kiai.

Kontributor: Netty Dyah Kurniasari, S.Sos.,M.Med.Kom;Surokim, S.Sos.,M.Si
Tanggal tercipta: 2014-07-18
Jenis(Tipe): Text
Bentuk(Format): pdf
Bahasa: Indonesia
Pengenal(Identifier): TRUNOJOYO-Tugas Akhir-5724
No Koleksi: 100531100027


Sumber :
Rio Kurniawan

 Download File Penyerta (khusus anggota terdaftar)

 File PDF  1. TRUNOJOYO-Tugas Akhir-5724-ABSTRAK.pdf - 155 KB
 File PDF  2. TRUNOJOYO-Tugas Akhir-5724-COVER.pdf - 298 KB
 File PDF  3. TRUNOJOYO-Tugas Akhir-5724-BAB I.pdf - 115 KB
 File PDF  4. TRUNOJOYO-Tugas Akhir-5724-BAB II.pdf - 389 KB
 File PDF  5. TRUNOJOYO-Tugas Akhir-5724-BAB III.pdf - 183 KB
 File PDF  6. TRUNOJOYO-Tugas Akhir-5724-BAB IV.pdf - 191 KB
 File PDF  7. TRUNOJOYO-Tugas Akhir-5724-BAB V.pdf - 493 KB
 File PDF  8. TRUNOJOYO-Tugas Akhir-5724-DAFTAR PUSTAKA.pdf - 164 KB
 File PDF  9. TRUNOJOYO-Tugas Akhir-5724-LAMPIRAN.pdf - 0 KB


 Dokumen sejenis...

     Tidak ada !

 Dokumen yang bertautan...





 Kembali ke Daftar