Anda belum Log-in!
Silahkan Log in
Selamat Datang di Portal Digital Content Publisher
Sabtu , 23 November 2024
Perpustakaan sebagai jantung pendidikan tinggi di Indonesia, harus mampu memberi kontribusi yang berarti bagi pelaksanaan proses belajar mengajar di perguruan tinggi.
di-posting oleh 100311100042 pada 2014-08-14 17:42:32 • 588 klik
PENGARUH PUPUK ANORGANIK DAN PUPUK ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN MENTIMUN VARIETAS LOKAL SUMENEP (Cucumuc sativus L.) VARIETAS LOKAL SUMENEP PADA TANAH ULTISOL
EFFECT OF INORGANIC AND ORGANIC FERTILIZER FERTILIZER ON THE GROWTH AND PRODUCTION PLANT CUCUMBER (Cucumis sativus L.) ON LOCAL VARIETY SUMENEP ULTISOL
disusun oleh MASYKUROTIN AFIFAH
Subyek: | Budidaya Tanaman Timun |
Kata Kunci: | mentimun pupuk anorganik pupuk organik |
[ Anotasi Abstrak ]
Mentimun (Cucumis sativus L.) merupakan sayuran buah yang bisa dikonsumsi dalam bentuk segar dengan pola pertumbuhan indeterminate (buah bisa dipanen berkali-kali) . Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan pertumbuhan dan hasil tanaman mentimun akibat pemberian pupuk anorganik dan pupuk organik pada tanah ultisol. Penelitian dilaksanakan pada akhir musim hujan di Desa Lenteng Kabupaten Sumenep pada bulan Maret-Juni 2014 menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 6 perlakuan diulang 5 kali. Perlakuan terdiri dari pemberian pupuk ː urea (P1), abu dapur (P2), kotoran sapi (P3), urea dan abu dapur (P4), urea dan kotoran sapi (P5), abu dapur dan kotoran sapi (P6). Data hasil pengamatan dianalisis menggunakan Metode Ortogonal Kontras. Pupuk anorganik (P1) menghasilkan panjang tanaman, jumlah daun, panjang buah, diameter buah, bobot basah buah, bobot kering total lebih tinggi dibandingkan pupuk organik (P1, P2, P3). Pupuk anorganik (P1) menghasilkan panjang buah, bobot basah buah lebih tinggi di bandingkan pupuk campuran anorganik dan organik (P4, P5). Pupuk campuran anorganik dan organik (P4, P5) menghasilkan panjang tanaman, jumlah daun, panjang buah, diameter buah, bobot basah buah, bobot kering total lebih tinggi dibandingkan pupuk organik (P2, P3). Pupuk campuran organik (P6) menghasilkan diameter buah yang lebih tinggi dibandingkan pupuk organik (P2, P3). Pupuk campuran anorganik dan organik (P4) menghasilkan jumlah daun lebih tinggi dibandingkan pupuk campuran anorganik dan organik (P5). Pupuk campuran anorganik dan organik (P4, P5) menghasilkan panjang tanaman, jumlah buah, panjang buah, bobot basah buah, bobot kering total lebih tinggi dibandingkan pupuk campuran organik (P6).
Deskripsi Lain
Cucumber (Cucumis sativus L.) fruit is a vegetable that can be consumed in fresh form with indeterminate growth pattern (fruit can be harvested many times). This study aimed to compare the growth and yield of cucumber plants from application of inorganic fertilizers and organic fertilizers on soil ultisol. The experiment was conducted at the end of the rainy season in the Village Lanteng Sumenep March-June 2014 using a completely randomized design (CRD) with 6 treatments repeated 5 times. Treatment consists of administration of urea fertilizer ː (P1), ash kitchen (P2), cow dung (P3), urea and ash kitchen (P4), urea and cow dung (P5), kitchen ash and cow dung (P6). The data were analyzed using Contrast Orthogonal Method. Inorganic fertilizer (P1) resulted in plant length, number of leaves, fruit length, fruit diameter, fruit fresh weight, total dry weight was higher than organic fertilizers (P1, P2, P3). Inorganic fertilizer (P1) produces fruit length, fruit fresh weight compared to the higher mix of inorganic and organic fertilizer (P4, P5). Mixture of inorganic and organic fertilizer (P4, P5) generating plant length, number of leaves, fruit length, fruit diameter, fruit fresh weight, total dry weight was higher than organic fertilizers (P2, P3). Organic compound fertilizer (P6) produces fruit diameter higher than organic fertilizers (P2, P3). Mixture of inorganic and organic fertilizer (P4) resulted in a higher number of leaves than a mixture of inorganic and organic fertilizers (P5). Mixture of inorganic and organic fertilizer (P4, P5) generating plant length, number of fruits, fruit length, fruit fresh weight, dry weight is higher than the total organic compound fertilizer (P6)
Kontributor | : Ir.SinarSuryawati,MSi;Dr.Ir.H.AhmadArsyadMunir,MS |
Tanggal tercipta | : 0000-00-00 |
Jenis(Tipe) | : Text |
Bentuk(Format) | |
Bahasa | : Indonesia |
Pengenal(Identifier) | : TRUNOJOYO-Tugas Akhir-5751 |
No Koleksi | : 100311100042 |
Ketentuan (Rights) :
2014
Download File Penyerta (khusus anggota terdaftar)
1. TRUNOJOYO-Tugas Akhir-5751-100311100042_abstrak.pdf - 174 KB
2. TRUNOJOYO-Tugas Akhir-5751-100311100042_COVER.pdf - 982 KB
3. TRUNOJOYO-Tugas Akhir-5751-100311100042_Chapter 1.pdf - 87 KB
4. TRUNOJOYO-Tugas Akhir-5751-100311100042_Chapter 2.pdf - 106 KB
5. TRUNOJOYO-Tugas Akhir-5751-100311100042_Chapter 3.pdf - 105 KB
6. TRUNOJOYO-Tugas Akhir-5751-100311100042_Chapter 4.pdf - 269 KB
7. TRUNOJOYO-Tugas Akhir-5751-100311100042_Chapter 5.pdf - 83 KB
8. TRUNOJOYO-Tugas Akhir-5751-100311100042_Refrenches.pdf - 132 KB
9. TRUNOJOYO-Tugas Akhir-5751-100311100042_Appendic.pdf - 1016 KB
Dokumen sejenis...
Tidak ada !
Dokumen yang bertautan...
- PENGARUH PEMBERIAN MACAM MULSA DAN DOSIS PUPUK KOTORAN AYAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN MENTIMUN (Cucumis sativus L.) LOKAL MADURA
- PENGARUH JENIS MULSA DAN WAKTU PEMANGKASAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN MENTIMUN (Cucumis sativus L.) VARIETAS LOKAL SUMENEP
Kembali ke Daftar