Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui makna pesan kritik sosial politik yang ingin disampaikan karikaturis serta penggambaran kritik dalam karyanya di surat kabar Jawa Pos Edisi Oktober-Januari 2015. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan data primer yang diperoleh melalui dokumentasi, sedangkan data sekunder diperoleh dari studi kepustakaan dan literature yang relevan dengan objek yang diteliti. Data yang terkumpul kemudian dianalisis dengan teori semiotika Charles Sanders Pierce yang lebih menekankan pada level Objek yakni membagi tanda berdasarkan acuan Ikon, Indeks dan Simbol. Analisis data disajikan dalam bentuk narasi realism. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggambaran kritik dalam karikatur 100 hari pemerintahan Jokowi lebih banyak digambarkan dengan pesan kritik terkait kebijakan dan keputusan Presiden Jokowi melalui celotehan-celotehan yang maknanya implisit dari ikon karikatur clekit yakni laki-laki bertopi yang mengomentari setiap kejadian yang ada saat itu, bukan lagi gambar-gambar karikatur dengan sosok Jokowi dan tokoh penguasa.


Deskripsi Lain

The purpose of this research is to knowing the meaning of social politic criticism message that caricaturist and criticism image in his creation caricatural at Jawa Pos news paper at October until January 2015. This research used a descriptive kualitative research method, with primary data that collect from documentation, whereas the secondary data collect from literature and jurnal that was relevant with this research objek. The gathered data will be analyse by C.S Pierce semiotic theory that more focused to the Object level that fine sign on Icon, Index, Symbol. Analyse data served in naratif realism text. The result of the research showing that criticism image with caricature 100 Days Jokowi’s government defined with criticism message about Jokowi’s decision through all they talking with implicit meaning from Clekit caricature icon that is a man with a white cap who comented to every event that happen, not any more images of Jokowi’s caricature an figure rulers.

• KRITIK SOSIAL POLITIK DALAM KARIKATUR (Analisis Semiotik Karikatur Clekit “Program 100 Hari Jokowi” pada Surat Kabar Jawa Pos Edisi Oktober-Januari 2015)