Anda belum Log-in!
Silahkan Log in
Selamat Datang di Portal Digital Content Publisher
Sabtu , 13 September 2025
Perpustakaan sebagai jantung pendidikan tinggi di Indonesia, harus mampu memberi kontribusi yang berarti bagi pelaksanaan proses belajar mengajar di perguruan tinggi.
di-posting oleh 110541100088 pada 2015-08-05 18:48:20 • 230 klik
Keharmonisan Keluarga Pada Pasangan Yang Menikah Dini (Studi Kasus Pasangan Menikah Dini Di Desa Larangan Luar, Kecamatan Larangan, Kabupaten Pamekasan, Madura).
Family Harmony of the Early Marriage Families (The Case Study of the Early Marriage Couple in Larangan Luar Village, Larangan Sub District, District of Pamekasan, Madurase)
disusun oleh RAIZATUZ ZUMRIYAH
Subyek: | Psikologi Sosial Keluarga Harmonis Pernikahan Dini |
Kata Kunci: | Keharmonisan Keluarga Pasangan Menikah Dini dan Madura |
[ Anotasi Abstrak ]
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran dan pencapaian keharmonisan keluarga pada pasangan yang menikah dini di Desa Larangan Luar, karena mayoritas penduduknya menikah waktu usia dini ±15-18 tahun. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus pada tiga orang subjek yang menikah dini (HA, HI, dan UF). Subjek penelitian ditentukan berdasarkan purposive yang bersifat snowball sampling dengan kriteria waktu menikah berusia dibawah 20 tahun, dan usia pernikahan maksimal 5 tahun. Metode pengumpulan data adalah wawancara semi terstruktur, sedangkan observasi partisipasif dan dokumentasi sebagai metode pendukung. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pasangan menikah dini berusaha dengan cara masing-masing untuk dapat mencapai keluarga yang harmonis. Hal tersebut dapat terlihar dari beberapa aspek menurut Hawari (2002) yaitu menciptakan kehidupan beragama dalam keluarga khususnya menerapkannya terhadap anak, mempunyai waktu bersama anggota keluarga, memilki komunikasi yang baik antar anggota keluarga, saling menghargai perbedaan yang ada dalam keluarga, memiliki ikatan yang kuat antar anggota keluarga sehingga dalam keadaan senang ataupun susah tetap dirasakan bersama, serta mampu menyelesaikan masalah dengan cara yang lebih baik. Menjadi keluarga bahagia dan harmonis adalah tujuan utama bagi pasangan menikah dini, berbagai upaya yang dilakukan untuk dapat mencapai tujuan tersebut, yaitu dengan membiasakan saling terbuka tentang diri masing-masing, tetapi bentuk keterbukaan dari ketiga subjek berbeda-beda. Meskipun demikan, mereka tetap tercipta saling percaya antara satu sama lain yang disertai dengan berpikir positif tentang pasangannya, dan bagi mereka kepercayaan terhadap pasangan adalah hal yang sangat penting; saling melengkapi, serta menjalani komitmen dan aturan yang sudah ditetapkan sejak sebelum ataupun sesudah menikah.
Deskripsi Lain
This research aimed to observe the attainment and description of family harmony of the early marriage couple in Larangan Luar Village where most of populations are getting marriage in the age of ±15-18. This research used qualitative method with study case approach to three early marriage couples (HA, HI, and UF). The subjects are determined based on purposive and snowball sampling who got marriage under 20 and maximum getting marriage 5 years. While the data collection method in this research are semi structural interviews, participation observation and documentation as supporting data. The results indicate that the early marriage couples strive with each ways to be the harmony family. The ways could be seen from many aspects that according to Hawari (2002) by creating religious life among families and kids especially, having quality time with families and relating a good communication between members of family, respecting the differences, mutual respect between one another, and having tight relationship so that become strong in facing many situations, and the important thing they have ability to solve the problem as well. Becoming happy family is the main purpose of early marriage couples, many efforts have to be done to gain that purpose namely used to have open minded habits while there are different form between three couples. Even though, they still create mutual trust each other by thinking positively about partner, belief to partner is important thing for them, complement one another and commit with the rules and agreement that have been set in the beginning and after marriage
Kontributor | : Hera Wahyuni, S.Psi., M.Psi., Psi. |
Tanggal tercipta | : 2015-07-10 |
Jenis(Tipe) | : Text |
Bentuk(Format) | |
Bahasa | : Indonesia |
Pengenal(Identifier) | : TRUNOJOYO-Tugas Akhir-6957 |
No Koleksi | : 110541100088 |
Ketentuan (Rights) :
Universitas Trunojoyo Madura











Tidak ada !

Tidak ada !
